3 - He

332 34 2
                                    


Chorong berjalan di lorong sekolah, ia berjalan kesal sambil memikirkan betapa bodohnya sikapnya tadi saat Luhan mempermainkannya tadi. Chorong mempercepat langkahnya dan mengacak rambutnya frustasi mengingat wajah Luhan tadi, pasti besok dia akan ditertawakan oleh pria itu.

Namun, seketika semua rasa kesalnya menghilang saat ia melihat seseorang yang sangat ia kenal sedang terduduk di sebuah kursi dilorong kelas dengan buku yang ia baca mulai tadi. Dan pada saat itu juga sebuah senyuman muncul di bibir Chorong.

"Suho oppa" gumam Chorong masih dengan senyuman dibibirya, orang yang Chorong lihat saat ini adalah Kim Jumnyeon atau yang sering dipanggil Suho. Dia adalah senior Chorong dan merupakan ketua OSIS disekolahnya, dan dia juga pria yang disukai oleh Chorong.

"Op.."

"Suho Oppa!!" Chorong hendak memanggil Suho dan menghampiri pria itu. Namun, baru beberapa langkah gadis itu melangkah, seseorang sudah terlebih dahulu menghampiri Suho dan duduk disampingnya yang membuat Chorong kehilangan senyumannya.

"Eoh?? Ada apa Eunji?" Suho menoleh dan tersenyum pada gadis disebelahnya, tangannya terangkat untuk mengelus rambut Eunji, gadis yang merupakan kekasihnya. Sementara Chorong hanya melihat pasangan kekasih itu dari jauh. Dia selalu kalah cepat dari Eunji bahkan dalam hal cinta, Eunji berhasil mendapatkan Suho lebih dulu darinya. Ini memang salahnya tak memberitahu teman-temannya tentang perasaannya terhadap Suho yang membuat Eunji menyukai Suho dan sekarang berpacaran dengannya. Dan karna ini juga ia harus mengganti hukuman TOD yang harus ia terima dan harus mengatakan cinta terhadap Luhan.

Suho dan Eunji makin terlihat mesra, hal itu membuat Chorong mengepalkan tangannya dan hanya bisa menatap nanar pemandangan didepannya. Suho dan Eunji terlihat sangat akrab, sangat dekat, dan sangat serasi seperti tak ada celah Chorong masuk kedalam mereka, tidak.. Chorong juga tak mau menyakiti Eunji karna keegoisannya, tapi kenapa hatinya masih sakit ya?

Chorong mengepalkan tangannya entah kenapa untuk kali ini saja ia tak bisa menghindari lagi. Ia ingin sekali menangis, terbukti dengan genangan air mata yang sudah siap untuk keluar, Chorong menggigit bibir bawahnya berharap isakan yang sedari tadi ia tahan tak keluar. Matanya terus menatap nanar pasangan didepannya, terus menatap hingga

Semua menjadi gelap

Chorong terkaget saat semuanya menjadi gelap dan ia merasa ada sebuah tangan besar yang menutup matanya. Dengan perasaan was-was Chorong pun memegang tangan itu dengan kedua tangannya dan mencoba melepaskannya dari matanya. Namun pemilik tangan itu menahan tangan Chorong mencegah gadis itu melepaskan tangan miliknya.

"Kau siapa eoh?!!" Chorong pun bersuara menanyakan nama si pemilik tangan besar itu, dilihat dari bentuk tangan itu bisa dipastikan jika pemiliknya adalah seorang pria. Pemilik tangan itu tak menjawab membuat Chorong makin was-was dengan situasi ini.

"Siapa-"

"Diamlah.." Ucap orang yang menutup mata Chorong memotong pertanyaan gadis itu dengan masih menutup matanya. Chorong merasa tak asing dengan suara orang yang ia yakin seorang pria ini.

"Kau Luhan?" Tanya Chorong masih memegang tangan pria ini. Luhan pun mengangguk dan menjawabnya hanya dengan satu dehaman.

"Ne, ini aku Luhan.. mengapa kau menatap sepasang kekasih dengan tatapan marah seperti itu? Jika saja mereka menyadarimu pasti mereka sangat tak nyaman. Mereka pasti merasa kau menyukai salah satu dari mereka" Ucap Luhan santai, Chorong terbelalak. Apa pria ini melihatnya sedari tadi? Chorong diam sesaat, yang dikatakan Luhan benar. Jika saja Eunji menyadari kalau ia menatap dirinya dengan Suho dengan tatapan seperti tadi, Eunji pasti mengira dirinya menyukai pacarnya itu. Tapi masalahnya, hal itu benar.. Chorong menyukai Suho, lebih dulu daripada Eunji.

"Jika kau ingin menangis, menangislah, jangan diitahan" Ucap Luhan lagi, Chorong pun tak bisa menahan air matanya lagi. Semua kenangan antara dia dan Suho entah kenapa langsung terputar di otaknya bagai sebuah film. Chorong menggenggam tangan Luhan erat dan mulai mengeluarkan cairan dimatanya yang sedari tadi ia tahan.

"Yeoja Babo" Gumam Luhan pelan saat mendengar Chorong sudah mulai mengeluarkan isakannya, pria itu hanya diam dan masih melihat Chorong yang menangis sambil masih menggenggam tangannya yang juga masih menutup kedua mata gadis itu. Saat beberapa menit kemudian tangisan Chorong mulai reda dan isakannya sudah mulai tak terdengar.

"Sudah menangisnya?" Tanya Luhan saat Chorong sudah melepaskan genggamannya di tangannya dan ia juga sudah menjauhkan tangannya dari mata gadis itu. Chorong tak menjawab hanya menganggukkan kepalanya. Luhan pun hanya menganggukkan kepalanya membalas jawaban Chorong, ia pun mulai melangkahkan kakinya untuk meninggalkan Chorong.

"Yakk! Xi Luhan!" Namun karna merasa terpanggil Luhan pun membalikkan badanya dan menatap Chorong yang juga menatapnya bingung.

"Kenapa kau berubah menjadi lembut seperti itu?"

"Anggap saja aku tak ingin gadis milikku menjadi jelek karna menatap pacar orang lain seperti itu" Ucap Luhan santai seraya mengedipkan matanya lalu kembali berjalan meninggalkan Chorong yang hanya melongo mendengar ucapan pria itu.

Tbc

One Incoming CallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang