Dua

182 13 0
                                    

Fani memasuki rumahnya ,menuju meja makan.

"Ahk kok ngga ada makanan ya di meja makan?" Fani duduk di kursi meja makan dan mengeluh.

Bi minah datang dan berdiri di sebelah fani.

"Non mau bibi masakin makanan non?"

Fani kamu harus berubah! Jadi wanita yang mandiri jangan manja gini!!!

Fani melamun memikirkan tekadnya untuk menjadi wanita yang mandiri dan ngga manja.

"Non?mau bibi masakin atau ngga?" Suara bi minah membuyarkan lamunan fani.

"Ehh-iya apa bi?" Tanya fani gelagapan.

"Bibi nanya non mau bibi masakin apa?"

"Eumm..nanti fani masak sendiri ajah bi."

"Emang non bisa? Nanti non luka lagi."

"Bisa kok bi, lagian masa perempuan gak bisa masak, masa perempuan takut sama luka dikit doang si bi? Fani bisa kok bi, tenang ajah."

"Tapi hati-hati ya non !jangan sampe non kena pisau atau minyak goreng !"

"Tenang bi..gak masalah kok." Ucap fani meyakinkan bi minah .
Walau dalam hatinya sedikit takut karena seumur hidupnya belum pernah masuk area dapur untuk memasak. Namun hal itu harus dia lakukan untuk menjadi wanita yang mandiri.

Fani memulai niatnya untuk memasak dengan sangat hati-hati .

Srenggg

Fani membuka cangkang telur dan menggoreng satu telur ayam dalam wajan yang panas.

"Aaaaa anjir minyaknya!!" Fani berteriak dan menjauh dari wajan.

Setelah itu fani berusaha mendekat dan mengecilkan api pada kompor.
Fani menggambil sudit dan membalikan telur yang berada di wajan dengan sangat hati-hati.

"Anjirrr gosong." Fani menyesal karena dia terlambat untuk membalikan telurnya itu.

Setelah lama bertarung dengan wajan dan kompornya akhirnya telur ceplok ala fani sudah siap.

"Bodo lah gosong dikit enak juga kali yah." Fani bergumam dalam hati.

Fani mengambil sepiring nasi dan menaruh telur ceploknya di piring. Dan saat melahap suapan pertama, fani merasakan hal aneh dalam mulutnya.

"Buwahhh...anjrit gak enak banget. Gosong, gak ada rasa, hambar. Bodo ah ini juga hasil uji coba gue! Gue abisin nih telur ."  Fani merasakan telur buatannya tidak enak. Bagaimana bisa enak, kalo dia saja menggoreng dengan api yang besar dan tidak menambahkan garam atau semacam bumbu lain ke dalam telurnya.

***

Pagi yang cerah fani terbangun dan dengan sigap dia beranjak ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.

"Hoaahhh..." fani menguap dan melihat jam dinding. "Gue harus cepet gak boleh males-malesan terus.!" Gumam fani dalam hati.

Setelah selesai ,fani keluar dari kamar mandi dan bergegas menggenakan pakaian seragamnya, seragam sekolah SMA Merpati.

Fani keluar dari kamarnya ,menuruni anak tangga menuju meja makan untuk sarapan. Namun saat dia berada di depan meja makan, seperti tidak ada kehidupan di rumahnya. Fani lupa kalau orang tuanya pergi.

"Kok gak ada orang sih??" "Oiya kan mamah sama papah gak di rumah. Aduh gue masih muda udah pikun ajah yaa?" Fani nge dumel dalam hati.

Akhirnya fani memutuskan untuk duduk sendiri dan melahap roti selai yang selalu tertata rapi di meja makannnya.

Bad Boy vs Fussy GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang