Saling melengkapi. Saling mengerti

116 7 0
                                    

Ketahuilah, sifat pendiamku ini menyimpan ribuan kata yang ingin aku katakan padamu. Inilah aku dengan seribu kekurangan yang aku miliki. Tak pantas rasanya, bisa memilikimu sejauh ini. Ditemani dengan sifatmu yang keras kepala dan ke-egoisanmu adalah alasanku ingin bertahan lebih lama denganmu.

Tidak, jangan pernah bertanya mengapa. Karena aku tidak bisa menjawabnya.

Tetapi mengertilah, kau satu-satunya orang yang paling aku sayang dari orang-orang yang sebelumnya pernah ada dihatiku. Kau mempunyai cara sendiri untuk mencintaiku, maaf bila aku tidak bisa menunjukkan sepenuhnya dan membuatmu berpikir bahwa aku tidak benar-benar mencintaimu. Karena aku mempunyai cara sendiri untuk menunjukkannya, yaitu dengan hal-hal kecil yang aku lakukan kepadamu tetapi tak pernah kau rasakan.

Beribu masalah yang kita lewati, sebagian dari itu adalah kesalahan yang sama. Aku tidak mengerti, apa yang ada dipikiranmu sehingga bisa membuatmu melakukan kesalahan yang sama. Lagi.

Beribu permohonan maaf yang kau berikan untukku.

Beribu kesempatan yang-ku berikan.
Tak pernah cukup bagimu.

Hatiku bukan terbuat dari baja yang bisa kau sakiti begitu saja. Apakah ini? Caramu untuk meninggalkanku? Dengan menyakitiku perlahan-lahan tetapi pasti?

Aku tahu, aku tak pernah cukup bagimu. Tetapi, hargailah aku sebagai sosok perempuanmu.

Aku masih ingat apa yang kau katakan saat itu, "Aku mencintaimu, lebih dari aku mencintai diriku sendiri"

Bila kau mencintaiku, kau tidak akan tega untuk menyakitiku dengan kesalahan yang sama. Begitu sebaliknya kau tidak akan tega menyakiti dirimu sendiri.

Orang asing? Teman? Sahabat?

Tak ada yang beda, mereka semua sama. Batasan harus selalu menjadi komitmen.

Berteman sewajarnya, bersahabat sewajarnya. Dan dengan orang asing-pun sewajarnya.

Sedih mendengar, kau lebih memilih sahabatmu. Aku tak tahu, apakah aku boleh mengatakan, "Aku membuang air mataku dengan sia-sia"

Ketahuilah, dulu kita hanya sebatas 'orang asing'.

Bagaimana yang sudah bersahabat? Apakah salah satunya tidak ada rasa?
Ya mungkin, tidak untuk hari ini. Bagaimana dengan besok? Selanjutnya? Dan seterusnya?

Kepercayaan sulit untuk dibangun kembali bila sudah dikecewakan.

Tapi inilah bodohnya diriku, masih ingin memilikimu, masih ingin bertahan.
Dan masih ingin merasakan kasih sayangmu seperti dulu lagi.

Maaf bila aku tak pernah 'cukup'. Dampingi aku merubah sifatku yang membuatmu muak. Aku akan berusaha untuk menjadi 'lebih dari cukup'

'Tutupi kekuranganku dengan kelebihanmu, begitupun sebaliknya' -unknown

++5 votes for the next chapter

StormsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang