Merah merona pipiku setiap kali kejahilanmu muncul secara spontan Gagah. Canda mu yang sama sekali tidak lucu, tapi anehnya membuat ku ketagihan untuk mendengarnya. Aku suka mendengar suara mu, apalagi tawa mu yang hanya sekedar "ha ha ha", sambil sedikit mengangkat kedua bahu mu, lalu biasanya tangan mu refleks membenarkan rambut mu yang sedari tadi diam di tempatnya,
Setiap hari semenjak aku mengenalmu, semenjak aku berhasil dekat dengan mu, walau hanya sekedar menjadi teman, teman perempuan, teman yang hanya diabang dekat. Duniaku berubah menjadi ceria, manis, seperti sarang permen yang berlimpah-limpah. Tiada hari yang membosankan, walau yang kita lakukan hanya sekedar membedah isi buku-buku yang sudah kita baca. Sesekali kamu berargumen, lalu marah, tapi lebih sering kamu meledek isi buku favorit ku, novel yang bersambung itu, kadang aku cukup tersingung bila kamu meremehkan selera ku. Tapi, lagi-lagi senyum mu itu dengan mudahnya mengubah ketersingungan ku menjadi pehaman baru tentang mu, dan aku suka itu.
Di sela-sela perdebatan panjang kita, kamu berkata bahwa ,aku sulit tersenyum, katamu aku juga, aku manusia paling dingin didunia.
Kamu salah besar Gah!, aku manusia paling ceria di bumi ini, hanya saja didepanmu aku berusaha menjaga sikap, dan menjaga perasan ku yang hampir terus meledak.
Gah, tapi seberapa kuat aku menahan, rasa itu terus meluap-luap tak tertahankan, layaknya sebuah popcorn yang sedang dimasak.
Aku yakin kamu tau segalanya Gagah. Aku tau kamu perasa.
Tapi Gah, bisakah kamu berpura-pura tidak tahu, agar aku tetap bisa berada disebelahmu.
#sajak #kamu #Gagah
KAMU SEDANG MEMBACA
GAGAH dibaca KAMU
Short StoryGagah adalah cinta pertama dari kedua kali aku jatuh cinta. Gagah pria biasa yang suka menghisap batang rokoknya jika sedikit kalut, ia gemar berdebat, hebat juga bikin kata-kata manis. Gagah sang menyenangkan, memiliki teman dimana-mana, tapi dia j...