Empat

867 5 0
                                    

        Terdengar suara handphoneku saat aku hendak memakai maskara diwajahku. Aku melihat ada pesan
From: Satria
Hei Detania aku kangen sama kamu, bagaimana kalo kita ketemuan sekarang?
"Dia ngajak ketemuan?"dengusku
To: Satria
Maaf bang, gue hari ini ada acara jadi gabisa.
Langsung kumatikan handphoneku, dan pergi untuk ke club hari ini.
"Maaf mba mau pesan apa?" Tanya pelayan club
"seperti biasa aja mba". Jawabku
Oh iya 3 hari lagi aku lomba, tapi aku masih tetap pergi ke club, main sama cowo yang ga kukenal, masih keluar malam, tapi kalau tak seperti ini bagaimana caraku untuk memenuhi kebutuhanku ini, apalagi aku masih suka terbiasa hidup seperti masih ada papah, dan juga untuk mengobati pengobatan mamahku, yang sekali memebeli obat bisa sampai 500.000 belum lagi mamahku sering keluar masuk rumah sakit.
"Tak ada pelanggan"dengusku ketika aku melihat dijam tangan ku pukul 10.P.M
      
        Lalu, aku keluar club malam itu, dan kutemui seorang lelaki paruh bayah yang tiba tiba menggandengku, aku tak keberatan, mungkin saja ini rezekiku, lalu lelaki itu memuji mujiku "kau cantik sayang manis ayo!". Gumamnya. Yah aku tau itu hanya omongan belaka dan hanya effek saja, aku sudah biasa mendengar pujian itu saat aku bekerja.
         Selimut ini masih menutupi tubuhku, kulihat jam tanganku pukul 2 malam, astaga!! Ada soal-soal olimpiade dan pr yang belum kukerjakan.
Aku melepas pelukan lelaki itu. "Mas aku mau pergi," kataku. "Tapi sayang, sudah disini saja". Katanya.
"Tidak bisa mas, "ketusku sambil mencoba melepaskan diriku dari pelukan lelaki hidung belang itu. "Lepasin ga mas? " kataku, karena dia tidak mau melepaskan pelukannya. "Mana duitnya mas?" kataku. "Kamu belum menjalankan semua tugasmu, cantik". Jawabnya.
"Tapi mas, ini sudah lebih dari cukup" bentaku
"Tetap saja sayang, Mas belum puas!!" Gumamnya. Lanjutnya "Jika kamu mau melakukannya lagi Mas akan berikan uang itu".

           Aku menangis dalam hati, "apakah mencari uang itu sulit? Sampai-sampai aku rela menjual diri sendiri demi uang, tetapi jika tidak bagaimana bisa aku mengobati mamah, membiayai sekolah dan keperluan lainnya". Karena aku sedang butuh uang untuk pengobatan mamah. Mau tak mau dengan berat hati aku terpaksa melakukan 'itu' lagi sama lelaki hidung belang ini.
"Baiklah" jawabku sesal
****
           Hari ini aku kembali sekolah, walaupun aku sudah rusak, tapi kemauan aku untuk sekolah sangat besar, aku ingin bisa menjadi orang sukses. Terbebani dengan pikiranku, jika orang tuaku harus ke sekolah untuk menemui bu Rena. Aku bingung bagaimana bisa mamah ke sekolah? Aku berpikir. Apakah aku masih mempunyai keluarga lagi?
*flasback
"Allysa hari ini kita ke Bogor yah?" Kata papah
"Mau ngapain pah ke Bogor? Mau ke Taman Safari?". Tanyaku
"Bukan sayang tapi mau ke rumah Tante Mira" jawabnya
"Yah!! Kenapa ga ke Taman Safari aja sih pah? Kan aku pengen liat binatang sama balapan motor motor itu" ujarku
"Kata tante Mira, kita mau diajak bacakan, tante Mira katanya lagi panen Jagung sama ikan gurame nya lagi banyak". Aku mengangguk setuju.
Diperjalanan aku melihat banyak gunung dan perkebunan teh.
"Mah masih jauh ga?"Tanyaku
"Hmm bentar lagi nyampe sayang"
1 jam perjalan akhirnya sampai disebuah desa di Bogor. Aku melihat banyak pepohonan, balong, sawah, sungai, dan pegunungan. Suasana yang astri. Kami bertiga memasuki rumah yang tidak terlalu besar. Tetapi sebelum kami mengetuk pintu tante Mira sudah membukakan pintunya.
"Eh Robi dan Nadia udah sampai juga? Ayok masuk !" Sapa tante Mira.
Akupun masuk ke rumah tante Mira, rumah yang sederhana,
"Ini anakmu Rob?"Tanya Tante Mira yang memnunjuk kepadaku
"Iya namanya Allysa,cantik kan?" lanjutnya "Allysa, salim dulu sama tante Mira!"Ujar Papah
Aku pun menyalami tante Mira.
"Allysa mau nginep ga? Nanti tante ajak kamu jalan-jalan deh!"Seru tante Mira
"Ga deh tante, aku besok sekolah". Jawabku
         V Kami memasak ikan bakar yang di pancing oleh papahku disini, sebelum itu, kami mengambil jagung diperkebunan yang letaknya tak jauh dari sini, dan mengambil buah kesukaanku, stawbery.
"Tante!, Allysa pengen stowbery yang banyak yah!!"Seruku saat tante Mira sedanh memetik stowberynya.
"Ya, kamu petik saja sayang sebanyak banyaknya!". Jawabnya
"Kalau stowbery nya habis gimana tan?" Tanyaku polos
"Nanti bisa berbuah lagi kok".
Masakan yang masak mamah, papah dan tante Mira sudah matang, ya aku hanya melihat mereka memasak saja, karena jika aku ikut membantu pasti merecoki.
" Rob, Nad kita makan digubuk dekat sawah itu yah!" Ajak tante Mira
Setelah perjalanan 15 menit dengan berjalan kaki akhirnya kita sampai di bawah pegunungan dengan pemandangan sawah yang luas dan dilengkapi dengan aliran air sungai yang deras.
"Ayok dimakan makanan nya!"kata tante Mira
Setelah aku selesai makan aku bertanya pada tante Mira
"Tante!"panggilku
"Ya Allysa?"jawabnya
"Tante punya anak dan suami?"
"Eh punya kok sayang" jawabnya
"Kok tidak ada tante?" Tanyaku lagi
Tiba tiba papah menambahkan percakapan
" Allysa cuci tangan kamu dulu di pancuran sana yah!" Kata papah
Aku mencuci tanganku diair yang mancur melalu pipa itu, tak sengaja aku mendengar percakapan antar papah, tente Mira dan mamah, aku memutuskan untuk tidak muncul dulu, melainkan mendengar percakapan mereka dibalik gubuk ini.
"Teh Mira suamimu pergi lagi??"kata papah
"ya begitu rob"jawab tante Mira
"Memang nya ada apa teh kenapa kang Liam pergi ninggalin teteh?"tanya mamah
"Dia main sama wanita lain Nad,saya udah berusaha buat tegar, tapi apa Nad? Dia pergi ninggalin saya dan Reva, dia pergi dengan wanita jalang itu, wanita simpanan nya Nad, dia lebih milih wanita itu dari pada saya Nad!"Jelas Tante Mira sampai dia mengeluarkan air matanya.
"Sudah lah lelaki seperti itu tidak usah dipertahankan teh! Dia udah nyakitin teteh!" Kata papah
"Oh iya teh, Revanya sekarang kemana?" Tanya mamah
"Sejak ayah nya pergi ninggalin kita, Reva kabur ntah kemana, saya sudah berusaha mencarinya tapi, tidak ketemu juga, saya takut kenapa-napa sama Reva, waktu dia pergi ninggalin saya usianya masih 12 tahun". Jelas tante Mira
"Berarti 2 tahun yang lalu teh?"kata papah
"Teteh tegar yah" sahut mamah
Setelah aku mendengar percakapan itu, aku kembali ke gubuk. Dan ternyata mereka sudah beres-beres hendak untuk pergi ke rumah Tante Mira.
-----------
Vote dan comment para readers

Gadis MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang