Chapter 3

3.5K 379 10
                                    

©Dhee Cassie presents

.
.
.

1st story from The Jungs series
.
.
.

The Mirror
.
.
.

Chapter 3
.
.
.

************

-@Triangle Club-

Choi Siwon duduk menatap kosong pada gelas wisky-nya saat Taecyeon datang memenuhi janji pertemuan mereka.

"Apa saya terlambat?" tanya Taecyeon sambil duduk di depan Siwon.

"Tidak, saya juga baru saja sampai." seulas senyum ramah tersungging di bibir Siwon.

"Baik, apa yang ingin anda ketahui dari saya?" tanya Siwon tanpa membuang-buang waktu.

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut berbela sungkawa atas kematian pasangan anda, Mr. Choi." ucap Taecyeon tulus. Siwon hanya tersenyum semu dan nampak perubahan air mukanya yang kemudian berubah sedih.

"Mr. Choi, saya ingin tahu apakah sebelum meninggal pasangan anda pernah mengatakan sesuatu yang mungkin mengganggu pikirannya? Saya menanyakan ini karena dia meninggal dengan menelan begitu banyak obat penenang. Jadi mungkin saat itu dia sedang ada masalah." Taecyeon menatap Siwon penuh antisipasi.

"Masalah?" Siwon diam sejenak dan menghela nafas berat sebelum melanjutkan kata-katanya. "Kami memang punya masalah." ujarnya semakin sedih.

"Jika boleh tahu, masalah apa itu?" kini Taecyeon tidak dapat menyembunyikan rasa ingin tahunya.

"Chullie ingin punya anak. " lirih Siwon dengan tatapan sedih, matanya menatap hampa kearah gelas minumannya.

"Tapi aku menolaknya karena dia sakit. Chullie memiliki kelainan jantung sejak dia kecil. Kondisi fisiknya terlalu lemah untuk mengandung. Aku tidak mau mengambil resiko kehilangan dia." aku Siwon, kemudian memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan air matanya yang sudah hampir tumpah.

"Saya bisa mengerti kesedihan anda Mr. Choi." ucap Taecyeon bersimpati. "Tapi jika di ijinkan, saya ingin tahu satu hal.." Taecyeon menggantung kalimatnya dan menatap Siwon lekat-lekat.

"Apa itu?" tanya Siwon seraya mengerutkan keningnya.

"Masalah cermin, saya sedikit penasaran dengan hal itu. Kami mendapat informasi jika sebelumnya anda dan pasangan anda sering bertengkar karena masalah cermin. Maaf, bukan berarti saya ingin tahu masalah rumah tangga anda, tapi rasanya sedikit berlebihan kalian bertengkar hanya karena masalah cermin. Kalau bisa, tolong anda jelaskan cermin apa yang dimaksud Mr. Choi?" selidik Taecyeon.

Siwon sedikit tidak menyangka akan mendapat pertanyaan macam itu dari detektif muda di depannya tersebut.

"Cermin?" tanya Siwon memastikan. "Akhir-akhir ini sebelum dia meninggal, kami memang sering mempermasalahkan cermin." Siwon tersenyum hambar dan kembali melanjutkan penuturannya.

"Entah apa yang terjadi, Chullie mulai bertingkah aneh. Dia mulai histeris dan paranoid. Dia mulai mengatakan melihat hal-hal yang menurutku tidak masuk akal." mata Siwon menerawang seolah mengingat kejadian masa lalunya.

"Melihat hal-hal yang tidak masuk akal? Apa maksudnya?" Taecyeon yang sedari tadi menyimak menatap Siwon penuh minat.

"Dia bilang melihat bayangan seseorang atau mendengar sesuatu dari cermin. Aku tidak tahu apa yang dia katakan. Dan setelah itu dia menjadi ketakutan pada cermin dan memintaku membuang semua cermin yang ada di rumah. Tentu aku tidak menurutinya, karena yang dia katakan sungguh tidak masuk akal. Tapi untuk menenangkannya aku meminta para maid untuk menutupi seluruh cermin yang ada di rumah saat malam hari agar dia tidak ketakutan lagi. Walau itu juga tidak terlalu membantu. Aku pernah memanggil seorang psikiater untuk memeriksanya, tapi dia justru mengamuk dan marah-marah. Dia menuduhku ingin menyingkirkanya ke RS Jiwa. Aku sungguh bingung dibuatnya." Siwon menghela napas berat setelah mengungkapkannya.

The MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang