Bad Day

29 8 5
                                    

Selly sedang tertidur lelap ketika deringan ponsel membuatnya terbangun, diraihnya ponsel itu dengan malas, ia menggeser arah panah untuk menjawab telepon tanpa membaca nama yang tertera di layar lalu ia meletakkan ponsel ditelingannya tanpa mengucapkan sepata katapun, ia masih setengah tertidur dan merasa enggan untuk membuka mulut,,

"Hellooo.." terdengar suara perempuan diseberang sana

Hening....

"Heeii sel,, Sellyyy" ucap perempuan itu lagi dengan nada yang agak melengking membuat Selly tersadar sejenak

"Hemmmm" gumam Selly dengan malas matanya masih setengah tertutup

"Ya ampun Sel,, lo masih tidur?" Teriak perempuan itu dengan nada yang tak percaya

"Hemmm" gumam Selly sekali lagi, membuat lawan bicaranya berteriak kesal

"Sellyyyyyyy........" teriakan itu berhasil membuat Selly sadar sepenuhnya sekaligus membuat telinganya terasa sakit, ia lalu menatap layar ponselnya memastikan siapa pemilik suara cempreng yang berhasil memorak porandakan gendang telinganya.

Selly memukul jidatnya melihat nama Tessa tertera di layar ponselnya, ia lalu melirik jam yang menunjukkan pukul 10 pagi

"Ya ampunnn Tes,, Sorry banget gue lupa" ucap selly dengan penuh penyesalan

Hari ini Tessa sahabatnya baru pulang dari London dan Selly berjanji untuk menjemput Tessa di bandara pukul 9 pagi, dan sekarang sudah pukul 10 pagi

"Buset lo sel,, karatan gue nungguin, 1 jaaam....." Tessa masih berteriak-teriak dengan nada kesal

"Ia ia sorry Tes,, gue benar-benar lupa,, tunggu gue segera kesana" Selly menutup telepon tanpa menunggu jawaban dari Tessa,, ia berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka lalu menarik kardigan yang tergantung di gantungan baju dan menyambar kunci mobil diatas meja.

***

Ditengah lalu lintas yang padat Selly terus menerus menekan klakson mobilnya, perjalanannya terhambat oleh mobil sedan mewah yang berhenti di depannya, memang salahnya mengemudi disisi jalan tapi ia tidak punya pilihan lain, keadaan lalu lintas yang padat membuatnya harus mengemudikan mobilnya ditempat yang agak lengang agar bisa cepat sampai ke bandara tetapi ia malah terjebak dibelakang mobil sedan yang sudah sedari tadi berhenti, dengan kesal Selly terus menekan klakson mobilnya yang meraung-raung seperti singa tetapi tak ada tanggapan dari pemilik mobil tersebut.

"hazzz" Selly mendengus kesal, ia turun dari mobil dan mengetuk-ngetuk jendela mobil yang sedari tadi menghalangi perjalanannya, tak ada tanggapan sedikitpun dari pengemudi dibalik kaca film yang hitam pekat.

"Mas, mbak, bu, pak,, siapapun anda tolong pinggirkan mobil anda jika mau berhenti, saya ingin lewat dan di belakang sana masih banyak mobil yang mengantri ingin memakai jalan ini" Selly berteriak kesal sambil terus mengetuk kaca mobil dengan keras.

Melihat kaca mobil yang turun secara perlahan Selly bersedekap garang, ia bersiap-siap untuk mencaci maki siapapun yang ada di balik kaca itu, namun belum sempat mengeluarkan kata-kata mutiaranya Selly terbelalak kaget melihat seorang pria tampan dengan bekas lipstik diseluruh bagian leher dan bibirnya, dibelakang pria itu juga ada seorang wanita yang kancing kemejanya sudah terbuka hingga ke dada

"Ada apa?" Tanya pria itu tanpa rasa bersalah,

"Huffftt" Selly menghembuskan nafas kesal mendengar pertanyaan pria itu "ada apa katamu? Ini jalan raya bukan hotel!!!" Suara Selly terdengar sangat lantang sehingga sukses menarik perhatian pengendara lain

"Tidak usah marah seperti itu" pria tersebut mengambil tissu untuk menghapus bekas lipstik di bibirnya lalu turun dari mobil "wajah cantikmu bisa hilang jika terus marah-marah" bukannya minta maaf pria itu malah menggoda Selly sambil meletakkan jemarinya dipipi Selly

Menerima perlakuan itu membuat Selly tambah naik darah, ia menatap lekat-lekat mata pria tersebut lalu menepis tangannya dengan kasar "Aku tidak ingin mendengar kata-kata busukmu, cepat pinggirkan mob.."

Tanpa disangka-sangka pria itu merunduk dan melumat bibir Selly yang sedari tadi mengoceh, membuat Selly kaget dan bertambah kesal tetapi tubuhnya seakan menerima perlakuan yang jelas-jelas melecehkannya

Setelah beberapa detik pria tersebut menghentikan aksinya lalu masuk ke dalam mobil dan melaju pergi, meninggalkan Selly yang berdiri mematung di jalanan

***

"Sel kok diam aja?" Tegur Tessa yang duduk di samping Selly

"Hemm nggak kok" Selly hanya menjawab sekedarnya sambil terus mengumudikan mobilnya, setelah menjemput Tessa dibandara Selly tak banyak biacara, pikirannya tak pernah lepas dari perlakuan pria brengsek yang menciumnya ditengah jalan.

"Kamu nggak senang ya aku balik ke Indonesia?" Tanya Tessa dengan bibir yang agak di kerucutkan

"Nggak,, bukan gitu Tes, aku cuma merasa sangat kesal" Selly terus menatap kedepan wajahnya terlihat agak memerah.

"Oh" melihat ekspresi wajah Selly seperti gunung merapi yang kapan saja bisa meledak Tessa memutuskan untuk tidak bertanya lagi, ia memilih untuk memainkan ponselnya.

Sementara Selly terus teringat kejadian memalukan yang dialaminya tadi, ia menghembuskan nafas panjang, seharusnya hari ini adalah hari untuk bersenang-senang memyambut kepulangan sahabatnya tetapi karena kejadian itu Selly merasa tidak selera melakukan apapun, ia hanya ingin mengantarkan Tessa ke apartemen dan kembali pulang ke rumahnya

"ahhhhh dasar lelaki brengsek, jangan sampai aku melihatmu lagi" teriak Selly tiba-tiba membuat Tessa yang duduk disamping menjatuhkan ponsel miliknya

"Ya ampun Sel,, buat kaget aja, kamu tuh kenapa sih?, ada masalah cerita sama aku jangan dipendam aja" Tessa membungkuk mengambil ponsel yang tidak sengaja dijatuhkannya karena kaget

"Besok aja aku ceritnya Tes,, aku lagi suntuk banget nggak mood mau ngapa-ngapain,, akun antar kamu ke aparteman aja ya, abis itu aku balik, nggak apa-apa kan?" Ucap Selly dengan nada lesu

"Hemm ya sudah nggak apa-apa, tapi besok cerita yaa" Tessa mengelus pundak sahabatnya, ia tau persis dalam keadaan seperti ini perkataan Selly sebaiknya tidak dibantah

***

Dari balik selimut yang menutupi setengah badannya Lucas menatap kosong, kedua tangannya diletakkan di bawah kepala, otot-otot perutnya terukir indah disana, setelah bergumul dengan wanita disampingnya dia sama sekali tak bisa tidur, pikirannya terus saja menangkap bayangan wanita yang menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu, wanita itu adalah Selly adik dari sahabatnya.

Bahkan disela aktivitasnya bersama wanita yang baru saja di kenalnya hari ini, ia masih saja memikirkan Selly, apalagi setelah kejadian tadi pagi ketertarikan Lucas pada Selly semakin memuncak,, tidak, bukan hanya sekedar ketertarikan tetapi Lucas menginginkan wanita itu, dia ingin membawa Selly diatas ranjangnya

"Selly.." desah Lucas sambil memegang bibirnya, masih berbekas kehangatan bibir Selly yang ranum, entah mengapa ia tak bisa nahan diri melihat Selly yang mengomelinya karena menghentikan mobil di tengah jalan

Awalnya ia hanya ingin menyapa Selly yang sedang marah-marah tetapi sepertinya Selly tidak mengingat dirinya, jadi dia mengurungkan niatnya dan membiarkan Selly berceloteh ria dihadapannya, tetapi tak disangka ia malah melumat bibir ranum yang mengumpatinya, ia tak bisa menahan dirinya, Selly selalu berhasil mengeluarkan naluri lelakinya tidak seperti wanita lain yang ia temui, Selly jauh lebih menarik, ada sesuatu hal dalam diri Selly yang membuatnya tak bisa menahan diri

"Kuharap ia tidak menyimpan dendam terhadapku" batin Lucas sambil tersenyum simpul, tentu saja ia khawatir dengan penilaian Selly terhadapnya, ia tak ingin Selly berfikiran negatif dan membencinya atas perilakunya yang tak bisa ditahan, apalagi Selly adalah adik dari sahabat baiknya, ia tak ingin membuat ikatan mereka renggang

"Ku harap ia akan memaafkanku" gumam Lucas lalu beranjak dari ranjang, ia berkemas lalu keluar dari kamar hotel, meninggalkan wanita yang baru saja ditidurinya.

--------------------------------------------------------------------

Selamat membaca :)

Maaf ya kalau banyak typo

Tolong tinggalkan vote dan komennya yaa...

Salam wattpad ;)

Berhenti Jatuh Cinta ???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang