Sinar matahari yang membangunkan tidurku. Aku pun bangun sambil menguap diatas ranjangku. Aku lihat jam beker di atas meja dan ternyata sudah pukul 06.30 A.M. "mampus nanti gue telat."
Aku langsung menjalankan aktitivitasku ya, sekolah. Aku memang masih bersekolah, kalian pasti bingung mengapa wanita yang tak punya harga diri sepertiku ini masih mau sekolah? Karena aku ingin mengubah kehidupanku.
Aku sudah sampai ke Sekolah, dan untungnya, gerbang masih terbuka. Aku mempercepat langkah kakiku untuk masuk kedalam kelas, banyak sapaan dari siswa siswa sekolah ini ketika diriku lewat. Tetapi aku hanya membalasnya dengan senyuman.
Aku masuk kedalam kelas, dan.bertemu dengan sahabatku yang bernama Gisel dan Ledia, kami bertiga sudah dari kelas 10 bersahabat.
"Allysa!" Panggil Gisel yang membuatku membuyarkan lamunanku
"Lo jangan ngelamun terus dong!". Kata Gisel.
"Ah engga!siapa yang ngelamun, cuma lagi liatin itu doangko". Alasanku yang tertuju pada kupu-kupu yang hinggap dipohon depan kelas.
Bel pelajaran berbunyi, aku duduk bersama Ledia. Guru pelajaran IPA pun yang bernama bu Rena sudah datang. Guru yang menurutku penyabar dan tidak galak.
"Oke anak-anak nanti akan ada lomba olimpiade IPA se- kota Jakarta Selatan, ibu sudah memilih siapa orang yang akan mewakilkan sekolah kita". Jelasnya
Seluruh tatapan siswa siswa sekelas ini tertuju padaku
"Allysa Detania" kata bu Rena
Aku kaget ketika bu Rena menyebutkan namaku untuk mengikuti lomba olimpiade tersebut.
"Ha? Saya bu?" Tanyaku
"Iya kamu Allysa, pihak sekolah sudah setuju jika kamu mengikuti lomba ini, kami semua sudah mempertimbangkam potensi kamu". Jelas bu Rena.
Jam istirahat dimulai, Ledia dan Gisel mengajaku untuk pergi ke kantin, tapi aku enggan untuk kesana, aku malas. Andaikan orang tua ku masih ada, ya memang papahku meninggal karena kecelakaan, sedangkan ibuku yah aku tak sanggup untuk mengungkapkan kondisinya.
Ketika pandangan mataku sedang mengerjakan soal latihan, ada seseorang yang mengagetkanku.
"Allysa! WOI!" Teriaknya
"Iya apa Dimas? Kaget tau gue teriak jangan dikuping kali" kataku
"Heh kerja kelompok gimana nih?" Tanyanya
"Tumben inget" kataku
" kita kerkol dirumah lo aja ya Allysa"
Aku menoleh jantungku berdetak cepat 'dirumahku?'batinku
" ha? Jangan dirumah gue please! Dirumah lo aja Dim." Kataku
" Ye kali kali napa ke rumah lo kan biar gue tau, biar gue bilangin sama bokap dan nyokap lo kalo anaknya suka ngelamun dikelas" Dimas terkekeh
Ya Tuhan, aku belum pernah bilang ke teman-temanku tentang keluargaku.
" yaela ngapain Dim!! Jangan dirumah gue aja". Kataku sambil tertawa. Ya fake laught.
"yaudah dirumah gue, pulang sekolah ini yah?" Katanya
"Oke".
******
Bel sekolah telah berbunyi aku keluar kelas. Dan kata temanku aku dipanggil bu Rena ke kantor ya apalagi kalau bukan buat membicarakan prihal olimpiade itu.
"Iya bu ada apa ibu panggil saya?" Tanyaku
"Allysa, lombanya 1 minggu lagi, kamu bisa persiapkan itu semua yah, dan nanti ada bimbingan dari ibu". Kata bu Rena
"Iya bu". Jawabku
" Oh iya Allysa, kata bu Okti kamu bisa ikut Fls2n story telling"katanya
"HA? story telling bu? Kan saya sudah ikut olimpiade ipa bu". Kataku
" Tapi tidak apa apa Allysa, kamu punya potensi bahasa inggris, dan setelah beliau pertimbangkan kamu ternyata memang bisa, ibu yakin kamu bisa". Jelas bu Rena
"Insya Allah ya bu". Ujarku
"oh iya satu lagi Allysa,ibu ingin bertemu dengan orang tua kamu untuk menandatangani surat persetujuan orang tua". Katanya.
