The Mirror

Chapter 8

©Dhee Cassie presents

.
.
.

1st story from The Jungs series
.
.
.

The Mirror
.
.
.

Chapter 8
.
.
.

************

-@London, Great Britain-

Jinki duduk di sebuah sudut salah satu restoran mewah di negeri Ratu Elisabeth itu. Matanya menatap lurus keluar jendela sementara jari telunjuknya mengetuk meja dengan irama tetap.

"Maaf, membuat anda menunggu Mr. Lee." ucap seorang namja berpakaian rapi seraya membungkuk dalam pada Jinki.

Jinki tidak menyahut, matanya justru tertuju pada seorang namja charming yang berdiri di belakang namja yang meminta maaf padanya tadi.

"Apakah anda adalah tuan Jung Jinwoon?" tanya Jinki pada namja charming tersebut.

"Ya," jawab namja tersebut seraya membungkuk sekilas pada Jinki.

"Kau boleh pergi." tuju Jinki pada namja berpakaian rapi yang masih berdiri di sana dengan kepala tertunduk.

Setelah namja yang mengantar namja charming itu pergi, Jinki memberi isyarat pada namja charming itu untuk duduk di kursi yang ada di depannya.

"Perkenalkan, aku Lee Jinki." Jinki mengulurkan tangannya pada namja charming tersebut dengan sedikit mengerutkan keningnya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya? Wajah anda sepertinya tidak asing." ujar Jinki seraya memperhatikan setiap detail wajah namja charming itu.

"Oh ya? Kurasa yang pernah anda temui hanyalah seseorang yang mirip denganku. Jadi, ada keperluan apa anda mencariku Mr. Lee?" tanya namja charming bernama Jung Jinwoon itu tenang.

"Aku bermaksud meminta bantuan anda Jinwoon-sshi." terus terang Jinki.

"Meminta bantuan? Aku tidak mengerti?" Jinwoon mengerutkan dahinya tanda bingung.

"Aku ingin anda memburu sesuatu." ucap Jinki.

"Memburu? Jadi anda tahu siapa aku sebenarnya? Sangat mengagumkan." Jinwoon bertepuk tangan pelan sembari menyunggingkan senyum manisnya.

"Saya sudah menyelidiki tentang anda sejak dua tahun yang lalu. Aku ingin anda memburu sesuatu yang berkaitan dengan sebuah cermin. Dan sebagai seorang hunter, aku meminta bantuan anda secara langsung karena hidup pasanganku mungkin juga bergantung pada anda." ungkap Jinki.

"Aku tidak tahu masalah apa yang tengah anda hadapi. Tapi apakah anda tahu apa yang selama ini aku buru?" tanya Jinwoon kemudian.

"Tentu saja." jawab Jinki mantap.

"Selama ini banyak yang menganggap pekerjaanku aneh. Kebanyakan orang tidak menyebutku hunter atau pemburu, melainkan pembasmi hantu. Hah~!! padahal tidak ada yang namanya hantu, yang ada hanyalah sekumpulan makhluk aneh yang berkeliaran mengganggu ketenangan manusia." ungkap Jinwoon seraya tertawa mengejek.

"Jadi, apa anda bersedia membantuku?" tanya Jinki penuh harap.

"Tergantung imbalan yang anda berikan dan juga apa yang harus kuburu." jawab Jinwoon tenang.

"Aku akan membayar berapapun yang anda inginkan." tawar Jinki meyakinkan.

"OK..masalah bayaran aku anggap deal. Lalu, apa yang harus kuburu?" tanya Jinwoon memastikan.