chapter 11

78 6 0
                                    

"gimana?" cecar david

"hemmm.."

"lama lu! udah deh gua ga punya waktu. jangan lama-lama"

"iya iya yaudah gua bantuin!" ujar Alicia kesal

"Nah gitu dong!"

"pokoknya lu harus bantuin apa yang gua minta ya!"

"iya iya!"

"mulai besok lu harus pulang bareng gua, trus kalo ada apa apa lu harus nurut sama gua ya. dengerin kata bos" ujar David penuh kebanggaan

"pulang bareng?!?? gak gak! gua kan sama Nathan"

"lo tuh ya! yaudah gak jadi gua maafin!" ujar David kesal

"yaudah deh! rese banget sih lo. benci gua sama lu" geram Alicia

"jangan benci-benci ntar malah cinta lagi hahahaha" ujar David penuh kebahagiaan

"yaelah baru mulai udah blush aja HAHAHA" sambung David lagi.

"jis! amit gua sama lu Dave. mending sama monyet" geram Alicia

"halahh. udah lah gua mau masuk kelas. bay!" ujar david

"dasar rese!" ujar alicia dalam hati.

-------------------------

Alicia POV

○ woi pulang sama gua
● gak bisa hari ini, gua sama nathan
○ oh jadi gamau di maafin lic?
● oke! tunggu di parkiran!!!

ting ting ting

"Lic, pulang bareng yukkk" ujar viola

duhhh harus jawab apa nih? ah asal aja deh

"gak bisa" jawab ku datar

"lah? kenapa? masih marah sama kejadian tadi?" tanya viola

"kejadian apa?" tanya ku, sumpah aku beneran lupa. mungkin karna efek ngomong sama depit

"pas di kantin." jawab viola

"oh, gak bsa hari ini aku pulang sama Nathan. sorry aku udah janji vi, kamu sendiri aja ya" jawab ku sambil menatap viola

maafin aku ya Vi

"oh gitu lic, yaudah deh. have fun ya bestie!" seru Viola gembira.

"iya vi, aku duluan ya. bay" jawab ku datar.

"bay! take care!!" ujar viola

akhirnya aku pun menemui David di parkiran, dia pun mengajak ku pergi ke sebuah Cafe ternama di New York. awalnya di saat perjalanan ke cafe tersebut, aku merasakan sesuatu yang aneh mengikuti mobil kami. namun perlahan sirna dan aku berusaha untuk mengabaikannya. setelah sampai kami disana hanya mengobrol tentang Viola. dia menanyakan tanpa henti tentang kisah kehidupan Viola. ya tugas ku hanya menjawab yang perlu saja. jika yang tidak ya aku tidak jawab. kadang pertanyaan David itu bodoh dan tidak masuk akal. aku pun hanya bisa tertawa untuk meresponnya. hufff, poor you dave HAHAHA

"Dave gua cape, pulang dave plisss"

"yaudah lah" akhirnya dave pun mengantar ku pulang

"Dave gua duluan ya, bye!"

"thanks fyi ya lic"

"urwell dave"

sesampainya aku di rumah ,aku mengecek handphone ku dan aku sontak kaget ketika melihat begitu banyak missed call dari Nathan

Lovely (567 missed call) & 5 message

○ kamu kemana sama David?
○ jawab lic
○ angkat telephone aku
○ lic
○ lic

"oh my God! lupaa sama Nathannnnn!"

aku pun berusaha menghubungi Nathan. namun hasilnya nihil.

● Nath aku bisa jelasin semua nya Nath, angkat nath
● Nath?
● Nathannnnnnn
● Helloooooo
● Nathan:(
● angkat

aku lelah. semua hanya di read dan aku pasrah

● Nath, besok aku jelasin, tapi jangan di sekolah. nanti tempatnya aku kabarin.
● i love you Nathan
● :)

-------------------

keesokkan harinya

"Nathan tunggu!" aku mengejar Nathan yang sedang berjalan menuju koridor sekolah

"apa lagi lic? udah jelas kan semua nya?" ujar Nathan. rasanya hati ku ini telah patah berkeping-keping dan tidak dapat ku tahan lagi.

"Nath aku bisa jelasin, tolong dengerin aku sekali aja Nath, untuk yang terakhir" ujar ku hampir menangis namun ku tahan

"yaudah jelasin sekarang" ujar nathan

"jangan disini nath" ujar ku

"yaudah kita urus nanti, aku ada kelas."

"oke janji datang ya? bye Nath" ujar ku sambil tersenyum miris. tak ada balasan apapun, dia langsung meninggalkan ku tanpa menoleh ke arah ku.

---------------------

to be continue

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang