Part 3

124 10 0
                                    

Waktu itu dia sering memainkan lagu yang sama .Pricillia anastasya nama itu kembali terfikirkan oleh Farrel ,gadis yang sering mengajarkannya memainkan piano dengan sabar .
"Farrel ...lanjutin latihannya " teriaknya yang sudah duduk di depan grand piano berwarna putih itu .

"Iya ,sabar cill"kata Farrel yang masih sibuk dengan makanannya .

"Kamu mah kerjaannya makan mulu " katanya .

"Udah tau aku paling males buat latihan "kata farrel yang mulai berjalan menuju Pricill .

Tuts tuts tuts
Suara dentuman piano mulai mengalun dengan kasar .

"Kamu kalo main piano harus pake hati " katanya dengan lembut .

"Kan aku gak punya hati "kata farrel sambil menyeringai .

Akhirnya Pricill pindah duduk disebelah Farrel . Satu per satu nada di pertunjukkan oleh Pricill dengan ulet dan farrel mulai mengikuti apa yang diajarkan oleh Pricill .

Farrel mulai merasa bosan dengan latihan ini .
"Cill ,mainin satu lagu kesukaan kamu dong yang bunyi kaya tukang es krim itu tuh .." pinta Farrel memasang muka melas .

"Yang mana ? " tanya Pricill dengan mengerinyit kan dahi .

"Itu yang namanya elis elis itu "kata farrel .

"Ohh ,FurElise yang diciptain Bethoven bukan? " katanya sambil tersenyum geli .

"Nah itu tuh cill" kata farrel .

Suara piano sudah mulai mengalun dengan lembut dan merdu .Farrel merasa tenang saat berada didekat pricill . Alunan lagu piano sudah berhenti ,tetapi farrel masih memejamkan matanya walau sebenarnya dia tidak tertidur .Sentuhan hangat dari tangan pricill membangunkan farrel dari rasa kenyamanannya .
"Lagunya udah abis juga " katanya .

Tepukkan di pundak Farrel menyadarkan farrel dari lamunannya .
"Lo kenapa ?" Tanyanya dengan muka datarnya .

"Eh ...ah gapapa "jawab farrel dengan setengah sadar .

"Itu biolanya mau gue pake "kata Devina sambil menunjuk biola yang dibawa oleh Farrel .

"Oh iya ini " farrel memberikan satu biola ke Devina .

"Eh eh tadi lagu yang lo mainin itu judulnya FurElise ya? " tanya farrel dan membuat Devina berhenti melangkah .

"Lo tau? Gue kira orang kayak lo nggak tau apa apa tentang piano" ujar Devina dengan nada datar.

"Ternyata lo banyak omong juga ya" balas Farrel sambil memincingkan matanya. Devina hanya membalasnya dengan tatapan sinis dan meninggalkan farrel yang masih diam ditempat untuk melanjutkan latihannya .

Devina terus berlatih dari mulai piano,biola hingga gitar ,sementara Farrel masih sibuk dengan hukumannya .
**

Bel istirahat sudah berbunyi Devina kembali ke kelasnya untuk memakan bekal yang sudah di siapkan mamanya .

"Eh Devina minjem pulpen dong " kata Acan yang sudah ada di depan Devina .
Acan adalah temen sekelasnya yang suka dibully sama anak sekelas gara gara penampilannya . Pake kacamata yang bulet , gigi dibehel warna ijo ,pake kaos kaki panjang dan warna -warni.

"Nih " kata Devina sambil menyodorkan pulpen berwarna hitam.

Setelah Devina menghabiskan Bekalnya ,Tak lama kemudian Bu Silma pun masuk .bu silma adalah guru mata pelajaran biologi,sangat baik dan tegas.

MelodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang