#10

3.9K 229 1
                                    

Hujan masih sangat deras di luar diikuti petir dan angin yang sangat kencang. Mereka masih dalam keadaan berpelukan dan sena masih sedikit terisak.

"Sepertinya ini badai" raehyung berkata sambil menatap keluar.

Darr!!!...

Suara petir itu lagi dan membuat sena semakin mengeratkan pelukannya pada taehyung.

__

Taehyung POV
Aku sangat nyaman memeluknya dan berada di pelukannya. Saat suara petir itu kembali terdengar dia mengeratkan pelukannya padaku dan aku juga melakukan itu padanya.

"Gwaencahayo sena-ah" aku mengusap lembut rambutnya dan tersenyum di depannya.

"Hikss,, aku hikss,, takut taehyung-ah" dia menangis lagi.

Aku mengajaknya menuju ruangan yang agak terang, yaitu di samping jendela. Kami duduk di bawah dan bersandar pada tembok.

Tanpa aba-aba di memelukku lagi. Sepertinya dia memang takut dengan suasana gelap dan petir. Aku tak sungkan membalas pelukan nya dengan hangat.

"Taehyung-ah aku takut gelap" Sena menatapku.

Aku mengeluarkan ponsel ku dan menyalakan nya. Sehingga sudah ada cahaya saat ini, semoga dia tak takut lagi.

Dia kembali tersenyum dan menatapku.

Ya tuhan perasaan apa ini, dia sangat cantik dan wajahnya sangat bersinar saat dia tersenyum walau keadaan gelap seperti ini.

Aku mendekatkan wajahku pada wajahnya. Dia mulai memejamkan matanya.

Chu..

Aku mencium tepat di bibir Cherry nya itu. Aku mendiamkannya sebentar dan mulai melumatnya dengan pelan.

Sepertinya dia tidak menolak, dia malah membalas lumatanku juga. Aku terus menciumnya dengan mesra sampai terdengar suara decapan kami berciuman.

"Mmpphh" dia berusaha mengambil nafas.

Dia melepaskan ciumanku da segera berdiri.

"E-eh m-minhae tae-. Aaahhhhh!!!"

Suara petir itu lagi. Dia terjatuh dan menindihku. Dia berada di atas dan aku di bawahnya.

"Kau cantik Sena-ah" kataku sambil mengusap poni nya.

Dia hanya tersenyum dan pipinya mulai merona.

Aku segera membalikan posisiku sekarang dia berasa di bawahku.

Aku kembali memciumnya dengan mesra dan lembut. Dia segera mengalungkan tangannya pada leherku.

15 menitt kami berciuman akupun melepaskan ciumannya dan menatap wajah sena yang sangat cantik itu.

"Sena apa kau tau?" Kataku masih dengan posisi aku menindih nya.

Dia menggeleng.

"Aku mencintai mu " tanpa berpikir lagi aku mengatakan itu.

"Nado-ya tehyung-ah" dia tersenyum simpul.

"Lalu bagaimana dengan park jim-"

Dia menghentikan kegiatan ku berbicara dengan meletakan jari telunjuknya di bibirku.

"Dia hanya teman sekaligus sahabatku. Kau telah salah paham menilai aku dan dia taehyung-ah".

"Ya sepertinya aku memang sudah kelewat cemburu" aku cengengesan.

Aku bangun berdiri dan menariknya kembali ke pelukan ku.

"Saranghae sena-ah" aku mengeratkan pelukanku padanya.

"Nado saranghae taehyung-ah" dia juga memelukku dengan erat.

Aku menyenderkan sena ke tembok.

Aku kembali menciumnya dan kali ini bukan ciuman mesra, melainkan ciuman panas. Dia menggengam kemeja ku lalu meremasnya.

Aku terus mencium bibirnya dan meraih tengkuknya agar bisa memperdalam ciuman kami. Lidah kami pun menyatu di dalam sana.

Aku mulai beralih mencium lehernya dan melumatnya sehingga meninggalkan Kiss Mark disana.

"Mpphh tae-ahh" desahan Sena terdengar dan semakin membuatku panas.

Aku merenas payudaranya dan mencoba membuka Sweater nya itu. Tetapi dia menahanku.

"Taehyung-ah mungkin ini sudah terlalu jauh" dia menatapku.

Aku sedikit kecewa namun aku mengerti tak mungkin aku mengambil kegadisanya sekarang.

Lalu aku menjawab sambil menunduk "mianhae sena-ah, aku hanya tak bisa menahan nafsuku".

Dia mengusap-usap wajahku dan otomatis aku kembali menatapnya.

"Hey kita bisa melakukan itu, tetapi ini belum saatnya oppa".

Apa dia memanggilku oppa?

"Kalau oppa hanya menciumku aku akan berikan kapanpun oppa mau" dia menyentil hidungku dan tersenyum melihatkan rentetan gigi putihnya itu.

Dia mengecup bibirku sekejap.

"Tapi kau harus janji chagiya kau hanya akan memberikan bibir itu padaku" aku mempoutkan bibirku.

"Semua milikmu oppa"

Aku memeluk sena kembali dan mengacak rambutnya. Dia menemggelamkan wajahnya pada lekukan leherku. Sehingga aku bisa merasakan desiran nafasnya.

_

Han Sena POV

Aku sedang berada di mobil saat ini bersama Taehyung. Aku senang sekarang sudah tak berdiam-diam lagi padanya karena aku sudah sah menjadi Yeojachingu nya.

"Hey mengapa kau tersenyum seperti itu?" Tanya taehyung.

Aku tertawa " aku hanya mengingat kejadian tadi oppa".

"Kau mau lagi?" 

Aku terkejut dan segera menatapnya. Secepat kilat dia mencium bibirku sekejap.

Aku membulatkan mataku.

"Jinjja, kau sedang menyetir oppa!" Aku sedikit memukul tangannya.

"Heheh kau tadi mau, jadi aku berikan chagiya" dia menyengir memperlihatkan senyum kotaknya.

"Lain kali kau tak boleh seperti itu lagi oppa, itu mempertaruhkan nyawamu " aku menasehati taehyung.

"Nee! Aigoo kau lebih cerewet dari eomma ku chagiya" dia mencubit pipiku.

"Aww oppo!" Aku merintih kesakitan.

"Heheeh ayo kita sudah sampai" dia mematikan mesin mobilnya.

"Kau tak mampir dulu oppa?" Aku mencoba mengajaknya mampir.

"Sepertinya aku tak bisa chagiya aku harus segera pulang, badanku sangat kotor. Titipkan salamku pada Eomma ya"

Aku melihat bajunya iya dia memang agak kotor akupun mengangguk.

"Hati-hati di jalan ne oppa" aku tersenyum.

Dia mendekatkan wajahnya padaku, dia mencium keningku dengan lembut lalu mengacak rambutku.

"Arasseo, jangan lupa balas pesanku nanti ne".

"Arasseo bigboss" aku menghormat layaknya seorang polisi.

Aku keluar dari mobilnya, dia segera menghidupkan mobilnya dan melaju dengan pelan. Aku melambaikan kedua tanganku. Dan segera masuk rumah.

Hari ini adalah salah satu hari terbaikku di dunia, terimakasi tuhan. Kau sudah menciptakan dia di kehidupanku - han sena

Tbc

[BTS ROMANCE]Can We Always Together?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang