Untitled Part (2)

1.5K 57 9
                                    

Like our story? Please vote it
And if you wat to request a story, you can contact us by line or you can just dm us on wattpad. Thank you
Happy reading ~

Written by : Acd

Unedited.

-----------------------------
Naruto berjalan dengan gagah nya menyusuri koridor lantai 8 di perusahaan yang selama ini di pimpin oleh Sang Nenek.

Penampilan Naruto saat ini dapat membuat seluruh wanita luluh pada nya. Tubuh tegap nya dibalut oleh jas berwarna hitam dan sepatu kets berwarna senada.

Seluruh karyawan yang berpapasan dengan nya membungkukkan badan karena Naruto adalah cucu kesayangan dari Tsunade, pimpinan mereka.

Sesampai nya didepan pintu kantor Tsunade, Naruto mengetuk pintu perlahan yang langsung di persilahkan masuk oleh Tsunade.

Naruto dengan sopan nya masuk tanpa bersuara dan langsung membungkukkan badan menunjukkan rasa hormat nya

"Aku datang, Baa-san" ucap Naruto

"Naruto. Nenek sangat bahagia kau menerima perjodohan itu, sayang" ucap Tsunade dengan wajah bahagia.
Naruto hanya dapat tersenyum seakan akan ia juga bahagia menerima perjodohan tersebut.

"Duduk, Naruto" ucap Tsunade

Naruto tidak dapat menolak permintaan ah bukan, perintah nenek nya. Akhirnya ia duduk di kursi yang telah disediakan. Ia tak dapat melihat nenek nya, jadi ia hanya menatap sepatunya yang terpasang indah di kaki nya.

"Apa yang membuat mu tiba tiba menyetujui perjodohan ini? Kau bilang kau positif akan menolak nya. Apa yang membuat mu merubah pikiran, cucu ku?" Tanya Tsunade

"Yaa begitulah" jawab Naruto tanpa minat

"Pewaris perusahaan harus tegas, Naruto" ucap Tsunade dengan tatapan tajam nya

"Nek, bukan karena aku menyetujui perjodohan ini, aku setuju untuk menjadi pewaris perusahaan. Bakat ku adalah menggambar. Bukan memimpin sebuah perusahaan, nek" ucap Naruto

Tsunade hanya diam memandangi cucu nya tersebut. Naruto adalah cucu yang sangat nakal. Tetapi entah kenapa, Tsunade hanya percaya hanya Naruto lah yang dapat memimpin perusahaan nya ini kedepan nya.

"Nek"

Tsunade mendongak dan menunggu kelanjutan ucapan Naruto

"Jika nenek hanya mengajak ku berdebat, aku permisi pulang"

Naruto bangkit dari duduk nya dan memberi hormat lalu keluar dari ruangan nenek nya. Ia berjalan cepat menuju mobil nya dan menghubungi Sasuke

"Ayo kita ketemuan"

".............."

"Di cafè biasa"

".............."

"Ayolahhhhh"

"..............."

"Oke. Sebentar saja. Kau sangat merepot-"

Tut tut tut tut

Naruto sepanjang jalan merutuki sikap Sasuke yang menurut nya tidak sopan itu. Sasuke menutup telpon sepihak

Sesampai nya di mall, ia langsung menuju ke cafè tujuan dimana ia dan Sasuke akan bertemu. Disana sudah terlihat sepi karena sudah larut malam. Di kesepian tersebut, ia tetap tidak melihat Sasuke.

"Huft" keluh Naruto. Akhirnya ia memilih tempat duduk dan memesan segelas kopi hangat. Sambil mendengar musik klasik yang dimainkan oleh staf cafè, ia memikirkan Hinata. Memikirkan keputusan nya akan melupakan Hinata itu benar atau tidak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fuyu No Owari Ni (NaruHina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang