4 - Be Friend

319 31 2
                                    

Chorong POV

Tumpukan buku ini serasa menyiksaku. Debu yang menempel dan berterbangan seiring angin berhembus membuatku ingin bersin. Ditambah aku harus membawanya dari lantai bawah ke lantai tiga. Mengingat bangunan sekolah ini sangatlah luas sepertinya memakan waktu sepuluh menit agar sampai disana.

Aku berjalan menyusuri lorong. Sepi. Tentu saja,sekarang jam pelajaran masih berlangsung. Bahkan aku dapat mendengar tiap seongsaenim menerangkan materi saat melewati beberapa kelas.

Langkahku terhenti. Tanganku mencengkram tumpukan buku ini dengan kuat. Pandanganku tertuju pada seorang namja yang kini berada di tak jauh dariku. Ia berdiri sembari memegang kedua daun telinganya dengan posisi tangan yang menyilang – sedang kaki kanannya terangkat. Nampaknya ia tidak begitu memikirkan keadaannya sekarang. Dengan santainya ia bersiul kecil sembari memejamkan kedua matanya.

Aku berjalan mendekat ke arahnya. Sepertinya ia tidak sadar jika aku sudah berada di sampingnya saat ini.

"Kau dihukum?" Pertanyaanku sukses membuatnya sedikit terkejut. Refleks,ia melihatku. Gelagatnya terlihat sedikit kikuk.

"Ah,ne. Aku lupa membawa buku tugasku. Kau sendiri kenapa berada disini?"

"Ini" Suho pun memandang tumpukan buku yang kubawa sambil terkekeh.

"Mengantarkan buku ini ke kelas?" Aku mengangguk. Sejenak kami terdiam. Kurasakan beban yang kubawa sedikit berkurang. Astaga,sejak kapan setengah dari buku ini berpindah ke tangan Suho?

"Biarkan aku ikut"

"Tapi kau kan..."

"Masa bodoh dengan hukuman. Kajja,kita ke atas" Senyuman lebar terlukis di bibirnya. Wajahnya terlihat lebih sempurna. Salah satu hal yang kusukai darinya,sorot matanya dapat membuatku terbius dengan mudahnya.

"Chorong! Kenapa kau diam saja?" Lamunanku buyar. Sedari tadi aku masih mematung di tempat ini? Kulihat Suho yang kini sudah berada jauh di depanku. Hampir menaiki anak tangga di depannya. "A...aku...aku kesana"

Kupercepat langkah kakiku agar dapat menyusulnya. Dan tak terasa kini aku sudah berada di samping Suho. Sepertinya jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya. Yak,ini membuatku semakin gugup.

"Kau tak apa?"

"Ne,aku baik-baik saja"

Kami berjalan melewati tiap ruangan. Tak ada sepatah kata yang terucap antara aku dan Suho. Ia sibuk memandangi keadaan sekitar dari lantai atas sementara aku hanya berjalan menunduk. Memandangi tiap petak ubin putih sambil sesekali melirik ke arah Suho. Ada rasa nyaman ketika aku berada disisinya. Seakan aku tidak ingin lepas darinya.

"Sampai. Kau kembalikan buku ini,ne? Aku menunggu di luar"

Setengah dari buku yang Suho bawa kini kembali ke tanganku. Uh,ia mulai menampilkan senyum andalannya lagi.

"Gomawo"

"Cheonma"

Segera aku memasuki ruangan di hadapanku kini. Kelas. Kelasku memang sedang free class karna saem yang mengajar hari ini berhalangana hadir dan sebagai gantinya para murid disini diberi tugas. Kuletakkan buku-buku ini di meja guru dan berjalan ke bangku lagi.

Kulihat Suho masih berdiri di ambang pintu melihat sekeliling kelasku. Baru saja tanganku ingin melambai ke arahnya,seorang yeoja mendekat ke arah jendela. Manik mata mereka saling bertemu. Senyuman mengembang di bibir mereka. Gadis itu Jung Eunji. Kau tidak berniat membantuku Kim Suho. Yang kau inginkan sebenarnya adalah menemui Eunji. Kulihat mereka bercanda gurau seperti biasa, itu adalah pemandangan yang biasa, Suho mengelus kepala Eunji itu sudah biasa, sudah terlalu sering aku melihat hal itu dan terlalu sering juga hatiku sakit melihat itu.

One Incoming CallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang