Tangis bayi perempuan mungil yang baru dilahirkan kedunia, seharusnya diselingi dengan tawa dan haru bahagia. Namun tak demikian kenyataannya, bayi mungil yang belum mengerti apapun harus rela berpisah dengan sang bunda. Bahkan berjumpa sejenak pun tidak, sang bunda rela mengorbankan nyawanya hanya demi buah hati tercinta.
Terlalu dini bayi mungil tersebut merasakan kehilangan, yang bayi tersebut pun tak mengerti mengapa ia harus berpisah begitu cepat dengan sang bunda.Tak hanya kehilangan sang bunda, bayi mungil tersebut pun harus merasakan kehilangan kasih sayang dari sang ayah. Bukan karena sang ayah pergi meninggalkan dirinya bersama bundanya, namun karena rasa benci yang terlalu dipupuk oleh sang ayah. Rasa benci yang hadir karena menganggap ia harus kehilangan istri tercinta, karena istrinya lebih memilih menyelamatkan sang buah hati.
Ironi memang nasib si bayi mungil, ia harus merasakan getirnya rasa kehilangan dan tak dianggap.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERBUANG
General FictionPernahkah dirimu merasakan sakitnya terabaikan? Tersisih tak dianggap? Penolakan akan kehadiranmu, terlebih oleh orang terdekatmu. Inilah kisahku...