❁ ❁ ❁ ❁
Lalu apa yang membuatnya membawaku kemari? Apakah sepenting itu? Aku tau ini adalah tempat bermain kita dulu dan kita selalu menghabiskan waktu bersama di tempat ini. Tetapi apa yang sebenarnya ingin Evans katakan kepadaku?
❝ Aku hanya ingin menjelaskan alasan aku memutuskan hubungan kita yang terjadi tiga hari yang lalu, Haru❞
Tunggu! Tiga hari yang lalu? Bukankah kejadian itu baru kemarin malam?
Badanku tiba-tiba saja merasa semakin ringan dan dingin. Sesaat aku mulai menyadari sesuatu.
❝ Hari itu aku teringat dengan janji kepada teman semasa kecil untuk mengikat hubungan ketika kita─aku dan dia─sudah dewasa nanti. Saat itu aku memutuskan ingin menepati janji itu dan mencarinya. Berat rasanya melepasmu saat itu, aku pun tidak merelakan untuk melepasmu, tetapi janji adalah janji. dan aku sendiri tidak tau, bahwa ternyata kaulah teman semasa kecilku itu. Aku sangat menyesal tidak menjelaskannya saat itu padamu, Haru ❞ jelasnya.
Senyuman lega menghiasi bibir mungilku. Tetesan air mata turun perlahan melewati pipiku. Apa yang harus aku katakan sekarang?
❝suki da yo, haru. Bisakah kita seperti dulu lagi dan menepati janji kita semasa kecil?❞
Aku tidak menjawab pertanyaan Evans.
Tangan Evans menyentuh lembut pipi kiriku lalu mengusapnya perlahan. Selang beberapa detik, Evans mendekapku kedalam pelukannya yang erat seakan-akan tidak akan pernah melepasku lagi. Aku menyukainya, tetapi yang sebenarnya kita tidak bisa bersama lagi.❝Evans, kau masih ingat rumah pohon yang kita buat di dekan bukit sekolah?❞
Evans mengiyakan pertanyaanku, lalu aku melepas pelukannya dan menggenggam tangannya menuntun ke rumah pohon yang menjadi markas rahasia kita berdua dulu. Masa kecil yang menyenangkan kan?
Setelah kita sampai, aku mendahuluinya memanjat keatas lalu Evans mulai menyusulku keatas
❝Kenapa tiba-tiba kesini, haru?❞
Aku tidak langsung menjawab pertanyaan Evans dan memberikan sebuah simpulan senyum di bibirku.
❝Aku ingin memberi tau mu sesuatu, evans❞
Tampak jelas terlihat raut wajah Evans yang terlihat kebingungan dan aku lagi-lagi hanya bisa tersenyum. Sangat susah mengatakannya, tetapi aku harus mengatakannya. Ini memang terlalu cepat bagiku, aku seakan-akan ingin mengatakan 'please stop the time' kepada siapapun yang bisa melakukannya. Ya, siapapun yang bisa menghentikan waktu.
To be continued ❁
────────────────────
Jangan lupa vote dan comment ya 🦄
KAMU SEDANG MEMBACA
Wake Up, I Miss You
Storie brevi❁ Hidup itu seperti jeruk. Ya, asam manis. Kau tidak akan bisa menjalani hidup tanpa 'keasaman' didalamnya. Begitu pula Haru Enomoto yang memiliki kisah tragis yang menimpanya ketika berpisah dari orang yang ia sayangi ❁