Hari rabu selalu menjadi hari yang paling Riana sukai dimana pada hari itu adalah hari pelajaran favoritnya, Riana berangkat ke sekolah dengan mengendarai mobil berwarna putih dan untuk pertama kalinya Riana diizinkan untuk membawa kendaraan sendiri mengingat baru 2 bulan yang lalau Riana menginjak usia 17 tahun. Kalau soal kemahiran menyetir Riana sangatlah mahir karena dia sudah belajar menyetir mobil saat duduk di kelas 2 SMP namun karena usia dan keluarga Riana sangat menjunjung tinggi peraturan oleh sebab itu baru kali ini dia dapat mengendarai mobil sendiri. Riana memarkir mobil dan kemudian berjalan menuju ke kelasnya.
"ehmm" seseorang di belakang Riana "apakah tuan putri ini telah mendapatkan mobil baru?" dengan nada sedikit meledek sosok itu berjalan kearah Riana
"ahh,,, kau mengagetkanku saja," Riana menatap lelaki itu walaupun harus bersusah payah mendongak karena lelaki itu begitu tinggi jika di bandingkan dengan Riana
"hahaha, benarkah? Aku rasa tidak begitu,," jawab lelaki itu
"itu bukan mobil baru, mobil itu telah lama aku miliki Cuma karena baru sekarang aku diizinkan mengendarai mobil itu" Riana mencoba menjelaskan " ya.... Kau tau sendirilah bagaimna kakekku sangat menjunjung tinggi sebuah peraturan" lanjut Riana.
"hahaha" Daniel tertawa geli mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Riana
"ku rasa sudah cukup kau menahan jalanku, aku harus segera menyimpan tas dan buku-bukuku"
"baiklah tuan putri, tetapi izinkan aku untuk membantumu"
"hemm" Riana mengangkat bahu lalu kemudian memberikan tumpukan buku-buku yang sedari tadi dia peluk.
Riana memang sudah terbiasa membawa berbagai macam buku ke sekolah apalagi di saat hari dimana mata pelajaran favoritnya, Riana pasti akan membawa 2 kali lipat buku lebih banyak dibandingkan dengan hari-hari biasa.
"bagaimana hubunganmu dengan Rangga?" Tanya Daniel kepada Riana
" hahh? Kami baik-baik saja, ada apa?" jawab Riana sembari mengunyah keripik kentang di mulutnya
"tidak, aku hanya memastikan dia tidak membuatmu menangis lagi" sembari menatap Riana dengan penuh arti
"Daniel,, kami sudah setahun menjalin hubungan dan kami baik2 saja, pertengkaran dalam sebuah hubungan ku rasa itu adalah sebuah taburan bunga yang melengkapi suatau hubungan, jadi aku rasa biasa-biasa saja jika aku menangis, lagian kau tau sendiri watakku ini, aku termasuk seorang gadis yang amat cengeng" jelas Riana
"ya, bahkan ketika digigit semut kau menangis seperti habis dipukuli" Daniel membenarkan " tetapi Riana..."
" apa Daniel?"
" Bisakah kau tidak menangis lagi?" Daniel menatap Riana tajam
" hahaha...... pertanyaanmu itu saja sama dengan Rangga, tetapi baik kau ataupun Rangga aku tidak dapat dapat berjanji untuk tidak meneteskan air mata, ya terimah saja itu sebagai ciri khas dari Riana Anatasya" jawab Riana tanpa sedikit pun berbalik kearah Daniel.
"yahhhh... baiklah" Daniel menghela napas dan menatap ke depan "kenapa harus Rangga?" Tanya Daniel tiba-tiba"
"hahh? Ada apa?" Tanya Riana mencoba memperjelas
"tidak,, lupakan saja ku rasa kau harus berhenti bicara sebelum keripik itu membuatmu tersedak" kata Daniel sembari merangkul Riana dengan lembut "Kenapa harus Rangga yang kau pilih Riana, tidakkah kau bisa melihat ke arahku?" kata Daniel dalam hati "Riana, aku akan tetap menunggumu, dan hati ini tak akan pernah bisa melepaskanmu, bahkan jika kau tetap bersama Rangga, aku akan melanjutkan hidupku dengan kau di hatiku" Daniel kembali berbisik ke dalam hatinya.
Sudah sejak dari kelas 1 Daniel dan Riana bersahabat bahkan sebelum Riana berkenalan dan menjalin hubungan dengan Rangga, namun Riana tak pernah bisa menangkap perasaan Daniel terhadapnya. Dan sekarang Daniel sudah terlambat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Riana, dia lebih memilih memendam perasaannya dibandingkan harus membayangkan jauh dari sisi Riana.
Daniel adalah ketururanan campuran Indonesia dan Jerman oleh karena itulah dia memiliki wajah yang begitu memukau dengan mata berwarna biru laut, rambut hitam dan kulit yang bersih bagi kabanyakan cewek-cewek hal itu merupakan paduan yang sangat sempurna, selain itu Daniel memiliki tinggi badan 178 di atas tinggi rata-rata siswa laki-laki di sekolahnya. Sudah begitu banyak gadis di sekolahnya yg menaruh hati padanya termasuk model cantik yang bernama Tiara yang bahkan bisa di bilang seperti bidadari, namun Daniel telah menaruh hati kepada gadis kecil yang berada di sampingnya. Gadis yang selalu membuatnya tertawa riang dan sekaligus memompa jantungnya.
*****
Setelah menghabiskan makanannya Riana dan Daniel kembali ke ruang kelas sambil bergandengan tangan,persahabatan mereka sangat dekat jadi tidak bisa di salahkan jika ada beberapa oknum yang mengatakan bahwa mereka adalah sepasang kekasih.
" ada apa denganmu? Wajahmu muram seperti akan bertemu dengan hari kiamat" ledek Riana
" kau tau sendirilah, siapa yang akan masuk setelah ini" Denial menjawab dengan nada malas
" hahahaahaha" Riana tertawa terbahak-bahak" oh iya,,,,, dan aku rasa aku harus menyiapkan tutup telinga" jawab Riana dengan nada meledek
"siang anak-anak" kemudian terdengar suara wanita muncul dari pintu
" siang ibu" jawab siswa serentak
" ehm.. selamat ya sayang..." Riana berbisik kearah Daniel dengan nada mengejek kemudian terkekeh.
Hal itulah yang sering dilakukan Riana jika Ibu Ninda guru matematika itu masuk ke kelas, wanita setengah baya tersebut belum menikah dan bisa di bilang dia menyukai berondong. Dan bukan hal sulit bagi Riana untuk mengganggu Daniel karena meraka duduk berdekatan, dan hanya merekalah yang duduk berpasangan di kelas tersebut dan itu pula ya g sering mengundang rasa cemburu gadis-gadis di dalam kelas, termasuk wanita setengah baya yang sekarang ada di hadapan mereka.
" hai Daniel, bagaimana kabarmu?" tanya bu Ninda dengan nada merayu
"ba.. baik bu" jawab Daniel
"wajahmu begitu pucat, apakah kau sakit?" bu Ninda mendekat dan memegang dahi Daniel
Dengan spontan Daniel mundur "tidak bu, saya tidak sakit" jawab Daniel terbatah-batah "huff... bagaimna mungkin wajahku tidak pucat jika berhadapan dengan mahkluk menyeramkan sepertimu" kata Daniel dalam hati.
Tanpa sadar Riana tertawa melihat tingkah laku sahabatnya itu.
*****
YOU ARE READING
Let Your Heart Choose
RomanceCerita lama baru di posting,,, pilihan gaya bahasanya juga masih alay,, hehehe