chapter 13

81 5 0
                                    

sesampainya di sana, aku langsung menemui Nathan kekasih ku dan menjelaskan tentang semua yang telah terjadi antara aku dan David.

"Nath, jadi gini." ujar David mencoba untuk menjelaskan

"langsung aja point nya." ujar nathan

"gua tuh....." belum sempat melanjutkan kalimatnya ternyata Viola datang dan

"PLAKKKKKK!"

"awwwww"

tidak, itu bukan lah suaraku , melainkan Nathan kekasihku

"Vi, Lo apa-apaan sih?" tanya Nathan sambil memegang pipi nya yang kesakitan akibat di tampar Viola

"jadi lo tau semua ini dan ga ngasih tau gua Nath? Lo jahat!" ujar Viola yang tak di sangka tiba-tiba menitihkan air mata nya.

"Viii, kamu" ujar David yang sontak kaget akibat perlakuan Viola

"Vi kamu salah paham" ujar ku kaget melihat perlakuan Viola untuk pertama kali nya dan aku berusaha untuk menenangkan Viola

"salah paham gimana? udah tau semuanya kok. gua ngejar mobil kalian, gua liat sendiri, apa yang Lily bilang juga bener. apa lagi yang kurang bener? masih mau nyangkal? sedih ya di bohongin sama temen. eh SAHABAT deh." ujar Viola dengan emosi nya

"gua udah tau semuanya! kalian baik banget kok! SAHABAT terINDAH yang pernah gua miliki dan gaakan pernah gua lupain." sambung Viola, Viola pun hendak meninggalkan teman-temannya. namun tiba-tiba David mencegah Viola dan langsung memeluk Viola dari belakang.

"Vi, mereka semua ngelakuin ini untuk aku dan karena aku" ujar David sambil memeluk Viola.

------------------------

"jadi gimana Vi? kamu percaya sama aku? aku ga boong Vi" ujar Alicia yang baru saja menceritakan panjang lebar pada Viola

"Lic, maafin aku ya.... maafin aku" ujar Nathan sambil memeluk Alicia.

"kalo kamu gimana Vi?" tanya alicia

"gua percaya. Tapi, buat apa Lu cari tau tentang gua Dave?" jawab Viola

"Vi, please jangan gini. kamu tuh berubah banget" ujar David

"jelasin!" teriak Viola

"oke! kamu mau tau? aku cinta kamu VIOLA SMITH. aku mau tau semua tentang kamu dari orang terdekat kamu, aku mau kamu juga mencintai ku, dan aku mau kamu menjadi milikku dan itu alasan aku cari tau semua tentang kamu." ujar David sambil memegang ke dua tangan Viola.

"jadi, apa kabar kamu? gimana perasaan kamu sama aku?"sambung David lagi, namun Viola pun hanya bisa terdiam seribu kata dan enggan untuk menjawab.

"Vi, kenapa kamu diem aja?" tanya David

"aku harus pergi." Viola langsung melepaskan tangan David dan berlari pergi meninggalkannya.

"Violaaa tunggu!" ujar David sambil berusaha mengejar Viola

"berhenti Dave, gua aja." ujar Alicia yang langsung mencegat Dave yang hendak mengejar Viola dan dia yang akhirnya mengejar Viola yang sudah ketinggalan jauh.

Viola pun pergi jauh dan menuju base mall tersebut.

"Vi"

"Viola"

"Viola tunggu!"

"Viola!" dengan cepat Alicia langsung mengejar ketinggalannya dan dengan sigap ia langsung menggapai tangan Viola.

"Apaan sih Lic? lepasin gak!" ujar Viola, namun Alicia tak melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Viola. Viola pun memberontak pada Alicia

"lepasin! lo denger gua ga sih lic?" ujar Viola, namun Alicia tak menggubris nya. dengan sekuat tenaga nya Alicia tetap mempertahankan posisi nya untuk meluluhkan Viola.

"dengerin dulu! ngerti ga sih Lo?!!??!?" teriak Alicia depan Viola dan Viola pun sontak terkaget mendengar seorang sahabatnya dari ia kecil untuk pertama kali nya marah kepada dirinya. tak biasa nya kejadian seperti ini terjadi pada mereka. biasanya mereka hanya bertengkar karena baju atau makanan. namun kali ini terasa sangat berbeda.

"gua udah bilang gua harus pergi dan gua butuh waktu untuk sendiri. ngerti ga sih lo!?!" ujar Viola yang sudah mencapai puncak kemarahannya yang tak dapat terbendung lagi.

"mau Lo apaan sih Vi? cinta lu tuh udah ke bales. apa lagi yang lu mau Vi? apa seorang DAVID ALEXANDER itu kurang di mata Lu?"

"bukan gitu, lo gaakan ngerti Lic! " ujar Viola yang mulai memadam

"gaakan ngerti lo bilang? gue sahabat yang udah kaya saudara lo, gue kenal lo dari kecil. dan sekarang lo bilang gue ga ngerti? seakan akan gue orang baru di kehidupan lu Vi?!?!" marah Alicia pun tak bisa terbendung. seperti nya hatinya sudah meletus ke dalam dirinya.

"gue udah mati-matian untuk bantuin lo, sampe harus nerima malu di judge orang, di hindarin sama Nathan. dan sekarang lo tega Vi? ngelakuin apa yang udah gua perjuangin buat lo? buat bantuin lo nemuin kebahagiaan lo dan sekarang lo dengan enaknya nolak gitu aja?" kemarahan Alicia sudah tak terkontrol oleh dirinya sendiri. Viola hanya bisa terdiam dalam kebodohannya, namun tak menjawab apa pun.

"gua ga nolak lic! gua cuman butuh waktu!" ujar Viola yang mulai berani menjawab penyataan salah dari Alicia

"tapi secara ga langsung lo mengertikan kaya gitu Viola!" ujar Alicia.

"sekarang gini. gua udah bantuin lo, semua terserah lo, semua hak lo. tapi inget satu yang harus lo inget, kesempatan itu gaakan datang 2 kali Vi. mendingan lo pikirin dulu, sebelum lo kehilangan semua nya. oh ya satu lagi, mungkin pertemanan kita cukup sampai disini." sambung Alicia dan ia langsung pergi meninggalkan Viola yang terdiam beku.

to be continued

----------

Well guys after finishing this part I must hiatus for a while, actually I really didn't wanted it.but I have to do it. thank you so much for being my reader,you guys are amazing!:) hope that one day I can finish this story as well as how the reader are Imagine... Wow...

It's time to leave

No no no

It's time to say good bye

Omg

I think I should crying before I left

No no no I can't

So

Enjoyed this part

and.... See you in 2 weeks😘

Sent by:
- your beloved Author

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang