Meet Up

5.4K 162 39
                                    

Haaaaaaaaaaiiiii!!!! Udah empat bulan lebih aku ga ngelanjut cerita ini yaaaaaa. Pada rindu engga nih? Pasti pada rindu dong ya? *plakk!*

Cerita ini bukan lanjutan dari Persimpangan, aku dan ChristianJCB sepakat mengakhiri cerita Persimpangan. Jadi ini hanya spin off Dick ama Jimmy. Di sini aku jelasin gimana mereka berdua bisa ketemu. Oke selamat menikmati kisah Dick Grayson dan Jimmy Olsen yah!

 Oke selamat menikmati kisah Dick Grayson dan Jimmy Olsen yah!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini penampakan si Jimmy Olsen

Ini penampakan si Dick Grayson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini penampakan si Dick Grayson

#############

POV: Dick Grayson

Hari ini aku terpaksa menggantikan Bruce di Daily Planet. Bruce sedang sibuk dengan pencarian Clark sampai-sampai lupa pada tanggung jawabnya di Daily Planet. Sebenarnya ada Perry di sana, tapi sayangnya Perry juga sedang mempersiapkan perjalanan ke Eropa dalam rangka memperluas jaringan Daily Planet.

Tubuh rampingku berdiri tegak di depan gedung ini, membelakangi pintu masuk Daily Planet. Aku masih ragu untuk masuk. Kancing bajuku sudah berkali-kali ku hitung untuk memutuskan apakah aku harus masuk atau tidak. Sampai akhirnya hujan turun tiba-tiba dan membuat keadaan sekitarku kacau. Orang-orang berlarian mencari tempat berteduh. Sudah tak terhitung berapa kali bahuku disenggol mereka-mereka yang takut bajunya basah. Puncak kekesalanku adalah saat tiba-tiba saja seseorang yang baru keluar dari taksi langsung menubrukku dan menghimpitku ke tembok di sisi kanan pintu masuk Daily Planet. Dan yang lebih kurang ajarnya, bibirnya sedang menempel di bibirku beberapa detik sebelum dia sadar ke-kurang-ajaran-nya.

Mata kami bertemu. Aku dengan mata bulat yang menyiratkan kemarahan dan dia dengan mata bulat terkejutnya. Dia langsung melepas tautan bibir kami, tapi tak menggeser tubuhnya barang seinci pun . Kami masih bertatapan sekitar setengah menit sebelum akhirnya aku mendorongnya kasar. Rintik hujan langsung membasahi kemeja tebal cokelat mudanya. Tanpa aba-aba, dia menarikku masuk ke gedung Daily Planet. Dia berhenti berlari begitu menemukan tempat kosong untuk kami berdua. Kami sama-sama membungkuk, berusaha mengisi kembali paru-paru kami dengan udara.

Tubuh kami tegak bersamaan dan lagi-lagi pandangan kami bertemu. Aku rasa dia memang orang yang kurang ajar. Bukannya minta maaf, dia malah tertawa terbahak-bahak sambil menunjuk-nunjukku. Emosiku sudah di ubun-ubun. Satu bogemku melayang cantik ke pipi kanannya, membuatnya terkapar di atas lantai berlapis karpet tebal berwarna merah marun ini.

Persimpangan -Superman-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang