Tujuh

575 4 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku, karena sinar matahari yang menyengat. Dan kulihat ada seorang lelaki yang sedang tertidur pulas disampingku.
"Astaga aku lupa jika hari ini aku akan lomba olimpiade, dan semalam aku belum belajar".
Kulirik jam beker yang ada di kamar hotel itu, dan ternyata sudah pukul 8.A.M
"ya ampun apakah ini sudah telat? Memangnya berapa lama aku bermain dengan lelaki hidung belang ini?"batinku.
Dengan terpaksa, aku membangunkan lelaki disampingku ini.
"Mas bangun ini sudah pagi!"kataku
"Ha? Sudah pagi". Jawabnya, lalu lanjutnya. "Kamu sudah siap-siap untuk pulang sayang?" Tanyanya.
"Iya mas, aku ada acara penting hari ini". Ujarku.
"Ini buat kamu" kata lelaki itu sambil memberikan 8 lembar uang seratus ribuan.
Aku keluar dari hotel itu, dan aku lupa, dirumahku ada tante Mira jika ia melihat aku berpakaian seperti ini ia pasti curiga dan aku waktu malam tidak pulang, apa alasanku kepada tante mira nanti? Aku segera balik lagi ke hotel, untungnya aku membawa baju ganti ya baju yang tertutup dengan kerudung.
"Allysa? Kamu habis pergi kemana? Mengapa semalam tidak pulang?"Tanya tante Mira
"Aku habis menginap dirumah teman tan, belajar bareng, sampe pas pagi-pagi nih ya tan, aku kelupaan kalau hari ini ada lomba!"Celotehku yang tentu saja hal itu bohong.
"Oh syukurlah"
Setelah aku siap-siap menyiapkan buku-bukuku aku langsung pergi ke Olimpiade IPA itu, sebelum aku pergi, aku meminta doa ke mamah terlebih dahulu.
"Mah yang ini gimana caranya?" Tanyaku
"Gini loh, jadi alfa di kali delta" jelas mamah
"Oh, gini bukan mah?"kataku
"Bukan sayang gini nih". Kata mamah sambil menuliskan angka dan cara di kertas lembar
"Oh.gitu oke aku bisa yeay" kataku
"hey sayang udah jangan belajar nya, biar ga pusing lebih baik kita ke taman dan nanti kita beli ice cream. Gimana?"Ujarnya
"Hmm boleh mah iyaa bener bgt mah kalau aku liat buku itu pusing banget tapi kalau abis liat tumbuhan gitu jadi refresh lagi otaknya". Jawabku
***
"Sayang, hari ini lomba Olimpiade IPA! Ingat kan sayang?"Tanya mamah
"Ingat dong mah! Masa lupa sih!!" Jawabku
"oke sekarang kamu sarapan dulu yah!". Ujar mamah
Aku memakan sarapan yang sudah dibuat mamah spesial untukku. Sambil ditemani sama mamah dan kami berdua bercerita cerita
"Dulu mamah juga pernah ikut Olimpiade kayak kamu!"Katanya
"Trus menang mah?"Tanyaku
"Hmmm" potongnya
"Engga menang"katanya sambil tertawa
"Mamah gamalu? Kan kalah gitu "Ujarku
"Engga, sayang mamah ga malu walau mamah kalah, tapi mamah sudah senang bisa mewakilkan sekolah untuk lomba olimpiade itu."Jelasnya. Lanjutnya "Bagaimana pun hasilnya kita harus bangga karena itu hasil kita sendiri"
Aku sudah akan bersiap-siap pergi ke sekolah dimana tempat Olimpiade itu dimulai.
" sayang, semangat yah! Kamu pasti bisa! Tetep berdoa sama Tuhan! Mamah slalu doain kamu kok".kata mamah sambil memeluk dan mencium keningku
"Oke mah"Jawabku
"Mah, doain aku yah! Semoga aku bisa menang lomba Olimliade itu!"kataku pada mamah.

Mamah tidak berucap, tetapi dia menyisir rambut-rambut boneka itu, aku menangis melihat kelakuan mamahku yang sekarang seperti itu.
"Aku akan bangga kok dengan hasilku nantinya walaupun jika hasil itu tidak memuaskan, aku akan slalu ingat kata-kata mamah. Walaupun mamah gabisa nganter aku, gabisa nemenin aku belajar, aku tetep bangga punya ibu kayak mamah."Kataku sambil mengeluarkan air mata.
*Tante Mira POV
"Kecelakaan!!!!"Ujarku dengan nada kaget dan handphoneku hendak jatuh ke lantai.
Aku menangis saat menerima telepon itu.
"Ibu yang sabar yah, dia sedang kami tangani!, ibu berdoa saja! Semoga Tuhan menunjukan yang terbaik." Jelasnya di sebrang sana
Ya Tuhan, i..tu mengapa resepsionis rumah sakit berkata itu? Apakah itu pertanda jika dia mengalami kecelakaan yang parah?
Tanpa lama, aku segera pergi ke rumah sakit, di perjalanan aku tak henti-hentinya menyeka air mataku, sehingga penumpang disebelahku memperhatikanku begitu pekat.
Setelah sampai rumah sakit, aku segera berlari memasuki rumah sakit dan menanyakan ruangannya. Ketika sampai, ternyata dia sedang ditangani oleh dokter sembari menempelkan alat detak jantung pada dadanya. Aku melihatnya dari jendela, aku tak bisa membayangkan bagaimana besar kecelakaan yang terjadi padanya.
Aku tak bisa bayangkan bagaimana rasa sakit yang dialaminya? Aku menangis tersedu-sedu.

Seketika aku mendengar suara dari computer detak jantung berbunyi lurus, aku melihat dari balik jendela, melihat garis lurus yang ada di monitor itu, lalu aku melihat dokter berulang kali menggunakan alat detak jantung itu, tetapi aku melihat para dokter geleng-geleng kepala. Aku berfirasat lain. Firasatku sudah tidak enak, tetapi aku berusaha menguatkan diriku.
Dokter keluar dari ruang UGD itu, lalu dokter berkata
"Ibu yang sabar yah"

Aku mengerti maksud dokter itu apa, aku menangis menjadi-jadi sambil tak percaya melihat kenyataan itu.
***
*Bu Rena POV
"Gisel? Allysa sudah ada dikelas?"Tanyaku
"Belum bu gabiasanya sih bu, Allysa telat". Jawab Gisel

Ya Tuhan, dimana Allysa? Lomba akan dimulai pukul 9.A.M sedangkan menurut perjanjian Allysa akan dibimbing sekali lagi sebelum lomba.
" Bu, Allysa mana? 30 menit lagi Olimpiade akan dimulai?" Tanya bu Okti
"Tidak tahu saya juga bu, tidak biasanya dia telat seperti ini, biasanya dia sangat rajin datang pagi". Jawabku
"Lalu jika Allysa tidak datang bagaimana?". Tanya bu Okti
"Itu tidak mungkin, masa dia lupa akan hari ini Olimliade IPA" Jawabku.

Setiap saat aku melihat kearah jarum jam tanganku, lalu menengok arah luar kantor untuk memastikan Allysa datang, tetapi hasilnya nihil 10 menit lagi lomba akan dimulai dan batang hidungnya Allysa pun belum tampak.
" seluruh peserta Olimpiade IPA dimohon untuk memasuki arena"

Terdengar suara pengemuman dari toa gedung ini, dan Allysa belum datang? Apakah Allysa harus diganti? Ya walaupun Allysa harus di ganti, tetapi siapa yang akan menggantikannya?
"Bu Rena apakah Allysa sudah datang? Olimpiade akan segera dimulai!". Ujar bu Okti.
"Belum, bu!!Saya sudah telepon tetapi tidak diangkat!, lalu bagaimana ini?". Kataku
"Apakah Sekolah kita tidak ikut lomba Olimpiade ini, tapi ini sangat menyayangkan! Sekolah kita bisa saja menang!". Jelasnya
"Tapi gimana lagi?cari Pengganti Allysa dari sekolah? Tetapi waktunya tak akan cukup! Tak semudah itu kan mencari pengganti Allysa" Kataku
"Aduh trus gimana nih, bu?"aku geleng geleng kepala.
"Kepada peserta dari SMA 56 Jakarta Selatan dimohon untuk memasuki area"

Aku pasrah, dan mungkin ini sudah kehendak Tuhan. Mungkin sekolah ini tidak di perkenankan untuk mengikuti Olimpiade ini, mungkin Tuhan sudah menunjukan yang terbaik.
-------
Vote dan comment

Gadis MalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang