GIFT

1.7K 46 10
                                    

Malam semakin larut dan hujan tidak kunjung reda. Jalanan terhitung sepi meskipun masih ada beberapa kendaraan yang lewat. Kris masih bertahan di dalam konter hp miliknya. Gila saja, dia tidak mungkin pulang menembus hujan. Kris membawa motor hari ini dan dia lupa membawa mantelnya tadi.

"Apa tidak ada yang membutuhkan pulsa malam ini," gumam Kris, dia melirik keadaan sekitarnya yang sudah semakin sepi sebelum kembali fokus pada game yang dia mainkan di hpnya.

Nyaris sepuluh menit telah berlalu, Kris mengabaikan suara derap langkah yang tiba - tiba berhenti di depan konternya. Orang berteduh sepertinya, Kris enggan bahkan hanya untuk mengangkat wajahnya.

Erangan kesal terdengar dari mulut Kris saat dia kalah bermain. Dia mendongak, pandangannya jatuh pada seorang lelaki muda yang berteduh di depan konternya. Mata Kris menyipit, jantungnya berdetak makin kencang. Dia hanya melihat sosok itu dari belakang tapi dia yakin kalau dirinya tidak mungkin salah. Serta merta Kris berdiri dari kursinya, berjalan keluar konternya menghampiri lelaki itu. Tangan Kris terangkat, ada sedikit keraguan yang menelusup dalam dirinya, dia takut salah orang. Tapi rasa yakinnya lebih besar dan dia memantapkan diri menepuk pundak lelaki di hadapannya.

"Chanyeol?"

Lelaki itu menoleh, tersentak kaget oleh tepukan Kris dan lebih kaget saat melihat tampang Kris.

"Hyung?" gumam lelaki itu -- Chanyeol.

"Apa yang kau lakukan?" pertanyaan Kris tersendat, dia menarik tangan Chanyeol, mengajaknya masuk ke dalam konternya.

"Kemari Yeol."

Chanyeol hanya menurut, duduk di atas kursi, berhadapan dengan Kris.

"Kau sehat?"

Chanyeol tersenyum, "Ya, seperti yang kau lihat hyung."

Kris menghela nafas, mengamati lamat - lamat adik kandungnya yang sudah lebih dari setahun meninggalkan rumah. Chanyeol terlihat baik, jeans kecoklatan, kemeja hijau dan sepatu. Dari penampilannya dia terlihat hidup dengan baik dan terawat.

"Kau sudah makan?"

"Sudah hyung."

"Ingin makan lagi? Atau minum?"

"Tidak hyung, tidak perlu. Hyung sehat? Keluarga sehat?"

Kris mengangguk, "Ahra noona sudah mempunyai anak sekarang, kau bahkan tidak pernah melihat keponakanmu."

Senyum canggung menghiasi wajah Chanyeol, tatapan matanya menyiratkan kata 'maaf'.

"Kau pendiam sekali sekarang," goda Kris sambil tertawa, mencoba mencairkan suasana.

"Dari dulu bukannya aku memang pendiam dan manis hyung," sahut Chanyeol sambil melengos.

Hati Kris terasa hangat, gaya bicara Chanyeol kembali seperti Chanyeol yang dia kenal dulu.

"Kau tinggal dimana sekarang?"

"Hmm? Nanti kuberi tahu alamatnya."

"Yeol aku serius."

"Apa hyung?"

"Kau tidak ingin kembali ke rumah?"

Chanyeol terdiam, matanya menelusuri etalase tempat beberapa ponsel dipajang.

"Hyung, boleh aku meminta salah satu ponsel ini."

"Boleh. Tapi kau harus pulang dulu ke rumah."

GIFT  (FF version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang