Bab 10 Markas Vampir Hijau Bagian ke Dua

643 20 0
                                    

Kita semua kembali lagi ke rumah,saat itu sebelum pulang aku lihat lagi markas Itu dan hati ku sangat kacau,"apa yang ku liat tadi,itu semoga tidak nyata?"pikir Miran,
Mira hanya melihat ku dan terdiam,dan mulai melihat ke arah ku dan mulai berkata"sebaiknya kita pulang Ran,?"ujar Mira terhadap ku
Tapi ku hanya diam dan menundukkan kepala ku
"Kak,tadi yang ku lihat hanya ada,dua adik kita,yang ke dua adik kita yang lain ke mana?" tanya Mira
"Aku engga tau ra?" ujar Miran Gusar

Selagi kita berdua lagi bingung gimana caranya menyelamatkan adik adik dari sandera para vampir hijau tiba-tiba Jiso dan Sino menghampiri kita berdua
"Hey,kalian ngapain di sini?" ujar Sino
Aku yang mendengar ucapan Sino rasanya pengen pergi dari sini
"Kok diam saja?" ujar Sino lagi
Jiso hanya melihat ku saja tampa suara yang biasanya,ini lain dari biasanya
"Aku pergi dulu?" ujar Miran
Di saat ku pergi,Dac malah memegang tangan ku dan membawa ku pergi,Sino,Jiso dan Mira hanya melihat
"Loh kok?" ujar Mira pelan Cemburu
"Kamu sama aku aja?" ujar Sino
Yang tiba - tiba Dina ada di belakangnya
"Oh ehem begitu?" ujar Dina sambil melangkah melewati Sino
Sino yang melihat Dina langsung menyusul Dina yang melewatinya,Jiso menyusul Miran dan Dacko dan Mengambil Miran dari tangan Dac
"Ini apa apa'an?" ujar Jiso setengah Cemburu
Mira yang melihat itu langsung mengampiri Dac
Jiso yang tadi diam saja,karna tau Miran lagi bingung karna adik adiknya pada di sandera oleh para Vampir Hijau
Tiba-tiba marah karna Dac seenaknya bawa pergi Kekasihnya
"Maaf ini salah paham?" ujar Dac
"Salah paham,apa maksud mu?" ujar Jiso sambil memegang tangan Miran
"Udah-udah?" ujar Mira

Jiso diam saja lalu melepaskan gemgaman tangan Miran lalu bergegas pergi,sambil berkata
"Yaudah kamu boleh bawa dia pergi,terserah mau mu apa!!" ujar Jiso Dingin
Miran yang mendengar itu lalu menyusul Jiso yang pergi
"Hey enak aja kamu ngomong begitu?" ujar Miran sambil menyusul Jiso dari belakang
Tapi Jiso tidak pedulikan Miran lagi
Tiba-tiba Dac dan Mira ada di belakang Miran
"Udah lah kak Ran,nanti aku tak coba ngomong sama Kak Jiso?" ujar Mira
"Engga usah?" ujar Miran
"Tapi ini salah ku?" tanya Mira
"Bukan salah mu,tapi aku yang salah?" ujar Dac
"Udah emang ini salah ku?" ujar Miran sambil melangkah pergi

Di saat Miran berjalan menuju halaman belakang rumah,Miran melihat Jiso keluar sambil membawa tas lalu pergi keluar rumah
Miran yang melihat Jiso
"Kamu mau kemana?" tanya Miran
"Aku mau keluar sebentar?" ujar Jiso
Sambil melangkah menuju pintu

Belum lama Jiso pergi tiba-tiba ada Sekelompok Vampir Hijau
berkeliaran di kota kota
Tapi Jiso Cuek cuek saja dengan mereka
Tapi mengapa mereka semua tidak berani menatap Jiso
Di saat Jiso menuju perpus di dekat kota Vally jaraknya sangat jauh dari rumah
Jiso di kagetkan oleh kedatangan Soudara soudaranya termasuk sahabat sahabatnya
"Ayah,Ibu mengapa kalian semua ada di sini?" tanya Jiso
"Ceritanya panjang?" ujar Ayah dan Ibu
"Hey Bro apa kabar?" ujar Sahabat Jiso sambil menepuk pundak Jiso
"Baik?" ujar Jiso Dingin

Lalu semuanya di ajak ke Rumah sama Jiso
Di saat perjalanan menuju rumah mereka semua ketakutan kecuali Jiso yang Nyatai nyantai saja
"Kalian ini aneh?" ujar Jiso
"Aneh kenapa?" ujar Sahabat Jiso
"Kalian kaya orang ketakutan?" tanya Jiso
"Abisnya,di sini banyak vampir Hijau,kamu engga tau Istana kita di ambil oleh mereka?" bisik Sahabat Jiso
"Masak engga mungkin?" ujar Jiso
Ayah Jiso yang mendengar pembicaraan itu lalu berkomentar
"Yang di omongin oleh temen mu itu bener?" ujar Ayah
"Lalu istana Miran gimana?" tanya Jiso pada sahabatnya
"Istana mereka Aman,di saat vampir vampir itu masuk mereka seperti kesakitan jadi mereka engga bisa masuk" ujar Sahabat Jiso
"Lalu istana Sino?" tanya Jiso
"Sama Mereka engga bisa masuk,tapi kekuatan istana Sino cukup luar biasa?" Seru semuanya

Prince Vampir The Magic (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang