The Difference

8.2K 564 29
                                    

"APAAAA?" Teriak Ah Rin saat mengetahui penjelasan dari Yesung mengenai Jimin yang serumah dengan dirinya.

"Ya! Kau mau aku di bunuh dengan para fans mereka disini? Tolong kecilkan suaramu,"

"Ya! Siapa yang tidak kaget dengan berita seperti itu. Lagi pula kau harus bersyukur karna bisa serumah dengan Jimin, sedangkan yang lain hanya bisa bermimpi" jelas Ah Rin lalu meneguk sebuah kaleng minuman yang berada di genggamannya.

"Molla... Tapi orang seperti mereka pasti sangat sibuk. Makanya dia mengizinkan aku untuk menempati kamarnya, karna dia sendiri jarang berada di rumah. Mungkin 1 tahun sekali"

"Kau fans yang sangat beruntung, Yesung-ah" Ah Rin menepuk pundak Yesung pelan. Kemudian, keduanya terfokus pada pertandingan basket yang kini sudah mulai.
-
Yesung berjalan pulang sambil menikmati indahnya musim semi. Bunga-bunga bermekaran dengan indahnya, sangat ia sukai. Gadis itu menunggu tepat di samping jalan dimana bus selanjutnya akan berhenti dan membawanya pulang ke rumah.

Yesung tampak mendesah karena bus yang ia tunggu-tunggu tak kunjung tiba. Tapi, sebuah mobil hitam tiba-tiba terparkir di depan hadapan gadis itu. Ia mengernyit lalu menoleh kebelakang, tapi tak ada orang disana. Dia hanya seorang diri.
Ia hanya diam dan mengalihkan pandangan ke arah lain. Sangat mustahil jika mobil itu berhenti untuknya atau hanya sekedar mengantarkannya pulang. Perlahan kaca mobil hitam itu terbuka.

Yesung masih dengan posisi yang sama, ia sama sekali tidak menoleh. Sampai suara berat mengagetkan dirinya dan terpaksa membuat gadis itu harus menoleh ke sumber suara.

"Hey kau! Jangan pura-pura tidak melihat mobil ini!" Yesung menyipitkan mata sesaat karena tidak terlalu mengenal siapa yang ada di mobil itu. Ia memakai masker hitam dan rambut berwarna orange yang sedikit menutupi bagian matanya.

"Mianhae. Eum, sepertinya aku tidak mengenalmu. Nuguseyeo?" tanya Yesung sopan.

"Kalau begini kau pasti sudah mengenalku," Cowok itu melepas maskernya dan mengibaskan rambutnya kebelakang lalu tersenyum lebar membuat mata sipitnya menjadi seolah menghilang. Tampan.

Yesung tertegun melihat Jimin yang sekarang sudah tepat berada di hadapannya dan sepertinya ingin menjemputnya pulang. Gadis itu masih diam di tempat. Bagaimana mungkin sosok Park Jimin anggota boyband terkenal bisa menjemput seorang Lee Yea Sung yang hanya fans dengan angan-angan yang tinggi?

Untung aku bukan sasaeng

Kau idol yang beruntung, Park Jimin

"Apa yang kau lakukan? Cepat naik sebelum aku ketahuan disini," katanya.
Jimin mengendarai mobil dalam diam.

Tak ada suara sama sekali. Bahkan, suara desahan napas mereka bisa terdengar ke telinga. Yesung membuka kaca jendela mobil untuk melihat pohon-pohon yang menghasilkan bunga-bunga musim semi yang indah.

"JANGAN! Neo michosseo?" Teriak Jimin saat Yesung mulai membuka kaca jendela.

"Wae? Mereka juga tidak akan melihatmu, kau cukup pakai masker itu saja. aku ingin melihat-lihat" Yesung kembali melakukan niatnya semula.

Gadis ini...

"Wahh, indah sekali bunganya"
Jimin hanya melihat sekilas Yesung yang tampak memuja-muja bunga yang sedang bermekaran itu.

"kau baru melihat hal seperti itu?" tanya Jimin lalu terkekeh.

"Sering. Mereka sangat cantik. Aku suka melihat bunga di musim semi. Mungkin jika aku jadi kau, sangat sulit rasanya untuk melihat hal seperti ini" jelas Yesung.

Nevermind [Jimin BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang