*****
"apa kau sangat senang hari ini tuan putri?" pertanyaan itu menyambar begitu saja dari mulut Daniel
"haha, tidak,, aku tidak bermaksud untuk menertawakanmu tadi" jwab Riana sambil mengulum tawanya
"ahh,, wajah sumringahmu itu tidak bisa berbohong Riana,, sepertinya aku harus membolos ketika giliran pelajaran bu Ninda" Daniel berbicara dengan sedikit jengkel.
Riana hanya terkekeh mendengar Pengakuan dari sahabatnya itu, mereka berdua lalu berjalan menuju tempat parkir. Riana dan Daniel pun masing-masing memasuki mobil mereka.
"aku harap malam ini kau tidak bermimpi buruk Daniel" ejek Riana dari dalam mobilnya dengan sedikit berteriak
"aku berharap tidak" ketus Daniel " aku lebih memilih untuk memimpikan orang yang aku sayangi Riana" teriak Daniel kearah mobil Riana yg mulai berjalan mundur dari parkiran
" ah ya sebaiknya begitu, karena aku tidak ingin tiba2 kau menelponku karena ketakutan" kemudian Riana tertawa mengejek
" kalau akan seperti yg kau katakan tadi, aku lebih memilih untuk bermimpi buruk mengingat ponsel mu selalu sibuk jika dihubungi" jelas Daniel
" haha, benar juga karena aku akan selalu sibuk bersama Rangga" jawab Riana dengan penuh semangat tanpa mencerna arti dari kalimat Daniel sebelumnya. Kemudia dia berpamitan dengan Daniel lalu memacu mobilnya meninggalkan halaman parkir tersebut.
"kenapa yang ada dipikiranmu selalu Rangga, Riana?" dengan agak sedikit kecewa Daniel pun meninggalkan halaman parkir tersebut.
*****
Setelah makan siang Riana memilih untuk membaca novel yang baru saja ia beli sepulang sekolah tadi. Riana memang sangat senang membaca apalagi dikala senggang dia senang mengisi waktunya untuk membaca hiburan, terlepas dari buku tebal yg selalu ia jinjing ke sekolah, bersyukur Riana dilahirkan sebagai anak orang kaya jadi dia dapat memenuhi hasratnya untuk membeli semua jenis buku yang ia inginkan di mulai dari novel, komik, buku pelajaran, buku sastra, dan bahkan dia mengoleksi buku encyclopedia, dan semua buku-buku itu tertata rapi di ruangan bacanya yang bagaikan perpustakaan mini. Dan hampir semua buku yang ada di ruangan tersebut telah ia baca, mengingat Riana merupakan orang yang akan langsung membaca habis buku yang baru dia beli ketimbang menyimpannya di rak, dia bahkan biasa menghabiskan hari liburannya untuk tetap membaca. Namun anehnya dari penampilan Riana sangatlah jauh dari kesan kutu buku, dia bahkan memiliki tubuh yang sangat terawat dengan senyum manis yg selalu bisa mencuri hati setiap lelaki yg melihatnya, di lengkapi dengan rambut hitam pekat yg menjuntai panjang hingga kepinggangnya. Dan juga dia tidak memakai kacamata seperti kebanyakan kutu buku yang ada, mungkin karena garis keturunannya yang memiliki mata yang sehat.
"apa aku harus meneruskan bacaan ini atau segera menelpon Rangga?" Tanya Riana pada dirinya "ahh sebaiknya aku melanjutkannya, toh belum tentu Rangga kali ini tidak sibuk"
*****
"ahhhh.... Apa yang sedang dilakukan Riana?" Rangga mendesis kesal, dan kemudian melirik ponsel yang ada di tangannya "jika memang dia sibuk, dia kan bisa menghubungiku"
Rangga sudah sedari tadi menunggu kabar dari Riana, dia juga tidak berani untuk menghubungi Riana duluan karena takut mengganggu gadis tersebut, tetapi sebenarnya jam segini belum masuk jadwal dia saat mereka akan mulai bermesraan melalui telpon, tetapi entah kenapa yang dirasakan Rangga hari ini begitu berbeda, begitu pulang kuliah dia selalu menatap kearah ponselnya dan sepertinya ada rasa rindu yang begitu menggabu-gebu di dalam sana.
"well, Riana kau berhasil menguji kesabaranku" Rangga kemudian mengambil ponselnya lalu menghubungi Riana
" ya sayang" suara lembut itu akhirnya menenangkan seluruh saraf Rangga yang sedang di landa demam rindu
YOU ARE READING
Let Your Heart Choose
RomanceCerita lama baru di posting,,, pilihan gaya bahasanya juga masih alay,, hehehe