07: Kim Taehyung

9.9K 1.2K 119
                                    

_____xxx_____

"Eomma, aku ingin pergi sebentar."

Jungkook terlihat berjalan menghampiri sang ibu yang sibuk memasak. Ibunya pun menghentikan acara memasaknya untuk menatap sang anak yang ada di sampingnya sekarang.

"Mau kemana?"

Jungkook hanya tersenyum kecil mendengarnya dan setelahnya mengecup pipi kanan ibunya kilat.

"Ke rumah Tae-hyung. Aku ingin membereskan barang-barangku yang ada di sana."

Ibu Jungkook menatap wajah anaknya sendu. Dia memang dapat melihat senyuman di wajah Jungkook sekarang, tapi kesedihan dan rasa sakit itu masih terlihat sangat jelas di paras manis anaknya itu.

"Jangan paksa dirimu untuk melupakannya. Eomma tau betapa pentingnya Taehyung dihidupmu, sayang."

Senyuman yang sudah dengan susah payah dia perlihatkan pada sang ibu pada akhirnya kembali menghilang dan digantikan dengan tatapan yang penuh akan luka.

"Aku tidak akan pernah melupakannya, eomma. Sama sekali tidak akan. Aku hanya ingin mengambil beberapa barang-barangku yang penting di sana, karena dalam waktu dekat aku masih belum siap untuk tinggal di rumah itu lagi."

Ibu Jungkook tersenyum kecil mendengarnya dan mengelus lembut surai sang anak.

"Baiklah, eomma mengizinkanmu. Hati-hati di jalan, ne."

Jungkook mengangguk kecil dan memeluk ibunya cukup lama, sebelum akhirnya dia benar-benar pergi meninggalkan rumah orang tuanya itu.

.

.

.

Cklek!

Jungkook melangkahkan kakinya memasuki rumah yang menyimpan banyak kenangan dirinya bersama sang kekasih. Segaris senyuman pahit menghiasi wajahnya ketika dia melihat tidak ada yang berubah sama sekali dari terakhir dia kesana.

"Aku padahal berharap letak bantak di sofa berubah atau bungkusan keripik yang berhamburan di lantai ruang tengah. Tapi itu hanya harapan semata dan tak akan mungkin menjadi kenyataan. Aku benar kan, hyung?"

Jungkook melangkahkan kakinya yang sudah terasa lemas menuju sofa yang ada di ruang tengah, mendudukkan tubuhnya dengan wajah yang sulit untuk di baca.

Semua kenangannya bersama Taehyung terus berputar dipikirannya. Berjalan dengan perlahan-lahan, seolah memaksa Jungkook untuk mengingat semuanya secara detail.

Kadang Jungkook bersyukur karena saat dia berpacaran dengan Taehyung matanya tidak berfungsi. Andai saja dia bisa melihat saat itu, mungkin dia akan menjadi benar-benar gila sekarang karena wajah Taehyung yang menghantuinya.

Sampai sekarang, dia tidak pernah melihat bagaimana rupa sang kekasih. Ibunya pernah menanyakan padanya apa dia ingin melihat wajah Taehyung, tapi dengan tegas dia menjawab tidak.

Sebenarnya Jungkook sangat ingin melihat wajah Taehyung, mengagumi parasnya yang selalu kekasihnya itu banggakan padanya. Tapi ketakutan terlalu menguasai Jungkook, dia takut akan semakin tidak terkendali dan mungkin akan mengambil jalan yang salah seperti menyusul Taehyung mungkin.

Ini sudah 2 bulan semenjak kepergian Taehyung. Jungkook sudah mulai berusaha menata kehidupannya kembali dengan perlahan. Dia mulai berusaha menerima kenyataan yang ada di hadapannya. Mengubur rasa sakit hatinya dalam-dalam, walaupun sampai sekarang itu masih belum berhasil dia lakukan.

Semakin dia berusaha menerima kenyataan yang ada, maka semakin Jungkook terus mengingat kenangannya dengan Taehyung. Jungkook bahkan berpikir untuk menyerah atas semuanya, tapi kedua orang tuanya selalu memberi dia semangat dan yakin dia bisa melewati semuan ini. Jungkook pun mulai memiliki semangat hidup lagi walaupun sangat kecil. Berjuang setiap harinya untuk melewati semua yang dia rasakan.

I'M WITH YOU (VKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang