Now I Know

1.7K 57 0
                                    

" Dan kamu adalah wanita yang penuh kejutan dan banyak rahasia. Saya adalah laki-laki yang merasa beruntung ketika mengetahui kamu wanita seperti apa tetapi saya pun merasa sedih ketika mengetahui kamu menyimpan begitu banyak rahasia yang menyayat hati. Maafkan laki-laki seperti saya yang masih belum bisa menebak wanita seperti apa dirimu. Tetapi saya tetap tidak menyerah mendekati kamu."

***

Ada beberapa hal yang aku takutkan. Aku merasa trauma akan hal-hal yang pernah membuatku berkali-kali menjatuhkan air mata. Aku hanya wanita yang ingin merasa dicintai dan disukai. Aku rasa semua orang menginginkan hal demikian terlebih itu wanita atau pun pria. Namun,aku sadar semakin aku menginginkan cinta yang begitu banyak dan besar semakin aku merasakan sakit hati. Itu sebabnya,aku tak mau terlalu berlebih dalam mengartikan segala hal yang dilakukan oleh seorang pria.

Saat pria itu datang aku merasa begitu dicintai. Pertemuan kami terbilang singkat,namun semua yang dilakukannya sangat berarti. Ada rasa ingin membuka hati sepenuhnya dan mempercayainya. Tapi itu tak mudah untukku karena aku begitu takut. Takut untuk kembali menjatuhkan air mata.

Hal yang membuatku tertegun dan merasa menjadi wanita beruntung adalah perlakuannya yang tak pernah mencoba menjauh atau pun menyerah. Saat itu sebelum kami menikah,aku duduk berdua dengan nya disebuah halaman rumah sakit. Ya,dia menghampiriku saat aku sedang bekerja. Ia datang dengan seragam kebanggaannya. Seragam yang membuat semua wanita jatuh hati.

"Apa yang membuat Mas kemari? Bukankah Mas baru saja pulang dari menghadiri kerja sama militer di Korea?"

Laki-laki itu tersenyum. Manis. Sangat manis karena wajahnya yang coklat sawo namun begitu tampan dengan hidung mancungnya. Kulitnya maskulin dan tubuhnya yang atletis serta dadanya yang bidang.

"Ya,karena Mas kangen. Kamu terlihat berkeringat? Habis membantu persalinan?"

"Iya aku baru saja dari ruang persalinan. Aku pasti terlihat berantakan kan?" Aku tersenyum.

"Tidak buruk. Kamu tetap cantik. Sangat." Mata nya begitu teduh menyiratkan ketulusan dengan apa yang diucapkannya.

"Terima kasih." Aku tersenyum.

"Boleh aku bertanya sesuatu?"

"Ya,tentu saja. Apa yang ingin kamu tanyakan?"

"Apa yang membuat Mas masuk dalam dunia militer?"

"Sejak kecil aku sangat suka bermain perang-perangan. Menurut Mas itu keren. Mas merasa sangat gagah ketika mengenakan seragam militer. Dan satu yang pasti karena Mas ingin menjaga tanah kelahiran Mas yaitu Indonesia." Ia tersenyum. Dari penuturannya begitu apa adanya. Suara nya yang berat dan berwibawa menambah ketampanan diri nya.

"Oh iya,nanti sore Mas ada pertandingan basket dengan rekan Angkatan Udara. Kamu bisa meluangkan waktu untuk menonton?"

"Basket?"

"Iya,memang kenapa?"

"Tidak. Pantas saja Mas tingginya 180an gitu." Aku menyengir. Pria ini memang tinggi sekali dibanding aku yang hanya sedadanya yang bidang itu. Karena tinggi ku hanya 155.

"Jangan lupa datang oke,Mas pergi dulu." Pria itu pun beranjak pergi. Dan aku pun masuk ke dalam rumah sakit.

***

Saat ini aku berada di bangku penonton. Aku tidak sendiri,ada kekasih-kekasih para prajurit yang sedang tanding basket. Tapi,tidak termasuk aku karena aku hanya seseorang yang dekat dengan Mas Dirga. Mereka cantik-cantik dan ramah.

"Nama mu siapa?" wanita disebelahku bertanya dengan tersenyum.

"Aku Nisya,kalau kakak?"

"Aku Agatha,kamu cantik seperti dokter. Kamu kekasih nya Dirga ya?" Aku hanya tersenyum mendengar pujiannya.

"Ah,bukan. Aku lebih tepatnya seorang bidan. Aku hanya teman nya Mas Dirga. Kami baru bertemu beberapa minggu yang lalu."

"Kamu beruntung. Dia pria berkarismatik dan mengagumkan. Bukan hanya di kalangan wanita saja tetapi juga pria. Aku sudah 2 tahun mengenalnya semenjak menjadi kekasih sahabatnya."

Aku hanya tersenyum. Hanya itu. Aku merasa senang dan bangga jika itu benar. Tetapi,siapa aku ini? Aku belum berhak merasakan demikian. Aku kan bukan kekasih atau pun istrinya. Meskipun dia pernah mengutarakan perasaannya,tetap saja aku tidak boleh terlalu mendalami dahulu. Aku takut. Sungguh. Sangat.

***

Hari ini begitu melelahkan karena banyak ibu-ibu melahirkan. Namun juga menyenangkan karena melihat pertandingan basket militer. Sungguh,mereka sangat tampan dan gagah. Aku saja senyum-senyum sendiri,tak menyangka menyaksikan hal demikian. Hal yang pasti disukai para wanita. Mas Dirga pun sangat keren,dimana-mana ia selalu menjadi kapten nya.

Aku merogoh isi tas ku,dan ku temukan surat. Surat itu beramplopkan putih tetapi ada design bunga mawar yang cantik. Aku baru ingat jika itu adalah surat pemberian dokter Amoza. Aku pun segera membuka dan membaca nya.


"Lima detik aku menatapmu. Itu pertama kita bertemu. Harum rumah sakit menjadi awal untukku menjatuhkan hati. Tentu tak perlu kau tanya pada siapa. Maafkan laki-laki ini yang mencoba untuk romantis. Ini bukan rayuan. Apa yang saya nyatakan adalah kejujuran. Maafkan laki-laki ini yang berusaha mendekati kamu. Kamu tahu? Kamu wanita yang luar biasa." - Dokter Aditya Wijayadi Amoza

Aku begitu tersentuh membaca nya. Apa yang aku bayangkan dan impikan di dunia khayalku terjadi. Rasa nya baru pertama kali. Namun aku harus bagaimana? Mas Dirga? Mas Amoza? Kedua nya tengah mengisi hati ku. Ya Tuhan,tunjukkan siapa jodohku sesungguhnya.

"Karena kamu tidak tahu jika saya harus menangis ketika langit gelap dan ruangan yang padam lampu. Kamu belum mengenal pribadi saya. Saya bukan apa yang kamu katakan di kepala kamu."  - Nisya Azahra

"Ada di dalam dirimu sosok Ayah,sosok Abang,sosok Sahabat. Ketiga nya membuat hati ku menghangat. Namun,aku belum bisa sepenuh nya mempercayai karena aku mempunyai trauma mendalam." - Nisya Azahra

"Mas akan mengatakan hal yang ingin kamu dengar. Hal yang selama ini kamu impikan. Semua nyata,semua tulus,semua ada dan hidup. Kamu bukan sedang melakoni sebuah drama. Percaya lah,kamu adalah orang yang akan Mas jaga. Kamu bagian dari negara yang Mas jaga. Mas sungguh serius. Mas di didik untuk menjadi seorang pria sejati."  - Captain or Doctor

Captain or DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang