Yoongi mondar mandir di depan pintu UGD. Ia merasa bersalah dengan apa yang telah ia perbuat pada Jimin. Bagaimanapun semarah apapun ia kepada Jimin, ia tetap sangan mencintai Jimin.
Jungkook dan V juga ada disana mereka juga hawatir tentag apa yang terjadi oada Jimin, juga mereka mencemaskan Yoongi yg sedari tadi menyalahkan dirinya sendiri."Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri hyung ! P" bentak Jungkook kepada hyung nya itu.
"Tidak ! Tidak ! Kalau aku tidak melompat dan mengikuti keinginannya tadi, semua ini tidak akan terjadi. Ini salahku. Arghhh !" Yoongi berteriak frustasi dan mengusak surainya kasar.
"Tapi Jimin akan baik-baik saja hyung ! Percayalah." ucap V menenangkan Yoongi.
Klek
"Dokter ! Bagaimana Jimin ?" taya Yoongi penuh dengan kekhawatiran. Tapi segera mendapat senyuman lembut dari doter tampan ber nametag Kim Namjoon ini.
"Dia baik-baik saja. Tidak ada luka serius hanya cidera ringan pada kaki kiri dan lengan nya saja. Untung kau segera membawanya kemari." ucap dokter Kim, "Dan apakah kau yang bernama Yoongi ?" tanya dokter Kim.
Yoongi segera mengangguk untuk menjawab pertanyaan dokter Kim.
"Jimin ssi sedari tadi mengigaukan namamu, mungkin diaedang banyak fikiran tentangmu. Dan ya besok pagi dia pasti sudah terbangun, kau tenang saja." ucap dokter Kim sembari berjalan pergi."Hyung kau istirahat saja, dan pulanglah rsama Jungkook, aku yang akan menemani Jimin. Kalau dia sudah sadar aku ak....."
"Tidak! Kau saja bawa pulang Jungkook, lihat dia tertidur lelap. Aku yang akan menemani Jimin. Aku ingin menjadi orang pertama yang Jimin lihat ketika dia sadar."
Lalu V dan Jungkook pulang, dan tinggalah Yoongi sendiri yang menemani Jimin di ruang rawat Jimin."Bangun Jiminnie, maafkan aku ! Maaf aku tidak mendengarkanmu, ku mohon bangunlah chagia. Kumohon" ucap Yoongi tulus dan mengecupi punggung langan Jimin.
Pagi begitu terik cahaya yang masuk ke dalam ruang rawat Jimin. Jimin mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Saat ia ingin bergerak, ia merasa ada yang menahan tubuhnya. Jimin melihat kebawah ternyata mendapati Yoongi yang terlelap di atas tangan Jimin. Jimin tersenyum bahagia Yoongi mau menemaninya di sini. Ia tidak ingin membangunkan Yoongi karena ia tau Yoongi menunguuinya sejak ia di bawa kemari. Tapi Jimin tetap takut, takut kalau Yoongi tetap belum mau memaafkannya atau sekedar mendengarnya saja.
"Eughhh" suara Yoongi melenguh pelan karena tidurnya yang tidak nyaman. Ia mendongak lalu mendapati Jimin yang menatapnya dengan pandangan memelas dan mata berkaca-kaca.
"Hyung, aku~"
"Ssstttt diam. Kau haruistirahat." ucap Yoongi sambil melarikan jari telunjuknya ke mulut Jimin.
"Tapi hyung kau harus tau" Yoongi memotong ucapan Jimin lagi.
"Aku bilang diam. Aku sudah tau semuanya,"
"Tapi bagaimana ?"
"Kemarin V dan Jungkook sudah memberituku, dan juga Eun Wo sudah meminta maaf padaku dan mengatakan smuanya."
Jimin senang mendengar itu smua dari mulut Yoongi tapi entah kenapa ekspresi Yoongi masih dingin padanya, membuat berbagai pertanyaan berputar di kepala Jimin.
"Aku begini karena aku marah dengan diriku sendiri. Bukan berarti aku marah padamu." ucap Yoongi seperti mengerti apa yang ada di kepala Jimin. Ya Yoongi tau lewat tatapan Jimin.
Yoongi menangis dan memdudukkan dirinya di tepian tempat tidur Jimin sambil menggenggam erat jemari Jimin.
"Maaf Jim. Maaf aku tidak mendengarkanmu, maaf aku terlalu egois sehingga membuatmu seperti ini. Ini smua salahku kalau aku tidak ~" ucapan Yoongi terpotong saat Jimin menariknya dan memeluk Yoongi begitu erat.
"Jang menyalahkan dirimu hyung. Aku mengetahui bahwa kau memaafkanku, itu sudah lebih dari cukup. Berhenti menangis hyung, aku tidak ingin air mata berhargamu jatuh begitu saja." ucap Jimin sambil melepas pelukannya dan mengusap air mata Yoongi. Lalu Toongi mengangguk dan mencium kening Jimin dengan sayang.
"Aku mencintaimu Jim."
"Aku lebih mencintaimu hyung !" setelah mengatakan itu Jimin duduk dan mendekatkan dirinya ke Yoongi. Denga perlahan tapi pasti mereka semakin mempertipis jarak di antara mereka hingga bibir mereka bertabrakan. Jimin melumat bibir manis Yoongi dengan penuh cinta, melumat setiap ujung bibir manis itu lalu perlahan mempertemukan lidah mereka sebelum
Klek
"Uh ! Aku mengganggu." ucap V
Jimin dan Yoongi terkejut lalu dengan cepat mereka menjauhkan tubuh mereka dan tersenyum kikuk. Lalu Yoongi menggaruk tengkuknya yag tidak gatal.
"Kau bisa mengetuk pintu dulu kan sebelum masuk ?" ucap Jimin.
"Hehehe maaf, aku kan tidak tau !"
"Ini aku bawakan makanan, makanlah Hyung kau dari kemarin belum makan. Dan kau Jim, kau makan buah saja ya hehehe !" ucap V lengkap dengan cengiran khasnya. "Baiklah aku harus bersekolah. Aku sudah mengizinkan kalian ke wali kelas. Bye!" ucap V teru menerus tanpa memberi waktu untuk Jimin dan Yoongi berbicara. Jimin dan Yoongi haya menggelengkan kepala saja.
"Hyung ?"
"Hmm"
"Ayo kita lanjutkan yang tadi ?"
"Apa ?"
"Aku ingin berciuman Lagi."
"Yak ! Buang pikiran mesummu dasar bocah."
"Ayolah hyungg ku mohon. Kau pikir seminggu lebih tanpa menciummu aku tidak rindu apa ?" ucap Jimin sambil memputkan bibirnya.
"Yak! Diam bodoh."Setelah itu Jimin dan Yoongi hanya berdebat tentang ciuman itu.
Hai readers gimana ceritanya ? Lanjut ato udahan aja butuh saran nya ?
Kalo lanjut senin aku updatt lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
YoonMin Crazy Love
RomancePertemuan yang singkat antara Jimin dan Yoongi Ternyata bukan kebetulan tapi takdir