Aku duduk di ranjang setelah mandi, Liam sudah berpamitan baru saja. Aku masih bingung dengan siapa ya nama nya tuh kaka kelas.
Ra
Ra
Tara.
Iya nama nya Tara, kok mirip nama aku yah? Aku juga pernah denger dari orang-orang setelah mengetahui nama ku. Kalau aku mempunyai kesamaan nama sama kaka kelas. Apa dia.
Tapi. Masa iya
Handphone ku yang berada di nakas berbunyi. Ku lempar handuk pink ku kesembarang arah lalu merangkak naik dan mengambil handphone ku.
RamanoYudatara add your line.
Lah?dia nge-Add. Line aku, dapet dari mana coba?
Add back.
Dia langsung ngeline, apa penting banget aku add back bagi dia.
RahminaYudatari Allready yaa.
Aku lihat postingan nya terakhir kali baru 10 menit yang lalu yang berisi sangat mengejutkan bagiku.
Disana tertulis.
Hari ini begitu indah ku lewati bersamamu Tar, semoga hari ini tidak berlalu. Tari😚
RamanoYudatara tar.
Tiga huruf, dan satu titik itu membuat ku bingung akan membalas apa.
RahminaYudatari iya?
RamanoYudatara gue kepikiran terus nih, bisa keluar gak?
Aku menimbang-nimbang meng-iyakan atau, ah gimana ya. Tapi kasihan juga, tapi.
RahminaYudatari yaudah,
RamanoYudatara gue udah di depan rumah lo nih. Keluar ya;;)
Aku terlonjak kaget langsung bangkit dari kasur nya dan berjalan menuju pintu kaca dan membuka pintu itu yang berhubung dengan balkon kamar.
Aku mengedarkan pandanganku kebawah dan benar dia sedang duduk di atas motor merah nya di depan gerbang sedang mengobrol dengan pak Syarif.
RamanoYudatara hey, buruan nanti kemaleman.
Setelah membaca itu kuputuskan untuk langsung mengganti pakaian ku. Setelah selesai ku raih tas selempang kecil ku lalu tergesa-gesa menuruni tangga.
"Ina, mau kemana?"tanya Mama
Duh, masa iya aku ngomong pengen diajakin main sama Tara.
"Aku pengen kerumah temen Mah, sebentar kok"kataku lalu memutar tubuh ku, karena aku membelakangi Mama.
Mama ku mengeriyit kan kejing nya"Oh, yaudah hati-hati ya."kata nya , alhamdullilah aku langsung mencium tangan nya dan segera keluar rumah menemui Tara.
✖✔✖✔
"Mau kemana si? Gabut gini, mending gue tidur!"teriak Tari melawan tiupan angin malam. Tara membuka kaca helm nya mempermudah suara nya terdengar.
"Yaelah, bawel amat lo. Dikit lagi nyampe!"
Tari mengeratkan pelukan nya kepada Tara, menenggelamkan kepala nya di bahu kekar Tara mencari kehangatan disana dan menatap jalanan sebelah kiri.
Tara menggengam tangan Tari yang dingin"Dingin, Tar."kata Tara dan diangguki oleh Tari.
"Sebentar"kata Tara lalu menepikan motor nya kekiri. Tari melepaskan pelukan nya lalu turun dari motor.
"Udah sampe?"tanya Tari sambil melihat keseliling, ini jalanan biasa, tak ada cafe ataupun tukang makanan apalagi tempat nongkrong.
Tara membuka helm nya lalu menggeleng"Yakali udah nyampe, lo mau makan angin?"
"Yeparah!"
Tara terkekeh lalu mengambil kedua tangan Tari yang masih dingin itu"Eh mau ngapain!"kata Tari sambil berusaha menarik tangan nya kembali tapi kekuatan Tara lebih kuat
"Shut, diem aja deh."kata Tara lalu mengusap-usapkan tangan nya ke tangan Tari sesekali meniupnya, tujuan nya? Memberi kehangatan.
"Tar?"
"Tar!"
Yang dipanggil hanya bergumam karena sibuk memberi kehangatan kepada Tari. Tari tersenyum, apakah sesederhana ini?
Kesederhanaan.
Tari menatap Tara yang sedang melakukan kesederhanaan yang mampu membuat dirinya tak henti-henti nya tersenyum.
"Tara"
Tara mendongak menatap Tari walaupun tangan nya masih setia mengusap tangan Tari"Kenapa sih Tar?"tanyanya
"Udah sih gapapa, namanya kena angin malem ya kedinginan"kata Tari
"Lo kedinganan ya, yaudah pake.."kata Tara langsung sigap membuka jaket nya"Jaket gue"sambung nya
"Gausah Tar, alay lo. Lo pake aja gue gapapa"
Tara mengangguk lalu kembali menaiki motor nya dan memakai helm nya. Tari pun langsung menaiki motor Tara dengan bahu Tara sebagai tumpuan.
"Peluk gue aja Tar, dikit lagi nyampe."

KAMU SEDANG MEMBACA
Tari
Teen Fiction"Kalo jalan tuh pake mata. Sradak-sruduk aja kalo jalan! Lo fikir ini jalanan punya nenek moyang lo!" Cowok itu terkekeh"Maaf ya, judes banget. Kenalin nama gue Sela!" Aku mendengus kesal, apa coba? Siapa juga yang nanya siapa nama nya. "Gue ga nany...