Sweet Doctor

2.5K 56 3
                                    

"Seseorang yang menguatkanmu,nama nya selalu ada di hatimu." - dr.Aditya Amoza Wijayadi

***

"Kalau aku jatuh hati nya sama kamu,gimana?" Dokter Moza berbicara seakan-akan tak ada beban.

"Tapi dok,aku...aku...duh,dokter itu banyak fangirl nya."

"Terus kenapa? Aku jatuh hati nya sama kamu."

"Aku benar-benar merasa canggung." Aku berbicara sangat pelan,rasa nya ingin menutup wajah ku.

"Khem...aku denger apa yang kamu ucapin. Kenapa harus canggung? Nervous ya deket orang ganteng?" Ah,ya ampun. Ini dokter benar-benar deh,baru tahu kalau dia sangat percaya diri sekali.

"Ganteng? Itu kan kata orang-orang." Aku bersikap menjadi sedikit lebih jutek. Duh,sebenarnya aku juga mengakui kalau dia ganteng. Ah,tapi malu.

"Oh,jadi gitu." Dokter Moza mendekatkan wajah nya ke arah ku. Mata kami bertemu. Aku gugup sekali,sangat. Kemudian ia tersenyum. Manis,sungguh manis. Ya Tuhan,ciptaan mu begitu indah.

***

"Mas aku gak suka seperti tadi,karena terkenal kamu banyak dimintai foto sama mereka sementara aku diabaikan. Aku tahu kamu tampan,gagah dan pintar sehingga nama mu mendadak populer."

"Terus Mas harus bagaimana? Bukan aku yang mau begini."

"Kalau ada yang mengajak foto Mas ajaklah aku di dalam nya. Beri tempat untuk ku. Perempuan mana yang tidak cemburu kalau laki-laki nya banyak yang menyukai."

"Ini yang Mas suka dari kamu. To the point. Suka bilang suka,tidak bilang tidak. Cantik dan cerdas. Cuek tapi perhatian. Marah tapi tahu bagaimana memberi solusi. Mas beruntung punya kamu. Mas juga suka cemburu karena banyak laki-laki yang suka padamu. Tapi untung udah Mas labelin,kalau kamu punya Mas."

***
"Saat menangis hal yang di butuhkan hanyalah pelukan yang menghangatkan dan kalimat penenang untuk hati dan pikiran yang kacau." - Nisya Azahra

"Kamu kenapa?" Laki-laki itu menatap ku dengan tatapan kekhawatiran.

"Aku gak apa-apa kok,Mas." dengan menyeka sisa-sisa air mata dan mengipas-ngipaskannya dengan tangan.

"Cerita sama Mas,gak biasa nya kamu rahasia-rahasia an begini."

Apa yang harus aku katakan pada Mas Dirga. Aku tidak tahu mengapa aku tiba-tiba seperti ini. Aku merasa sangat kecil dan tidak percaya diri ketika berada dalam lingkaran teman-teman dan sahabat Mas Dirga. Banyak yang menatap tajam ke arah ku. Apakah begini bersanding dengan laki-laki hebat dan idaman banyak wanita?

Maafkan aku Mas,aku belum bisa menjadi wanita hebat untuk Mas. Air mata ku mendesak keluar lagi bahkan ini lebih deras.

"Mas,aku sudah lama tidak mendengar kamu mengatakan "i love you,sayang" aku ingin mendengar nya." Itu pun adalah salah satu penyebab kesedihan ku. Aku takut Mas Dirga tak lagi melihat ke arah ku.

"Ssstt...jangan menangis lagi,Mas sayang kamu. I love you sayang." Mas Dirga mengecup puncak kepala ku kemudian memeluk ku erat. Ada rasa tenang dan damai di sana terlepas itu tulus atau tidak.

"Ketika rindu berpulang pada air mata. Izinkan aku menutup mata untuk merasakan kehadiranmu. Banyak kejutan hidup yang membuat terhentak. Aku hanya perlu mempersiapkan diri terlepas ada atau tidak seseorang di belakangku." - Nisya Azahra

Captain or DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang