Chapter 6 :

2.2K 150 24
                                    

  " Lyra. Tumben kesini. Eh,Raymond juga disini. " Ujar Adara yang sedang berada di ruang keluarga. Adara langsung duduk di sofa berwana merah dekat perapian.

   " Dev, Lucas , sama James kan mau pergi. Mereka ada urusan di Archessia. Jadi aku kesini." Kata Lyra yang melirik ke arah James dan Lucas yang baru datang dengan membawa beberapa barang.

   " Ohhh." Jawab Adara.

   Lucas menghampiri Adara yang sedang duduk di sofa, " Sandaran hatiku, Lucas pergi dulu ya. Nanti pas pulang, Lucas tunggu jawabannya. Bye,bye, muachh." Lucas langsung ngibrit keluar. James malah tertawa terbahak-bahak. Lyra dan Raymond hanya geleng-geleng. Dev yang baru datang, langsung bingung.

   " Ada apa? Kayaknya seru amat." Tanya Dev yang baru datang.

   " Gak ada apa-apa kok." Jawab Raymond.

   " Tadi Lola dateng-dateng pake BH. " Kata James asal. Adara tertawa karena perkataan James.

   Dev menghampiri Adara, " Dar, aku pergi dulu ya. Kalo aku udah pulang, aku tunggu jawaban kamu."

   Adara lagi-lagi dibuat bingung oleh kedua saudara ini. Adara bingung harus milih siapa yang akan menjadi pendampingnya. Dev yang dingin atau Lucas yang konyol ?

   James berdecak, " Ckckck. Jadi ceritanya mereka lagi saingan merebut Adara nih. Untung aja Lyra hanya punya aku seorang." Lyra yang merasa namanya disebut-sebut hanya tersenyum malu karena James.

   " Dar, pergi dulu ya. " Ucap James yang sudah keluar.

   " Sarapan dulu yuk dar. Nanti kalo gak sarapan, sakit." Ajak Raymond sambil beranjak dari ruang keluarga.

   Lyra menyengir, " Iya. Nanti malah kita diomelin Lucas sama Dev karena gak ngasih makan Adara."

*****

   Dua hari pun berlalu..

   " Helloww.. spada. Lucas ganteng udah pulang." Teriak Lucas yang sudah berada di kastil.

  Lucas pun menaruh barangnya asal. Dengan semangat, Lucas meneriaki adara lagi.

   " DAR, SANDARAN, MANA SIH KOK GAK NYAUT NYAUT." Teriak Lucas sambil mondar mandir, lalu mengacak-acak rambutnya.

   " Lu, jangan teriak kek berisik tau." Omel James yang baru masuk kastil.

   " Ada apa sih? Ribut amat. Dev mana?" Tanya Raymond yang menatap Lucas dan James bergantian.

   " Dev ada di luar." Lucas langsung menghampiri Adara ketika Adara dan Lyra sedang turun dari tangga.

   " DARAAA. I miss you so much." Kata Lucas yang berjalan ke arah Adara sambil merentangkan tangannya minta dipeluk Adara.

   Adara berdecak, " Jangan lebay." Adara menoyor kepala Lucas yang sudah hampir memeluknya.

   " Dar, ikut aku." Dev yang baru datang langsung menarik tangan Adara tanpa memerdulikan Lucas yang menatap Dev kesal.

   " Ish, Sandaran hatiku mau dibawa kemana? " Yang lain hanya terkekeh melihat adegan rebut-rebutan Adara.

   " Mau kemana Dev?" Tanya Adara ketika sudah menjauh dari tempat dia bersama Lucas dengan yang lain.

   " Kesini." Jawab Dev yang sekarang sudah berada di green house.

   " Dar, jadi apa jawaban kamu?" Tanya Dev serius. Dev yang duduk, Adara pun juga ikut duduk disampingnya.

   " Janji gak bakal marah?"

   Dev mengangguk, " Gue gak bisa nerima lo. Udah ada orang yang ngisi hati gue? "

   Dev tersenyum walau sebenarnya hati nya sangat sakit, " Gak apa-apa kok. Kalau orang itu Lucas gue gak apa apa. Lucas pasti lebih bisa bahagiain kamu."

   Adara tersenyum masam, " Makasih Dev udah ngertiin gue. "

*****

   " Ih, Adara tadi kemana. Lucas cariin juga. Ada yang mau Lucas tanyain? " Ujar Lucas yang langsung masuk ke kamar Adara.

   " Hmm."

   " Ih Adara mah. Sini bentar."

   " Hm." Adara masih belum beranjak dari kasur.

   Lucas mengacak rambutnya, " Ish. Adara mah. Orang Lucas lagi serius juga."

   Adara yang merasa terganggu, langsung beranjak dari tempat tidurnya dan menatap Lucas tidak suka.

   "Ish! Orang lagi tidur juga. Ganggu aja deh." Sinis Adara menghampiri Lucas.

   " Cepetan deh mau ngomong apa."

   " Jangan cemberut dong. Senyum.." Kata Lucas mengangkat kedua sudut bibir Adara ke atas.

   Adara tersenyum masam, " Nah gitu dong , kan cantik."

   " Dar."

   " Hm."

   " Will you be mine? " Tanya Lucas yang menatap Adara serius.

   Adara terdiam, "Kalo gak mau juga gak apa-apa kok." Ujar Lucas yang langsung tersenyum masam.

   " Gue mau kok. Siapa bilang gak mau. " Kata Adara semangat dan Lucas langsung memeluk Adara dengan erat.

Flashback on

   " Sepi banget sih. Biasanya rame."

   " Kangen Lucas nih ceritanya." Kata Lyra yang tiba-tiba muncul di samping Adara.

   " Enggak tuh. Cuma bilang sepi doang kan gak berarti kangen Lucas."

   " Dar, kalo kamu lebih nyaman dengan Lucas dibanding Dev berarti itu namanya kamu suka Lucas. Jangan bohongin hati kamu sendiri. Menurut aku, kamu itu nganggep Dev istimewa kalo Lucas yang selalu ada buat kamu,dar. Kadang yang istimewa itu kalah sama yang selalu ada. Kamu pikirin baik-baik dulu. Aku mau pergi dulu."

Flashback off

   " Dar, tau gak kenapa kamu di takdirin sama aku?"

   " Kenapa?"

   " Karena kamu sandaran hati aku." Kata Lucas semangat.

   " Gak nyambung." Jawab Adara acuh.

.

.

Heyho..author nan cantik dan imut ini kembali. Author udah edit ceritanya, tinggal kalian baca ulang. Makasih juga kalo ada yang mau vote dan komentar lagi. Cerita ini mungkin ada yang sama seperti sebelumnya tapi kebanyakan sih beda. Dan anggep aja ya ini vampir pada gaul semua, ngomongnya lo-gue. Kalian dapet feel nya gak sih atau selera humor nya kena gak? Mohon komentar nya ya biar author tau. Oh ya, kalian juga lebih suka James-Adara, Lucas-Adara, Dev-Adara atau James-Lyra. Mohon comment nya juga.  Bye,bye. Thankss yang udah baca dari ulang lagi.

Edited: 27 Juni 2016
#Calvin Harris_ I need your love

The Queen of Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang