TIGA

1.4K 124 10
                                    

MIN YOON JIN POV

Aku bangun lebih dulu dari Yoon Gi. Namja itu mungkin masih dikamarnya dan terlelap. Aku segera bersiap. Aku tau ini masih sangat pagi, tetap aku tidak mau Yoon Gi marah melihatku masih dirumah karena ia tidak mau teman-temannya curiga jika aku berangkat hampir bersamaan denganku.

Aku menyiapkan sarapan. Sederhana saja, roti tawar dengan selai stroberi dan cokelat. Aku menaruhnya di dua piring datar kecil lalu menuangkan susu kedalam gelas tinggi.

Aku membalik tubuhku karena akan mengambil sesuatu didapur. Tetapi aku seketika berhenti dan nyaris saja berteriak begitu mendapati Yoon Gi ada dibelakangku, menatapku dengan tatapan datarnya.

"Ah kau mengagetkanku Oppa. emm.. selamat pagi." sapaku sebiasa mungkin. Dia tidak membalasnya dan hanya mencondongkan tubuhnya ketubuhku membuatku memejamkan mata. Jantungku nyaris saja copot mencium wangi khas Mint dari tubuhnya. Leher putihnya bahkan ada didepan wajahku.

Dia menarik tubuhnya dengan roti tawar yang ia kunyah. Ia menatapku masih dengan tatapan datar.

"e-ehm.. kau mau minum susu? Aku buatkan ya?"

"Tidak usah." balasnya. dia menarik sebuah kursi dimeja makan dan duduk dengan tenang.

"Berhenti menatapku seperti itu! Kau membuat selera makanku menurun!" tandasnya tajam. Aku hanya menunduk.

"Oppa.. k-kurasa aku harus membeli kacamata baru." aku mencoba mengawali percakapan dengannya. Dia tidak bereaksi dan memakan rotinya dengan cuek.

"Kacamataku patah dan-"

"Lalu apa hubungannya denganku? Jangan memalukan Yoon Jin! Beli lens kontak!" balasnya santai. Aku menelan salivaku. Lens kontak bukanlah hal buruk tetapi terakhir kali aku memakainya, mataku memerah akibat iritasi.

"Aku lebih senang menggunakan kacamata." jawabku pelan. Dia hanya mengangkat bahunya tidak peduli.

"Kenapa masih disini? Pergi kekampus sana! Aku tidak mau teman-temanku tau kita serumah."

Aku memejamkan mataku mendengar setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya barusan. Aku memilih mengangguk dan segera mengambil tasku.

******************

Sore ini aku masih diperpustakaan. Ditemani oleh banyak buku Fisika yang keliahatan rumit. Lee Seonsaengnim memberikan segudang pr yang harus dikerjakan dan diselesaikan dengan tenggat waktu besok.

Tiba-tiba aku mendengar suara langkah dan tawa dari luar. Aku masih berada diantara rak-rak tinggi yang berisi buku-buku membosankan.

"Ahahaa..."

Tunggu, aku mengenal suara tawa ini. 

Hye Rin masuk diikuti Yoon Gi. Aku segera bersembunyi dibalik lemari yang ada dipojok ruangan.

BRUK

"Ahh.. slowly baby~"

Aku bergidik ngeri mendengar kata-kata Hye Rin.

"Ungh.. Min Yoon Gihh~"

Aku memberanikan diri mengintip. Mataku membulat sempurna melihat Yoon Gi mencumbu gadis itu. Wajah Hye Rin pasrah. Aku memejamkan mataku. Seharusnya aku yang ada diposisi gadis itu sekarang.

SREK

Aku membeku. Kakiku menyentuh lemari yang tidak jauh dariku dan menggesernya. membuat suara yang cukup mengundang perhatian. Aku melihat kearah Yoon Gi, dia menatapku tajam. Aku segera menunduk dan berlari keluar. Air mataku tumpah.

BRUK

Aku menabrak seseorang. "M-mianhae.."

"Eoh? Yoon Jin-ah? Gwenchannayo?"

Itu suara Hoseok. Dia memegang pundakku dan berusaha melihat wajahku. Aku hanya menggeleng dan melepaskan tangannya dari pundakku. Aku segera berlari kekelas dan tidak memperdulikan panggilan Hoseok.

************************

Waktu sudah menjelang malam ketika aku sampai dirumah. Keadaan rumah masih sepi ketika aku masuk. Yoon Gi belum pulang. Kemana ia pergi?

Aku segera mandi dan mengganti pakaianku. Mengecek ponselku namun hasilnya nihil, tidak ada satu notifikasipun masuk kehandphoneku yang menyangkut suamiku.

TING TONG TING TONG

TOK TOK TOK

"YOON JIN-AH!"

Aku terkesiap segera turun kebawah dan membuka pintu. Yoon Gi pulang dengan sangat berantakan. Wajahnya kusut, rambut abu-abunya terlihat acak-acakan dan kemeja putihnya terlihat berantakan.

"Lama sekali membuka pintunya?!" bentaknya seketika.

"M-Mianhae Oppa.." aku menunduk. dapat kurasakan tangan Yoon Gi menyentuh daguku lembut dan menariknya keatas agar aku menatapnya.

Tatapan tajamnya langsung menusuk mataku.

"Wa-mmphhmmhh..."

Bibir Yoon Gi dengan ganas mencium bibirku. Menggigitnya kasar. Aku kewalahan. Ini pertama kalinya buatku.

Yoon Gi mendorongku kedinding. Mengunci pergerakanku. Aku pasrah ketika ia mencium leherku. darahku berdesir cepat dan jantungku berdetak dua kali lipat.

"Y-Yoon Gih~" desahan keluar dari mulutku. Yoon Gi menjauhkan wajahnya dan tersenyum miring melihatku pasrah.

"Itu 'kan yang kau mau ketika kau melihatku dengan Hye Jin?" kata-katanya menusuk dadaku. Aku menamparnya seketika, namun detik kemudian aku menyesal.

"Kau.. keterlaluan!" ucapku penuh emosi. Air mataku mengalir dan aku segera berlari menjauhi Yoon Gi menuju kamarku.

Kau keterlaluan Min Yoon Gi!

TBC~

Jangan lupa tinggalkan jejak ya ^^ Vomment ^^

WHY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang