"Pacarmu?" Lucas mulai angkat bicara setelah Selly meninggalkan ruangan tersebut.
"apa dia seperti pacarku?" Juan tersenyum lalu duduk di Sofa.
"Lalu? istrimu?" Lucas mengangkat sebelah alisnya..
"Hahaha" Juan tertawa terbahak-bahak tak kuasa menahan dirinya, pertanyaan Lucas benar lucu sekaligus menyinggung. "Tentu saja bukan, she is my little sister Lucas, lagi pula aku belum menikah" terang Juan.
Mendengar jawaban Juan, Lucas Mengeryit "your sister?" Setau Lucas Juan hanya memiliki satu saudara perempuan dan umurnya jauh dibawah Juan, bagaimana mungkin perempuan tadi adalah adiknya, dan kabar terakhir yang ia terima dari Juan adiknya dirawat di rumah sakit jiwa. "Maksudmu Selly?" Lucas bertanya dengan penuh rasa penasaran.
"Ya.. Selly, gadis kecil yang dulu selalu kau ganggui ketika berkunjug ke rumah" jawab Juan
"Tapi kau bilang dia... " Lucas menatap Juan dengan raut wajah bingung
"Ya memang,, setelah kepergian Ryan, Selly mengalami gangguan mental, 6 bulan ia dirawat di rumah sakit jiwa sampai akhirnya ia dinyatakan sembuh" Juan menghela nafas, raut wajahnya berubah muram "tapi semenjak keluar dari rumah sakit jiwa, Selly tak lagi ceria, semua senyumnya pergi bersama dengan Ryan, kami berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikan kehidupannya, tapi hasilnya nihil, hingga suatu hari seorang pegawaiku datang ke rumah untuk megantarkan berkas karena aku sedang sakit,, dan entah bagaimana Rendra bisa berkominikasi dengan Selly, membuat Selly tersenyum untuk pertama kalinya semenjak kejadian mengerikan yang menimpa Selly, sejak hari itu aku menyuruh Rendra untuk sering datang mengunjugi Selly" jelas Juan.
Sementara Lucas hanya diam mendengarkan penjelasan Juan sambil sesekali mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia memang tak banyak tau tentang keluarga Juan beberapa tahun belakangan ini, karena setelah lulus kuliah, Lucas menetap di Canada bersama ayahnya.
"Lalu,, apa yang membuatmu datang ke Indonesia?" tanya Juan pada Lucas mengubah topik pembicaraan.
"Aku kesini karena ayah memintaku untuk mengurus cabang perusahaan kami di sini, dan aku menemuimu bukan hanya sekedar berkunjung" ucap Lucas
"Ada keperluan lain?"
"Yaahh.. aku ingin mengajakmu berpartisipasi dalam pembangunan taman hiburan disebuah pulau yang telah kami beli" ucap Lucas sambil menyerahkan sebuah map.
Juan meraih map tersebut lalu membukanya "emm kurasa ini menarik, sepertinya aku bisa bergabung,"
Pembicaraan mereka pun berlangsung membahas tentang proyek tersebut.
***
"Baiklah, ku rasa kita sudah sepakat" ucap Lucas sambil berdiri dari kursi, wajahnya terlihat sangat puas setelah mendiskusikan proyeknya bersama Juan.
"Ok" jawab Juan sambil membuka pesan singkat yang baru saja masuk di hpnya
"Oh iya,, ruangan Selly dilantai berapa?" Lucas bertanya tanpa sadar,, dan pertanyaannya pun membuat Juan menaikkan sebelah alisnya dengan raut wajah curiga..
"Kenapa raut wajahmu seperti itu? Aku hanya ingin menemuinya sebentar itupun kalau aku sempat" Lucas dengan cepat menjelaskan sebelum Juan bertanya yang aneh-aneh, maklum lah Juan orangnya kepo, dan Lucas sangat malas meladeni pertanyaan-pertanyaan yang kebanyakan berujung kejahilan sahabatnya itu, lagi pula masih banyak yang harus Lucas temui hari ini.
"dilantai 21" jawab Juan lalu mengalihkan kembali perhatiannya ke telepon genggam miliknya
" kalau begitu aku pamit dulu" Lucas menepuk pundak Juan lalu berjalan kearah pintu..
"Oh iya,, jangan lama-lama lo jomblonya Juan,, ntar adek lo keriput nggak bangun-bangun ,,, hahaha" Lucas berteriak sebelum keluar dari ruangan Juan.
"Sial lo kas" Juan balas berteriak tetapi Lucas sudah terlebih dahulu menutup pintu.
Lucas tertawa sambil berjalan kearah lift, setelah masuk ke dalam lift Lucas berniat untuk menekan tombol 21 tetapi ia mengurungkan niatnya dan menuju ke lantai dasar.
***
Lucas berdiri di depan cermin sambil menggosok rambutnya yang basah dengan handuk, aroma melati tercium dari tubuhnya yang masih agak lembab. Matanya mengarah ke cermin namun pandangannya terfokus pada satu titik, ia sedang memikirkan sesuatu atau lebih tepatnya memikirkan seaeorang.
Masih teringat jelas di kepalanya tentang perempuan yang berdiri di hadapannya sambil terus berceloteh dengan bibir tipisnya yang merah alami.
Tubuhnya yang sintal di balut dengan kemeja putih tipis dan celana kain panjang berwarna hitam, rambut ikalnya yang panjang dibiarkan tergerai indah menutupi punggungnya. Serta mata coklat yang yang serasi dengan warna rambutnya melengkapi kecantikan yang sangat-sangat indah dipandang mata.
"Perempuan yang indah dan menarik" Lucas tersenyum dengan tangan yang masik menggosok-gosok rambutnya.
"Well..." ucap Lucas dengan senyum yang menghiasi bibirnya seakan telah memutuskan sesuatu lalu ia pun beranjak ke tempat tidurnya.
-------------------------------------------------------------------------
Akhirnya selesai juga setelah terpending beberapa hari gara2 kuota,, maklum lagi ngirit hahaha
Selamat membaca...
Maaf ya kalau banyak typo,, :D
Salam wattpad ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti Jatuh Cinta ???
RomanceSelly Anandhita Sutomo adalah seorang wanita karier yang kisah cintanya selalu berujung pada kepahitan Sementara Lucas Renaro Leonard adalah lelaki yang tamak akan makhluk yang bernama perempuan Akankah Selly memilih Lucas sebagai lelaki trakhirnya...