Sorry

506 76 23
                                    

"Dasar Jeon Jungkook sialan."

Jimin terus mengumpat selagi memilih beberapa camilan. Dia sudah memilih beberapa makanan cepat saji dari rak bento sebelumnya, jadi sekarang hanya perlu memilih camilan dan minum, mungkin beberapa botol soda juga tidak masalah.

"Aku harus cepat selesaikan ini. Bisa bahaya kalau Jungkook meninggalkanku dan masuk ke ruang rawat Yoongi hyung lebih dulu." Ujar Jimin kembali melanjutkan memilih diantara rak snack.

Setelah memasukkan beberapa bungkus snack berukuran besar kedalam keranjangnya Jimin berlalu menuju lemari pendingin dekat dengan counter cashier, mengambil dua buah botol air mineral berukuran cukup besar dan beberapa kaleng cola.

Dengan sedikit terburu Jimin melangkah menuju counter cashier ketika melihat beberapa orang juga menuju kesana. Antrian sudah cukup panjang dan dia tidak mau membuat Jungkook menunggu lebih lama. Lagipula firasat Jimin mendadak menjadi tidak enak.

Jungkook tadi berjanji untuk menunggu didepan tiang listrik sebelah kanan supermarket. Tempat itu tidak memungkinkan Jungkook untuk melihat kearah Rumah Sakit, tapi juga membuat Jimin tidak dapat melihatnya karena terhalang beberapa mobil yang sedang parkir.

"Semoga apa yang aku pikirkan tidak terjadi."

Setelah sekian lama mengantri, Jimin akhirnya mendapat gilirannya. Dengan acuh ditaruhnya keranjang belanja Jimin diatas meja counter dan membiarkan kasir menghitung semuanya, sedang dirinya masih sibuk berdoa dalam hati sambil mencari keberadaan Jungkook dari tempatnya berdiri. Tapi nihil.

Sial.

Sepertinya dia harus mencoba menghubungi para hyungnya untuk berjaga - jaga.

Barang belanjaan Jimin sendiri masih discan oleh sang kasir jadi dengan terburu Jimin mengeluarkan ponselnya dan langsung mengetikkan sebuah pesan singkat untuk siapapun diruang itu.

To: Hossiki Hyung

Hyung sepertinya Jungkook meninggalkanku. Berjaga - jagalah.

Jimin masih menggenggam ponsel nya setelah mengirim pesannya. Belanjaan Jimin juga selesai dihitung dan dimasukkan kedalam kantung plastik, tanpa tunggu lama langsung saja Jimin menyodorkan uang dari Jungkook ditambah sedikit uangnya karena ternyata totalnya lebih banyak dari yang diberi Jungkook tadi.

Dan tanpa menunggu apa apa lagi, setelah menerima kembalian Jimin langsung berjalan cepat ketempat Jungkook menunggu.

"Shit, bocah itu benar - benar."

Jungkook tidak ada disana sehingga Jimin harus berlari mengejar Jungkook sebelum anak itu lebih dulu sampai diruangan Yoongi meskipun Jimin harus sedikit kewalahan dengan kantung plastik dimasing - masing tangannya.

-You-

Jungkook menemukan dirinya sedang berdiri didepan rawat inap Min Yoongi, sepupu yang sudah Ia anggap sebagai hyungnya sendiri. Yang didiagnosis koma oleh dokter sejak kejadian itu.

Kala itu Jungkook benar - benar jatuh dalam takdir buruk yang menimpa kakaknya itu. Setiap hari Jungkook pasti akan mengunjungi Yoongi di Rumah Sakit meskipun hanya sebentar karena banyak tugas dan tanggung jawabnya di sekolah sebagai pelajar yang menguras waktunya. Beruntungnya Jungkook memiliki teman - teman yang sudah dianggapnya keluarga, sehingga Yoongi tidak pernah sendirian.

Setiap Selasa dan Kamis memang mereka akan menemani Yoongi yang belum juga sadar dari komanya sampai larut malam, tetapi hari lainnya akan ada seorang atau lebih yang akan berusaha mengunjunginya. Karena Selasa dan Kamis mereka semua tidak memiliki jadwal ekstrakulikuler atau jam pelajaran tambahan.

YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang