"Kapten ,kau di panggil oleh komandan."
"Apa,k.....komandan ada di sini?"
"Ya kapten."
"Baiklah ,saya segera kesana"
*********
"Komandan,hormat gerak."
"Ya."
"Ada apa anda memanggil saya?"
"Apakah kau sudah siap siap?"
"Untuk apa komandan?"
"Untuk makan malam bersama dokter lisi."
"Ya tentu saja komandan."
"Baiklah,cepatlah berangkat."
"Baik,ayah"
"Dokter lisi."
"Ya komandan."
"Panggil saja ayah mertua.kau siap siap sekarang."
"Untuk apa ayah mertua?"
"Kita ingin makan malam bersama dokter kang."
"Ohh,baiklah ayah mertua, aku siap siap dulu."
"Dandan yang cantik ya,dokter lisi."
"Baik ayah mertua."
**************
"Dokter lisi."
"Ya.kapten varo."
"Apakah bahumu sudah baikan?"
"Ya.apakah punggungmu sudah baikan?
"Ya tentu saja.jika kau yang mengobatinya,aku merasa sehat lagi."
"Astaga pria ini,berhentilah gombal kapten,sebaiknya kita cepat berangkat.aku tidak ingin ibu dan ayahmu menunggu."
"Baiklah dokter."
(Di perjalanan ke korea varo memegang tangan alisia,dengan penuh kasih sayang)
"Kenapa kau memegang tanganku terus,aku merasa gugup varo."
"Janganlah gugup,ibuku orang yang baik,asik,dan menyenangkan.jadi tenanglah."
"Baiklah."
(Saat sampai di korea varo mengendari sebuah mobil fortuner milik dirinya sendiri untuk pergi makan malam di restauran ternama)
"Ini mobil siapa?"
"Ini mobilku,hadiah dari kelulusan."
"Ternyata ayahmu perhatianya."
"Ya."
"Baiklah ayo kita pergi."
"Ya."
**********
(Saat sampai di restauran varo dan alisia disambut baik oleh kedua orangtua varo)
"Varo."
"Hai ibu."
"Sayang kau membawa siapa?"
"Aku membawa seorang dokter cantik,pacarku ibu."
"Astaga dia dokter?"
"Ya ibu,dia seorang dokter."
"Ya ampun,sini nak,siapa namamu?"
"Namaku alisia putri perdana tante."
"Panggil saja ibu mertua.kau mirip seperti ku,sangat jenius dan cantik.oleh sebab itu ayah varo memilih ku."
"Ya benar sekali."
