Stuck?

2.6K 260 9
                                    

Angin malam berhembus seiring waktu berjalan. Malam ini angin bertiup lebih kencang dari biasanya, dedaunan pohon yang hijau kini ikut bergoyang mengikuti kemana arah angin itu menghempaskannya. Gadis itu mengeratkan jaket silver yang ia kenakan sehingga membuat celah yang kecil untuk angin masuk kedalam tubuhnya.

Lalu, 3 detik kemudian ia mulai memasukkan sesumpit ramyeon ke dalam mulutnya.

Melihat jalanan yang sudah mulai sepi, gadis itu teringat kembali dengan kejadian kemarin. Ia bingung, mereka sama sekali tidak memiliki status apapun tapi kenapa dia merasa begitu sakit? Seharusnya semua baik-baik saja ketika pria itu membohonginya. Ia tidak perlu seperti ini.

Tiba-tiba terdengar suara deru mesin mobil sampai ditempat itu, awalnya Yesung belum mengalihkan pandangannya. Ia masih tetap menikmati semangkuk ramyeonnya, tetapi aktivitas itu terhenti saat seseorang keluar dari mobil itu. Seseorang yang sangat tidak ingin dia temui.

Lee Eun Hye.

Entah apa yang dilakukan gadis itu disini, ia mengenakan sebuah mini dress dengan balutan jaket berbulu yang tebal. Sepertinya ia sedang sendirian.

"Yesung-ah?" tanya Eun Hye memastikan. Tubuhnya sedikit membungkuk agar bisa melihat Yesung lebih jelas. Maklum, Eun Hye memiliki postur tubuh yang cukup tinggi.

"A.. Apa yang kau lakukan disini?"

"Omo.. Ternyata benar"

"Aku sedang tidak punya waktu berbicara denganmu." Yesung merapikan tempat makannya dan mulai beranjak pergi.

"Wae? Kau pasti sudah melihat semuanya kan?"

"Apa maksudmu?"

Emosi gadis itu seketika langsung meluap. Sebenarnya, ia tahu maksud Eun Hye. Tapi, ia berusaha setenang mungkin untuk menghadapi gadis itu. Jika ia lengah sedikit, pasti Eun Hye semakin menindasnya.

"Aku dan Jiminmu. Aku tau kau berada didapur saat itu." Eun Hye berjalan dan mengambil kursi yang terletak disebelah Yesung.

"Lalu kau mau apa? Apa kau pikir aku sakit hati dengan semua itu?" Bahu Yesung menjadi naik turun, emosinya mulai memuncak. Sungguh, gadis itu ingin sekali menampar wajah Eun Hye sekarang juga.

"Tidak. Aku hanya ingin memberitahu bahwa kau tidak akan bisa mendapati hati Jimin. Kan sudah kubilang, jangan pernah sekali-kali kau meremehkanku. Kau sama sekali belum tahu siapa aku sebenarnya." Senyum tipis terukir di wajah Eun Hye. Rencana demi rencana yang ia lakukan satu persatu berhasil.

Yesung hanya bungkam mendengar penjelasan gadis itu. Ternyata semua pikirannya benar, ia tidak boleh berharap lebih kepada Jimin. Pria itu pasti tidak memiliki rasa apapun padanya, kalau saja ia benar menyukai Yesung, ia pasti akan datang menemuinya dan menjelaskan semuanya. Seorang fans seharusnya mendukung apa yang idolanya inginkan, bukan bertolak belakang seperti ini.

"Kau harusnya sadar. Kau hanya menumpang dirumah Jimin, jika ia membantumu maka itu berarti dia menghormatimu sebagai orang yang menghuni rumahnya. Kau tidak boleh menganggap semua kebaikannya adalah rasa suka yang ia tunjukkan kepadamu. Bagaimanapun, Jimin tetap dan akan terus menjalin hubungan denganku. Aku harap kau harus mengerti itu."

"Dan satu lagi, cepatlah keluar dari rumahnya. Semakin lama kau berada disana, semakin lama juga kau akan merasa sakit hati." Jelas Eun Hye lalu menggandeng tasnya dan pergi masuk kedalam mobil.

Ucapan gadis itu seolah bagaikan belati yang menusuk tubuh Yesung secara perlahan. Semakin lama ia menahannya, semakin lama juga ia merasakan sakitnya. Yesung tidak bisa terus menerus seperti ini, ia tidak mau menyakiti dirinya sendiri dengan selalu mengharapkan Jimin. Eun Hye tidak salah, pikiran dan hatinyalah yang berhasil menguasainya sehingga menjadi seperti ini.

Nevermind [Jimin BTS FF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang