Part 10 (end)

33 3 0
                                    

Daniel menopang tubuh Riana sambil membawanya masuk ke dalam Rumah, dan ternyata Risal telah berdiri di depan pintu dengan wajah yg tidak menyenangkan.

"apa yang kau lakukan pada Riana?" suara Risal menggelegar dan tangannya sudah terkepal

"bukan aku yg melakukannya" jawab Daniel mulai waspada

"lau kenapa dia menangis? Dia hanya pergi bersamamu" mata Risal penuh dengan kemarahan.

"tadi dia menerima kabar tentang Rangga" Daniel berjalan melewati Risal lalu mendudukkan Riana di sofa"

"Rangga katamu?" Risal mengerutkan keningnya

"ya" jawan Daniel singkat

" kenapa dia selalu muncul disaat Riana mulai bahagia kembali, seolah dia tidak pernah membiarkan Riana bahagia" Risal menggerakkan gerahammnya menahan marah.

"dia tidak bersalah kak, selama ini dia bahkan lebih menderita dibandingkan aku" Riana mencoba menenangkan Risal

"apa maksudmu Riana jelas-jelas kau yang menderita karena ulahnya" Risal kembali menggeram

" tidak kak, tidak" Riana berteriak dengan suara yang sangat serak. "Rangga kecelakaan dan sekarang ia lumpuh dan malu untuk menemuiku, ia menahan penderitaannya sendiri, menahan perasaannya kepadaku hanya untuk membiarkanku hidup bahagia tanpanya, tanpa merepotkanku" Riana menangis kembali. "aku akan berangkat ke Medan besok pagi, tolong ambilkan aku tiket kak" ucap Riana pada Risal.

Daniel dan Risal terlihat kaget mendengar ucapn Riana, kemudian Risal menghela nafas " baiklah". Tidak mungkin Risal menolak permintaan Riana, ia sangat ingin bertemu dengan Rangga. Sementara Daniel kembali dengan binar mata yang sangat dingin badannya kaku, Riana akan bertemu kembali dengan Rangga itu berarti ia akan kembali melepaskan gadis yang hampir saja menjadi miliknya.

Ponsel Riana kemudian berdering.

Jln. Asrama pondok kelapa perumahan bumi asri blok G-180 Medan.

Ini alamat rumah Rangga, aku harap kau bisa mengunjunginya.

Liana

"Riana aku harus kembali" Daniel berdiri dari tempat duduknya "jaga dirimu baik-baik, jangan menangis lagi" kamudian Daniel pergi meninggalkan rumah Riana. Semenatara Risal hanya terdiam melihat Riana yg juga duduk terdiam di sofa dengan mata sembab.

"kak bisakah kau menemaniku ke Medan besok?" Tanya Riana membuka percakapan sambil menghapus air matanya.

"ya baiklah, lagi pula aku juga tidak akan membiarkanmu pergi sendiri" jelas Risal

"kak aku akan ke maraku untuk beristirahat" Ucap Riana sambil berdiri dari tempat duduknya.

"baiklah Riana kau memang membutuhkan istirahat yang cukup saat ini" balas Risal.

Riana kemudian berjalan menuju kamarnya dengan langkah yang sangat lunglai ia membuka pintu kamarnya lalu menghempaskan badannya ke ranjang, sekarang ia telah mendapat kabar dari Rangga, Rangga yang sejak 3 bulan yang lalu menghilang dari hidupnya, hati Riana saat ini sangat senang ia akan kembali bertemu dengan Rangga yang sangat ia rindukan, tetapi ada yang aneh dari diri Riana memang benar bahwa Rangga yang selama ini menghilang muncul kembali ke permukaan hatinya, namun apakah benar hal ini yang diinginkan oleh Riana? Apakah hatinya benar-benar menginginkan Rangga kembali dan mengisi hatinya lagi? Riana kemudian teringat pada Daniel, lelaki yang senantiasa mendampinginya dikala susah ataupun senang, lelaki itu selalu berada di samping Riana dan menjaga Riana, lelaki itu yang selalu memberikan dorongan motivasi kepadanya disaat dia putus asa dan merasa kehilangan Rangga, dan lelaki itu pula yang menemaninya dan membantunya untuk menjalani hidup kembali, melukiskan kembali senyumnya yang hilang setelah Rangga menghilang.

Let Your Heart ChooseWhere stories live. Discover now