EMPAT

1.4K 116 15
                                    

MIN YOON JIN POV

Pagi ini aku bangun lebih awal, aku tidak mau, tidak siap bertemu dengan Yoon Gi. Hatiku masih sakit dan perih.

Aku baru saja akan melangkah mendekati pintu begitu suara seseorang ber-dehem/? mengalihkan perhatianku. Aku melihat Yoon Gi turun sari tangga dengan wajah kusut lengkap dengan baju kasual rumahannya. Aku berusaha tidak memperdulikannya dan membuka pintu untuk segera keluar.

"Aku tekankan," aku seketika berhenti mendengar suaranya. Tanpa berbalik aku mendengarkan. "Jangan dekati Hoseok atau aku akan lebih parah dari ini." nada suaranya penuh penekanan. Tanpa respon, aku segera meninggalkannya dirumah menuju kampus.

*************

"Pagi Yoon Jin-ah!"

Aku menoleh dan mendapati Hoseok melambaikan tangan kearahku lalu berlari mendekatiku. Senyum malaikatnya terpasang dibibirnya. Mau tidak mau aku ikut tersenyum.

"Pagi Hoseok-ah." aku membalasnya ketika ia sudah disampingku.

"Woah pagi sekali kau datang." komentarnya. "Ada pelajaran tambahan?"

Aku menggeleng. "Hanya butuh ketenangan." jawabku.

Dia menatapku lama. "Yoon Gi hyung?" tembaknya. Aku hanya tersenyum miris.

Dia merangkulku lalu mengajakku berjalan menuju kelasku. "Sudahlah, jangan dipikirkan. Ayo, siang nanti aku traktir makan ramyeon!" mau tidak mau aku tersenyum dan mengangguk semangat.

************

Hoseok sudah menunggu didepan kelasku. Dia melihat jam beberapa kali sambil beat box/? selain pandai menari, Hoseok juga pandai Beat Box. Rappnya pun bagus.

"Lama menunggu Tuan Jung?" tanyaku. Dia menoleh dan tersenyum lebar.

"Kajja! Kau membuat cacing diperutku berteriak-teriak!" seenaknya Hoseok menarik tanganku menuju kantin.

Aku terkejut namun terus mengikuti langkahnya.

***********

"Pesan sana, yang traktir menjadi Raja." perintahnya seenaknya.

"Huuuu.." aku menendang kakinya yang ada dibawah meja hingga ia meringis..

"Aduhh.. kau ini.. nanti biru bagaimana?" protesnya.

"Aku berharap berubah ungu!" ketusku tidak peduli sambil pergi memesan dua ramyeon.

Ramyeon yang kupesan sudah siap, aku membawanya dengan hati-hati. Namun-

BRUK!

PRAANGG!!

Aku membeku. Kantin mendadak sepi. Semua tatapan seperti tertuju kearahku.

"K-KAU?! HYAA dasar bodoh! Kau lihat akibat perbuatanmu! Menyebalkaan!!"

Hye Rin menjambak rambutku membuatku mengaduh.

"Ahh sakit Hye Rin-ah.."

"Biar! rasakan! Kau membuat bajuku kotor!" teriaknya tidak manusiawi. Beberapa murid menonton kami tanpa sedikitpun bermaksud memisahkan kami.

"STOP! BERHENTI!" suara Hoseok memecahkan pertengkaran kami. Aku ditarik oleh Hoseok menjauhi Hye Rin.

"Dasar tidak berperasaan! Ka menjambaknya seakan mau melepaskan rambutnya dari akar!" geram Hoseok.

"Lalu kenapa? Kau mau apa Jung Hoseok-ssi? Hah? Itu bukan urusanmu dan dia bukan siapa-siapamu!" tandas Hye Jin tajam. Yeoja itu merapikan pakaiannya dan berlalu dari kantin.

"Gwenchannayo?" tanya Hoseok. Aku mengangguk.

"Aku antar kekelas sekarang." ucapnya dan aku hanya menurut.

***********

"Jangan dipikiran soal Hye Jin." itu sudah ucapan ke-3 kali yang keluar dari mulut Hoseok dan untuk ketiga kalinya aku menjawab dengan anggukan.

Sore ini kelas tidak ada dosen. Free class yang membuat Hoseok betah dikelasku dengan pandangan dari beberapa yeoja yang seakan ingin menerkamnya.

"Hoseok-ah.." aku memanggilnya, dia menoleh. "K-kenapa kau mau terus melindungiku? Kau tau 'kan aku.. aku istri Hyung-mu?" tanyaku dengan suara pelan.

Dia tidak bereaksi apa-apa dan hanya tersenyum lalu mengusap rambutku.

"Tidak ada salahnya 'kan membela temanku sendiri?"

************

Aku menggenggam handphoneku dengan gelisah. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam KST. Aku tidak bisa tidur. Seharian aku tidak bertemu dengan Yoon Gi, aku juga mendapat kabar kalau BTS tidak ada jadwal latihan hari ini.

"Kau kemana Min Yoon Gi.." gumamku. Aku kembali mencoba menghubunginya, namun tidak tersambung.

Aku menggigit bibirku dan memutuskan untuk tiduran dikasur. Berusaha menenangkan pikiranku sendiri.

TOK TOK TOK TOK TOK!!!

"MIN YOON JIN!! BUKA PINTUNYAA!!"

Aku kaget dan bangun dari tidurku.

TOK TOK TOK TOK!!

Aku segera bangun dan berlari menuju pintu depan lalu membukanya.

Aku membeku.

Kakiku berakar ditempat.

"Unghh.. Yoon Gi.. dimana inihhh..??"

Aku menelan salivaku berat. Min Yoon Gi pulang tidak sendirian. Ia bersama seorang yeoja yang tidak aku kenal. Memakai pakaian terbuka dan memeluk erat Yoon Gi yang juga berpenampilan kacau.

"Minggir! Kau menghalangi jalanku!" bentak namja itu. Aku tersentak dan menunduk lalu bergeser memberi jalan. Yoon Gi masuk bersama yeoja itu menuju kamarnya diikuti ekoran mataku yang entah sejak kapan dilinangi air mata.

Min Yoon Gi.. kau benar-benar melakukannya?

TBC~

vomment👌✌

WHY?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang