_____xxx_____
"Eomma."
Ibu Jungkook yang mendengar suara sang anak yang memanggilnya langsung beranjak dari sofa yang dia tempati dan berjalan menuju bed pasien dimana Jungkook berada saat ini.
"Iya, sayang. Ada apa?"
"Ini di mana? Kenapa mataku diperban?"
Jungkook terlihat berusaha membuka perban yang menutupi matanya, namun sang ibu langsung menghentikannya.
"Jangan dibuka, sayang. Dokter bilang besok pagi baru boleh membuka perbannya."
Jungkook hanya diam dan menurunkan kedua tangannya yang barusan berusaha membuka perban itu. Dia membenarkan letak duduknya, menggeser sedikit agar bisa bersandar di kepala bed.
"Kau ingin apa, sayang? Biar eomma ambilkan."
Jungkook hanya menggeleng kecil dan kedua tangannya terentang di hadapan sang ibu. Ibu Jungkook yang mengerti langsung membawa sang anak dalam pelukannya.
"Eomma, Tae-hyung..."
Ibu Jungkook tersenyum kecil mendengar gumaman lirih sang anak. Dia usap dengan lembut surai Jungkook dan menyandarkan kepala sang anak di bahunya.
"Taehyung pasti akan pulang, sayang. Besok tepat seminggu dia di Mokpo dan besoknya kalian akan bertemu. Eomma yakin dia pasti akan sangat senang ketika kau bisa melihatnya saat kalian bertemu kembali nanti."
Jungkook semakin menyerukkan kepalanya di bahu sang ibu dan mengeratkan pelukannya. Dadanya entah kenapa terasa sesak sekarang dan pikirannya selalu terpusat pada satu orang –Taehyung.
Seberapa sering sang ibu mengatakan kalau Taehyung pasti baik-baik saja di sana, tapi tetap saja perasaan Jungkook bertentangan dengan semua itu. Jungkook sudah berusaha menyangkal semuanya, memaksa otaknya untuk berpikir positif tentang keadaan Taehyung di sana. Namun tetap saja akan berakhir dengan ketakutan yang tak beralasan menghantuinya.
Jungkook takut, sangat takut. Bukan karena Taehyung yang dikelilingi orang-orang yang mungkin lebih sempurna dan memikat daripada dirinya di sana, tapi takut dengan keadaan Taehyung yang tidak dia ketahui sekarang.
Jungkook sangat ingin sekali mengenyahkan pikiran buruk tentang Taehyung yang mampu menguras seluruh fokusnya saat ini. Dia tersiksa, bahkan rasanya lebih menyiksa daripada dia di hina oleh banyak orang di luar sana.
"Eomma, aku takut."
Sejak hari pertama kepergian Taehyung, Jungkook selalu berusaha agar tidak mengatakan kata-kata itu. Berusah terlihat kalau dia baik-baik saja dan percaya kalau Taehyung bisa menjaga dirinya di sana. Tapi seberapa kuat dia menahannya sendiri, pada akhirnya Jungkook menyerah juga.
"Jangan takut sayang, eomma ada di sini."
Jungkook menggeleng lemah di dalam dekapan sang ibu. Bukan, bukan itu yang ingin dia dengar dari ibunya. Dia ingin mengetahui keadaan Taehyung, orang yang dia cintai. Seseorang yang sudah pergi tanpa memberinya kabar selama beberapa hari ini.
Jungkook ingin berteriak, dia ingin mengatakan semuanya. Mengeluarkan semua perasaan menyiksa dihatinya. Dia ingin keluar dari ruang lingkup pemikiran yang dia buat sendiri dalam otaknya. Dia sudah tidak sanggup lagi. Terlalu menyiksa.
"Kook-ie, lebih baik sekarang kau kembali tidur. Ini masih tengah malam dan kita tidak bisa banyak bicara. Appamu baru saja tertidur di sofa beberapa menit yang lalu dan wajahnya terlihat sangat lelah. Kook-ie istirahat, ne."

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M WITH YOU (VKook)
Fanfiction[Republish] Kim Taehyung dengan segala kesempurnaannya menerima Jeon Jungkook dengan segala kekurangannya sebagai kekasihnya. Tidak perduli dengan apa yang orang katakan tentang mereka. Taehyung akan selalu menjadi tameng Jungkook ketika namja manis...