Chapter 24

2.9K 236 11
                                    

Sebelumnya, mau pidato dulu ya gaes.. Ha~ ada yang bertanya tanya tentang siapa yang nikah sama yura, apakah sehun atau bukan. Aku gak akan jawab biar kalian sendiri yang mencari jawabannya ceileh~ kenapa enam tahun? Karena ya kalo di hitung pada saat soojung menghilang itu adalah kelas tiga, jadi enam tahun itu dikurangi empat tahun untuk kuliah dan dua tahun untuk menata karir mereka ceritanya .

⭐⭐⭐

Waktu sudah menunjukan pukul sebelas malam namun soojung masih belum menutup matanya. Yang dia lakukan hanyalah berbaring serta berbalik ke kanan dan ke kiri, besok yura akan melangsungkan pernikahannya. Dia senang melihat temannya akan segera melepas masa lajangnya namun di sisi lain dia merasa ada yang berontak dalam hatinya setelah seharian penuh soojung berjalan jalan dengan sehun.

Dia merasa ada bagian yang hilang pada dirinya terlebih pada hatinya. Bagian yang sudah lama hilang, dan tak bisa di temukan dalam waktu singkat. Soojung menegakan tubuhnya lalu berjalan menuju dapur. Tenggorokannya terasa kering, dengan pelan dia menuangkan air ke dalam gelas dan meneguknya habis.

Dia benar benar tidak bisa tidur sekarang. "Kenapa dia mengatakan itu tadi?"

Soojung menggigit bibir bagian bawahnya. Semua terasa janggal, namun terasa sangat nyaman. Ia jadi teringat obrolannya dengan sehun pada saat mereka berada di sungai han.

Dengan gagahnya sehun mengenakan tuxedo berwarna hitam legam dengan kemeja berwarna putih tulang. Di hiasi dengan dasi berwarna hitam menambah kesan dingin dalam dirinya.

"Apa... Kau mengenalku?" tanya sehun pada soojung yang tengah memandang lurus sungai han di depannya.

Kening soonung berkerut, "tentu." ucap soojung seraya mengganguk. "Bukankah kau adalah oh sehun, yang mobilnya tertabrak olehku."

Sehun pikir soojung benar benar ingat padanya dan sekarang dia sedang menjahili sehun seakan dia hilang ingatan. Tapi... Kenyataannya tidak seperti itu.

"Benar benar tak meninggatku sebelumnya?"

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Di paris atau di hingkong mungkin? Yang pasti korea tak termasuk." soojung berbalik bertanya pada sehun.

"Kau baru di korea? Apa kau sedang mengunjugi keluargamu di korea?" tanya sehun kembali.

Awalnya kening soojung berkerut, lalu dia menggeleng. "Tidak. Aku rasa aku tidak memiliki keluarga disini, ya.. Sepertinya begitu,"

Entah kenapa sehun merasa ada nada ragu pada ucapan soojung tadi. "Aku rasa? Sepertinya?" ulang sehun.

"Lalu bagaimana bisa kau berbahasa korea dengan fasih? Bukankah kau bilang kau tak memiliki keluarga di seoul?"

Soojung tertegun, benar sekali apa yang di tanyakan oleh sehun. Bagaimana bisa dia berbicara menggunakan bahasa korea dengan fasih? Padahal sebelumnya, saat tinggal di paris dan juga hongkong soojung merasa kesusahan dengan belajar bahasa mereka. Tapi ini?

Soojung memegangi kepala yang terasa berat dan berdenyut. "Kau.. Tak apa?"

Dengan senyuman yang bisa di sebut ringisan soojung menatap Sehun lekat.

Sekelibat dia melihat sosok dihadapannya, dalam benaknya memutar sebuah cuplikan cuplikan seperti film yang terus berputar bagai kaset yang sudah usang. "Sehun!!" sehun berbalik ketika suara soo jung memanggilnya. Namun sehun kembali berhadapan dengan gadis yang bersamanya tadi. Dia mengabaikan soojung dan pergi menaiki mobilnya bersama dengan gadis tadi.

Lambaian tangan itu terhenti. Ketika sehun mengabaikannya. Ada kesedihan di wajah soo jung. Sehun meninggalkannya lagi.

"Sehun, kenapa kau selalu meninggalkanku? Apa kau benar benar membenciku?" cairan bening itu berhasil mendarat di pipi soojung. Soojung kembali teringat saat kecelakaan dulu.

FOREVER (Ff Exo) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang