Terdengar suara tirai kamarku yang baru saja dibuka oleh Si Mbok." Non, bangun. Sudah pagi. Ayo sholat lalu siap-siap untuk ke sekolah. Nanti kesiangan"
"Mbok, ini masih pagi banget. Kemaren aku gabisa tidur."-kataku menarik selimutku kembali.
"Non, kan belum sholat subuh. Ayo sholat dulu non"
Tak ku jawab perkataan bibi. Langsung aku beranjak dari pulau kapurku yang sudah dihiasi mimpi-mimpi indah bekas semalam hihihi.
Mbok kembali turun menuju dapur untuk menyiapkan sarapan untukku. Sedangkan aku? Aku yang bergegas untuk segera mengambil air wudhu dan segera melaksanakan sholat. Walaupun aku bukanlah wanita yang bisa dikatakan sholehah, namun kewajiban untuk melaksanakan sholat tidak pernah ditinggalkan di rumah ini. Makanya, aku sangat bangga dengan keluarga ini. Keluarga yang selalu berusaha menjadi lebih baik lagi di mata Sang Pencipta dan selalu memberikan hal-hal yang membuat keluarga semakin harmonis.
Usai dari sholat, aku kembali ke kamar. Waktu menunjukkan pukul 04.50. Biasanya aku akan bersiap-siap untuk sekolah pukul 05.45. Aku memang tidak suka untuk datang terlalu pagi ke sekolah karena menunggu saat jam masuk sekolah itu sangat membosankan. Aku akan datang ke sekolah pagi-pagi ketika aku memang memiliki urusan yang harus ku selesaikan.
***
'Tok-tok-tok' Suara ketukan pintu yang kian lama kian mengeras. "Non bangun non!! Sudah jam setengah 7 pagi"
Kudengar ucapan Mbok yang membuatku seperti datang mimpi buruk."HAAA?!?!?! SETENGAH TUJUH?!?! AKU....... AKU BELUM MANDI MBOKKKK. MBOK MAKAN AKU DIBEKEL AJAAA. AKU MAU MANDII. SEPATUNYA TOLONG SIAPAIN SEKALIAN MBOK"
Langsung aku loncat dari ranjangku, segera aku berlari menuju kamar mandi. Tidak mempedulikan seberapa bersih aku mandi, yang pasti kewajibanku untuk mandi sudah ku lakukan. Aku bukanlah type wanita yang sangat mempedulikan penampilan dan wajahku. Aku hanya wanita dengan modal minyak telon dan bedak baby yang kuoleskan ke seluruh tubuh dan muka ku. Kuikat rambut sebahuku dengan pita berwarna biru dongker yang merupakan salah satu warna kesukaanku.
Aku turun menuruni tangga sambil terburu-buru. Kupakai kaos kaki semata kaki dengan sepasang sepatu converse yang kutali pita. Sedangkan Mbok memanggil Pak Asep untuk segera menyiapkan mobil. Aku berlari tergesa-gesa menuju mobil."Mbok Sheilla brangkat dulu ya. Assalamualaikum".
"Walaikumsalam,Neng"."Padahal ini sudah jam 06.55, Neng"-tambah Mbok Inah pelan.
***
"Ini jam berapa! Kamu baru sampai ke sekolah? Memang nya sekolah ini punya nenek moyang kamu? Keluar kelas sekarang dan hormat ditiang bendera sampai jam pelajaran saya selesai!"-tegas Mrs. Seno guru Bahasa Inggris yang terkenal sangat disiplin.
Akibat kecerobohanku mengenai waktu, aku harus rela dijemur ditengah lapangan sampai jam pelajaran Mrs. Seno selesai. Akupun keluar kelas dan menuju lapangan untuk melakukan hukuman tersebut. Panas sekali. Ya. Terik matahari sangat menyengat tubuhku dan sinar matahari seakan-akan memfokuskan ke muka ku."Ish panas banget sih. Kalau aja aku enggak telat tadi."
Kudengar keberadaan seseorang disebelahku."Yaelah, hormat gasendirian aja masih ngeluh. Masih untung ada yang nemenin. Itu juga karena loe sendiri kan? Yaudah terima aja."
Haikal? Sedang apa dia disini? Haikal adalah partner kerja ku ketika aku memiliki setumpuk tugas untuk melancarkan jalannya acara-acara yang dibuat oleh sekolah." Loe ngapain disini?"
"Gua juga dihukum. Nih minum dulu"-jawab nya singkat sambil menyodorkan sebotol air dingin.
"Loe pasti iseng. Makanya dihukum. Makasih"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Hitam
RandomKetika aku berusaha mencari pelangi itu, ternyata pelangi itu adalah kamu. Ketika aku mencoba meraihnya yang sedang berada di dekatku, ternyata itu sangat jauh untuk raih. Ketika aku berusaha membuat pelangi hitam menjadi pelangi umumnya,aku menemuk...