Riana menuju ruang kelas dengan membawa tumpukan buku di tangannya, hari ini rambutnya di kuncir sehingga membuat rambut tersebut tersibak ke kiri dan ke kanan, rambut hitam panjang yang sangat indah.
"Riana" terdengar suara lembut dari belakang Riana. Riana kemudian menoleh " oh Tiara ada apa?" Tanya Riana kepada Tiara, baru kali ini model cantik Tiara menyapanya, mereka memang kenal tetapi tidak terlalu akrab.
"aku melihat Daniel pagi ini, melihat ekspresi mukanya sepertinya kau bertanggung jawab atasnya" ucap Tiara tanpa Ragu. Gadis ini selalu mengatakan sesuatu tanpa basa-basi.
" dia tidak ada hubungannya denganku, kami sdh tidak berteman lgi jadi silahkan saja tanyakan sendiri pada Daniel" Riana kemudian memasuki ruang kelas meniggalkan Tiara yang berdiri di koridor.
Riana meilirik ke arah bangku kosong di samping Daniel dan melihat Daniel yang sedang memperhatikannya namun Riana berlalu begitu saja sepertinya hari ini dia tidak akan duduk disamping Daniel, Riana lebih memilih untuk duduk di bangku paling pojok yang memang sudah kosong dari dulu. Sementara Daniel menghela nafas panjang melihat tingkah Riana yang sudah 2 hari ini terus menghindari Daniel. "Riana sampai kapan kau akan terus seperti ini, menghindariku?" Tanya Daniel dalam hati. Sepanjang pelajaran berlangsung diam-diam Riana meperhatikan Daniel dari bangkunya, gadis itu merasa ada yang hilang dari kesehariannya setelah berusaha menghindari Daniel, Riana harus mengakui bahwa Daniel telah membawa pengaruh yang kuat dalam hidupnya, lelaki berdarah Jerman itu selalu berada di dekatnya disaat dia bahagia ataupun sedih dan sekarang dia benar-benar merasa kehilangan.
*****
Riana terbangun setelah mendengar suara ribut diluar sana, dan dia tau persis itu berada di areal rumahnya, karena tidak mungkin suara orang berkelahi dliuar areal rumahnya bisa terdengar sampai ke kamarnya mengingat jarak gerbang dari rumahnya sangatlah jauh. Rumah yang bagaikan istana itu memiliki pekarangan yang begitu luas, sehingga kendaraan yang berlalu-lalang di luar sana tidak akan mengusik tidur orang-orang yang berada di rmh itu.
Riana kemudian bangun dan berjalan keluar rumah untuk memastikan siapa yang membuat keributan disana, tidak mungkin sepupunya yang sedang bertengkar diluar sana karena mereka begitu sangat menghargai satu sama lain, kecuali jika ada org lain yang sengaja mencari masalah dan masuk ke rumah ini,,
" aku hanya ingin minta maaf ke pada Riana"
Apa? Minta maaf kepada Riana, kenapa ada nama Riana yang disebut tadi? Siapa diluar sana, siapa yang ingin menemui Riana, suara itu suara yang barusan Riana dengar tadi, dia mengenalinya, tentu saja Riana mengenali suara itu, suara itu milik......
Kamudian Riana berlari keluar. Dan benar saja orang yg mengucapkan kalimat tadi adalah Daniel, dia sangat mengenali suara Daniel, bagaimana tidak mereka sudah lama bersama dan begitu akrab. Dan sekarang dia melihat Daniel sedang tersungkur ditanah dengan berlumuran darah.
"hentikan,, apa yang kalian lakukan, berhentilah memukulinya" Riana berteriak kearah 4 orang sepupunya yang sedang memukuli Daniel
"kenapa kami harus berhenti Riana? Orang ini yang telah membuatmu menangis " ucap Reza sepupunya yang setahun lebih tua dari Riana
" sudah hentikan atau akan aku beritahu kak Risal sekarang juga" ancam Riana.
Kemudian ke empat sepupu Riana melepaskan Daniel yang sudah penuh dengan bekas luka di sekujur badannya, pada awalnya mereka memang tidak ingin melukai Daniel setelah mendengarkan cerita dari Risal, namun sepertinya Daniel sendirilah yang mebawa dirinya untuk dihabisi.
"kau selamat kali ini" ucap Reza kepada Daniel dengan penuh tatapan kebencian.
Riana kemudian membawa Daniel ke ruang bacanya, takut jika kakek dan mamanya tahu bahwa Daniel telah dipukuli oleh ke empat sepupunya, bisa-bisa mereka semua akan dapat hukuman dari kakek.
YOU ARE READING
Let Your Heart Choose
RomanceCerita lama baru di posting,,, pilihan gaya bahasanya juga masih alay,, hehehe