The Mirror

Chapter 17 - End

©Dhee Cassie presents

.
.
.

1st story from The Jungs series
.
.
.

The Mirror
.
.
.

Chapter 17 - End
.
.
.

************

Changmin membeku dengan wajah pucat ketika mendengar suara-suara gaduh dari kamar kedua orang tuanya.

"Su-ie hyung, apa yang terjadi?" Changmin menatap Junsu dan mengeratkan pelukannya karena ketakutan.

"Hyung juga tidak tahu, Minnie.." Junsu yang juga ketakutan tidak tahu harus menjelaskan apa pada si bungsu.

Dan ketika suara teriakan Yunho, Jinwoon dan juga Yoochun terdengar oleh kedua bocah tersebut, tanpa pikir panjang Changmin langsung melepaskan diri dari pelukan Junsu dan melesat keluar dari kamar hyung-nya menuju arah suara berasal.

"Minnie~!! Jangan kesana!!" Junsu terlambat menghentikan adiknya, sehingga dia tidak punya pilihan lain selain mengikuti Changmin.

.
.
.

Sementara itu, Yoochun dan Jinwoon menjerit bersamaan memanggil Jaejoong saat melihat namja cantik itu dirasuki Devour yang baru saja keluar dari tubuh Yunho.

"Tidak. Boojae..." Yunho yang masih lemah tidak dapat berbuat apa-apa.

Jaejoong menatap penuh kelegaan pada suaminya.

"Yunnie..." lirih Jaejoong pasrah ketika asap hitam penjelmaan Devour masuk ke dalam tubuhnya. Dan dengan kesadaran yang tersisa, sebelum jiwanya dikuasai sepenuhnya oleh sang iblis, Jaejoong menarik belati naga yang dia sembunyikan di belakang tubuhnya sejak benda itu terlempar ke dekat kakinya saat Jinwoon disiksa oleh Devour.

Jaejoong menatap Yunho dengan air mata menggenang di kedua matanya. Mungkin ini adalah saat terakhirnya.

"Bear, maaf...aku mencintaimu.." dan setelah mengucapkan kata-kata tersebut, dengan sekuat tenaga Jaejoong menancapkan belati naga tadi ke dadanya.

Suara jeritan nyaring dari sang Devour memenuhi ruangan. Tubuh Jaejoong bergetar hebat dengan mata menghitam sepenuhnya. Dan lolongan panjang yang memekakkan telinga menggema di segala penjuru disertai asap hitam yang keluar dari mulut Jaejoong. Asap pekat itu berputar di sekeliling tubuh Jaejoong selama beberapa saat sebelum kemudian menghilang begitu saja.

"Boojae~!!" Yunho langsung menangkap tubuh Jaejoong sebelum menghantam lantai.

"Ya, tuhan...apa yang kau lakukan, sayang? Boojae, bangun!! Buka matamu!!" teriak Yunho mengguncang tubuh Jaejoong yang kini terkulai dalam pelukannya.

"Umma~!! Umma~!!" Yoochun meraung hendak mencapai tubuh Jaejoong yang kini berlumur darah yang mengalir dari dadanya. Namun sebelum remaja tanggung itu dapat menggapainya, tubuh Yoochun segera ditahan oleh Taecyeon yang beberapa saat yang lalu telah tersadar dari pingsannya.

Jinwoon yang baru bisa menegakkan tubuhnya kembali juga melakukan hal yang sama. Dibantunya Taecyeon menahan Yoochun yang terus berontak. Bukannya Jinwoon kejam melarang keponakannya tersebut mendekati Umma-nya, namun membiarkan Yoochun melihat kondisi Jaejoong yang berlumuran darah dengan sebuah belati menancap di dadanya adalah sesuatu yang seharusnya tidak anak seusianya lihat. Itu terlalu mengerikan, bahkan bagi orang dewasa sekalipun.

Junsu yang baru saja tiba disana, berhenti di belakang Changmin dan berdiri mematung di ambang pintu kamar orang tua mereka dengan wajah pias mendapati sang Appa tengah memeluk tubuh Umma-nya sambil menangis dan tiada henti-hentinya memanggil nama Jaejoong. Tubuh Junsu langsung lemas dan jatuh bersimpuh diatas lantai. Tangisnya langsung pecah melihat keadaan tubuh Jaejoong yang bersimbah darah.