Aku bingung ingin menjawab apa, karena ya keluargaku begitu.
" i...ya bu nanti saya bilang ke orang tua saya". Jawab ku dengan gugup sambil tersenyum.
Aku pergi ke parkiran untuk menemui Dimas, ternyata ia tertidur diatas motor ninja nya itu, dengan jail aku kagetkan saja, dan hal itu berhasil membuatnya bangun dengan latahan nya "Eh kodok loncat eh kodok emak". Hal itu membuatku tertawa terbahak bahak.
"Jahat lu Allysa, gue udah nungguin elo trus lu kerjain gue lagi". Katanya
"Maap maap, yaudah mending kita cepetan kerumah lu biar cepet beres!" Kataku.
Setelah kerja kelompok aku mengambil handphoneku untuk mengabarkan seseorang, jika terlihat sudah tak ada orang yang sedang bersamanya.
To: Satria
Bang, tunggu aja di tempat biasa jam setengah tujuh.
Aku sudah sampai kerumah, aku melepas hijabku, ya selama aku sekolah aku memang menggunakan hijab, lalu aku mandi dan memakai baju super ketat dan kekurangan bahan itu LAGI, setiap malam aku memang harus memakai baju itu, jika papah masih ada pasti sangatlah murkanya dia melihat kelakuan anaknya seperti ini. Aku berdandan medok, lalu keluar rumah dan pergi menuju cafe, dan ternyata dia sudah ada disana, syukurlah, agar permainan ini cepat selesai.
"Hei bang! Udah lama?"sapaku pada lelaki itu
"Belum terlalu lama, nih minum dulu!" Katanya
"Makasih bang"ujarku
"Neng Detania tumben telat?" Tanyanya.
"Hmm ada keperluan tadi bang". Kataku
Setelah bercengkrama lama dengan Satria, aku melihat Satria sudah tertidur pulas. Aku melihat jam tanganku sudah jam 9 P.M. aku tak enak membangunkan Satria yang sedang tertidur, walau hanya ingin berucap "bang aku pergi dulu ada kepentingan". Aku segera mengambil tasku, dan hendak membuka pintu kost ini, tetapi tanganku ternyata ditarik. Aku kaget, dan.yang kulihat Satria yang menariknya.
"Neng Detani mau pergi lagi neng?" Tanyanya
"Iya bang gue ada keperluan penting lagi". Kataku
"Yaila eneng cepet amat perginya!" Tanpa memperdulikan aku langsung pergi meninggalkam Satria. Lalu aku pergi ke sebuah diskotik dan memesan minuman bir. Lalu ketika aku sedang meminum bir sendirian di mejaku, datang seorang laki-laki yang menghampiriku, aku dan dia mengobrol ngobrol sambil tertawa-tawa, ternyata dia juga dalam kondisi mabuk. Aku diseret dia untuk melakukan perbuatan itu. Ya mau gimana lagi, aku terpaksa melakukan itu, karena untuk menghidupi kebutuhan sehari-hariku. Lalu setelah selesai, ia tertawa tawa dan memegang daguku sambil berkata "makasih sayang, kamu hebat!" Sambil memberikan uang 10 lembar seratus ribuan.
Aku memang hina, menjual tubuhku untuk orang lain yang tidak ku kenal, tapi kalau tidak itu, aku harus bagaimana lagi?, aku tau ini merupakan perbuatan yang sangat dosa dimata agama, tetapi dengan ini aku bisa membeli segala kebutuhanku, dan untuk membayar sekolahku.
--------
Vote dam comment!
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Malam
RomanceAku adalah seorang manusia yang kotor dan tak punya malu. Awalnya aku hidup bahagia penuh dengan limpahan harta, canda tawa, tetapi semenjak kejadin itu, kehidupan ku berubah total.