7 - Real Confession

210 24 10
                                    


Seperti yang direncanakan hari ini Luhan akan pergi ke China, teman-temannya pun mengantarkan kepergiannya. Tentu saja diantara mereka Chorong juga ikut serta, ia tak ingin mengulur waktu lagi, hari ini ia bertekad untuk mengatakan semua perasaannya ke Luhan. Setelah berbincang sementara dengan Sehun, Luhan hendak pergi ke dalam bandara. Namun, sebuah suara membuatnya menoleh. Sesuai ekspetasi kalian, Chorong memanggil namanya yang membuat Luhan berhenti.

"Ya ada apa Chorong-ah?" Tanya Luhan sambil berjalan kearah Chorong. Melihat Luhan yang sudah ada didepannya membuat kenapa lidah Chorong menjadi kelu. Ohh.. padahal ia sudah menyiapkan apa yang akan ia katakan semalam, tapi kenapa ia jadi blank seperti ini? Tidak, ini sudah jauh, dan ini kesempatan terakhirnya, tak mungkin Chorong melewatkannya begitu saja. Akhirnya gadis itu menghela nafasnya dan bersiap mengatakan isi hatinya.

"Kau tau, kita sering bertengkar setiap hari, tak ada hari tanpa pertengkaran, kita sering mengejek, menghina, tapi kita juga sering mengerti satu sama lain. Aku senang bisa mengenalmu, dan karna pertemuan aku ingin mengatakan sesuatu, aku-"

"Luhan-ah, ayo!" Hampir saja Chorong menyelesaikan ungkapannya. Namun, teriakan kedua orangtua Luhan membuat gadis itu menghentikan ucapannya. Luhan pun langsung menolehkan kepalanya dan tak lagi mendengarkan Chorong. Chorong yang merasa Luhan tak akan mendengarkanya lagi hanya bisa memasang ekspresi 'tunggu dulu'.

"Ah iya! Chorong-ah, mian tapi aku harus cepat. Kalau kau ingin mengatakan sesuatu atau menginginkan sesuatu telpon saja aku ya" Seperti yang tak mengerti arti tatapan Chorong, Luhan menyakinkan gadis itu jika ia harus segera pergi. Chorong membelalak matanya setelah tau jika kesempatan terakhirnya akan hilang.

"Tapi-"

"Luhan-ah!!"

"Anyeong" Luhan berbalik dan meninggalkan Chorong seraya melambaikan tangannya, Chorong mencoba menahannya tapi Luhan sudah cukup jauh. Chorong pun kecewa karna sampai detik terakhir pun ia tak bisa mengatakan perasaannya kepada Luhan. Namun Chorong mengingat kata yang Luhan katakan barusan.

"kalau kau ingin mengatakan sesuatu atau menginginkan sesuatu telpon saja aku ya"

"Telepon!!" Chorong langsung mengambil tasnya dan mencari sesuatu didalam, ia pun mengeluarkan benda persegi dan mencari kontak seseorang disana.

"Ketemu!" Chorong pun langsung memanggil seseorang itu dan berharap orang itu mau menjawab telponnya.

"Kumohon jawablah, inilah kesempatan terakhirku"

Sementara Luhan yang masih belum masuk pesawat menghentikan langkahnya karena ia merasakan handphonenya bergetar, diambilnya benda persegi itu dan melihat siapa yang menelponnya.

"Chorong?!" Luhan menjawab panggilan itu, Ia pun melihat kebelakang dan terlihatlah Chorong yang berdiri tegak dengan salah satu tangan memegang handphone. Dari tatapannya Luhan tau kalau gadis itu ingin membicarakan hal serius.

"Luhan, aku ingin meminta sesuatu darimu" Terdengar suara Chorong dari kejauhan, Luhan mengerutkan dahinya karna Chorong tiba-tiba meminta sesuatu darinya.

"Chorong-ah, aku sedang terbur-buru, jika kau memin-"

"Kumohon, ini kesempatan terakhirku" Suara dan raut wajah Chorong terdengar sangat memelas, hingga membuat Luhan sedikit tak tega dan menyanggupi permintaan Chorong.

Sementara Chorong yang permintaannya disanggupi sangat senang karna ia bisa menyatakan perasaannya kepada Luhan, ia pun mengambil mp3 player yang sering ia bawa.

"Permintaanku ialah, kumohon dengarkan lagu yang kubuatkan untukmu" Ucap Chorong, ia pun memberikan handphone dan mp3 player ke Bomi dan meminta gadis itu menyalakannya untuknya, sedangkan dirinya memilih pergi. Chorong pergi karna ia tak mau mendengar jawaban dari Luhan sekarang, ia lebih memilih menunggu Luhan kembali dan menjawab langsung pengakuannya. Sementara Bomi pun menyalakan mp3 playernya dan mendekatkannya ke handphone Chorong.

Suara alunan music awal mengalun ke telinga Luhan, pria itu mengerutkan dahinya tak mengerti maksud dari Chorong membuatkan lagu untuknya, namun lambat laun matanya terbelalak setelah suara Chorong terdengar di telingannya.

Setiap saat, saat ku sendirian

Kumemikirkan dirimu, aku terus berpikir tentangmu

Yang terlihat hanya dirimu saat melibatkan "cinta", kupikir dirimu tak tersaingi

Tidak banyak yang kuinginkan

Kuhanya ingin kau menyadari perasaanku ini

Sentuhan, pelukan, hanya hal-hal kecil yang kuperlukan

Kuingin tertawa bersamamu

kerap kali, bahkan saat kubersama orang lain

Kumemikirkan dirimu, dan terus berlanjut

Jika kau merasa lemah dalam beberapa hal

Aku merasa ingin melindungimu

Hei, kuingin bertemu denganmu sekarang

Ku ingin jujur padamu

Ku ingin kau memandangku dengan special

Dengan cara itu aku mencintaimu

Perasaanku yang sesungguhnya

Aku akan s'lalu mencintaimu

Senyuman polosmu, tangan kuatmu

yang membuatku jatuh cinta

Semakin sering bersama, semakin kutertarik padamu

Penuh gerlap misteri

Hei, dimana kau sekarang dan apa yang sedang kau lakukan?

Siapa yang kau sukai?

Apa yang kau pikirkan tentangku?

Di dunia ini, kunyanyikan lagu ini, hanya untukmu

Ku selalu mencintaimu

Hei, aku ingin ber...

Tak menunggu lagu itu selesai Luhan langsung mematikan telfonnya dan hendak pergi untuk mengejar Chorong. Namun belum satu langkah Luhan berlari sebuah tangan menahannya.

"Luhan-ah, kau ingin kemana? Ayo pesawat akan berangkat" dan tangan itu ternyata milik eomma Luhan yang menyuruh anaknya untuk masuk kedalam pesawat segera. Luhan pun hanya bisa mengannguk, dengan pelan namun pasti tubuh berbalik setelah ia melihat kebelakang.

To Be Continued

AN:

Hai, akhirnya OIC update juga.

Mian, karna Febi terlalu lama menelantarkan cerita ini. Karna aku sibuk untuk urusan ujian dan harus menyelesaikan cerita-cerita lain yang belum rampung.

Readers be like: 'Suruh siapa bikin cerita banyak banget'

Hehe, ya maaf kalau gitu, tapi jangan salahkan daku yang idenya muncul gitu aja di otak. Tapi karna sekarang udah liburan aku bisa lebih cepet nyelesain semua ceritaku. Ya mungkin efek liburan dirumah mulu, hehehe.

Oiya, Balik lagi soal OIC. Gimana ceritanya? Udah dapet feelnya belom?

Terus kalau ada yang penasaran lagu yang dikasih Chorong buat Luhan itu lagu milik penyanyi Jepang Sayuri Suguwara judulnya Kimi ni Okuru Uta. Lagunya enak banget kok, kalau kalian suka lagu Jepang lagu ini recomended.

Dan udah gak kerasa OIC dah mau selesai, mungkin tinggal 2/1 part lagi. Huhh, antara lega sama sedih kan?

Kayaknya, sedikit deh yang baca AN ini. Tapi untuk yang udah baca sampai selesai, Terima Kasih yang banyak banget ya. Maafkan Author yang rada cerewet :'v

See You With Next Chap

Chu~

One Incoming CallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang