"Seriusan, ini baju kak Ical? Yaallah tukeran yuk Tar sama gue."kalimat terkahir Lala dari pidato panjang nya itu. Tari hanya menghela nafas nya, Lala mengendus seragam yang dikenakan Tari"Astaga, wanginyaaa"kata Lala
Tari mendorong kepala Lala dari tubuh nya, kini mereka sedang berjalan di koridor sekolah, ingin pulang."Apaan sih lo La, lebay gila."kata Tari acuh
"Tukeran yuk Tar.."
"TARI!"Lala menatap terkejut lelaki di hadapan nya saat ini dan melengkapi kalimat nya"Ri"
Lelaki itu dengan dibalutkan sweter biru dongker nya berlari kecil menghampiri mereka. Rambut coklat nya terombang-ambing karena berlari.
"Hay Tari, Lala kan?"
Lala mengangguk malu, secara cowok terhits mengetahui nama nya kaya gimana gitu.
"Ngapain si lo?"ketus Tari
Lala menyenggol tangan Tari"Tar dia itu kaka kelas terhits"bisik Lala. Tari mengerjapkan mata nya, lelaki di hadapan nya terkekeh mendengar perkataan Lala barusan
"Bodo amat. Ayo , La!"
"Sori, La. Gue sama Tari pulang bareng, tadi udah janjian gue duluan ya"kata Tara lalu menarik tangan Tari , Tari tidak memberontak walau sekalipun memberontak dia pasti kalah juga.
Banyak pandangan tertuju kepada mereka berdua, Tari hanya menunduk dalam
"Ayo, Tar"
Tari masih diam saja, sedangkan Tara sedang menggunakan helm merah nya itu.
"Masyallah, dari tadi disuruh naik juga. Apa harus gue naikin nih!"
Tari kaget lalu segera menaiki motor ninja merah milik Tara.
"Pegangan"
Tara berbicara itu refleks, sungguh ini refleks. Tari menggeleng. Tara meng'gas hingga hampir membuat Tari tersungkur kebelakang kalau tidak Tari langsung memeluk pinggang Tara.
Hangat.
Nyaman.
Dirasakan oleh Tara, entah apa. Tara menepuk pelan tangan Tari yang melingkar di pinggang nya dan mulai berjalan meninggalkan perkarangan sekolah.
"Bagus, boy. Permainan akan berlangsung secara menarik. Right!"
✔✖✔✖
Di perjalanan Tari masih terdiam, kok Tara cowok terhits di sekolah nya mau menghantar dirinya pulang kerumah.
Secara Tari itu hanya pelajar biasa yang bersekolah tidak untuk mencari ketenaran ataupun itu
"Tar, kemanain nih?"tanya Tara. Kini mereka sedang berhenti di lampu merah, Tari melepaskan pelukan nya"Hm. Lurus aja, jalan Anggrek 2. Blok B"
Tara menghela nafasnya"Yelah mana gue tau, udah lo tentuin belok-beloknya!"dan di angguki oleh Tari.
✖✔✖✔
"Makasih, lain kali gak usah sok nganterin pulang ya! Lo kerajinan banget!"kata Tari masuk, Tara membuka helm merah nya lalu menyisir rambut cokelat nya dengan tangan nya.
"Iya, sama-sama. Ya udah sih bawel banget. Orang mah ya, lo nawarin gue masuk kek ini mah langsung di..-Tari!!"
Yang dipanggil hanya mengibaskan tangan nya keatas pertanda tak penting, dan membuka pagar menjulang tinggi di depan nya
"Udah pulang neng?"tanya pak Syarif, satpam rumah Tari. Yang baru menyadari Tari baru pulang sekolah
Tari menutup pagar itu kembali dan tersenyum"Iya, pak."kata Tari, dan baru menyadari ada motor ninja berwarna hitam di garasi. Siapalagi kalau bukan motor Liam
"Ana masuk pak"
✖✔✖✔
Tari memasuki rumah di dapati Liam sedang duduk di sofa dengan tangan bersedekap di depan dada. Tari menghampiri lalu duduk disamping Liam
"Dianterin sama siapa tuh?"
Tari menghela nafas lalu menyenderkan kepalanya di pundak Liam"Kaka kelas,"
"Baru liat deh gue,"kata Liam lalu mengusap lembut kepala Tari
"Hm"
"Gausah sering-sering ya, gue takut lo diapa-apain."kata Liam
"Bukan urusan lo ini Am"kata Tari acuh
"Ini urusan gue An karena gue sa..---"
Tari mengangkat kepala nya dan menatap Liam lekat"Sa?"
Liam menggaruk tengkuknya yang tak gatal hampir keceplosan"Liam, Ana udah pulang ya"teriak Asma , Liam menghela nafas nya lega.
Penyelamat
Tari bangkit dari duduk nya dan berlari menuju dapur"UDAH MAH!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Tari
Teen Fiction"Kalo jalan tuh pake mata. Sradak-sruduk aja kalo jalan! Lo fikir ini jalanan punya nenek moyang lo!" Cowok itu terkekeh"Maaf ya, judes banget. Kenalin nama gue Sela!" Aku mendengus kesal, apa coba? Siapa juga yang nanya siapa nama nya. "Gue ga nany...