Markas Vampir Hijau Misi pertama Bab 9

518 17 0
                                    

Di saat bersamaan ku dan Kawan-kawan mengambil bagian dalam pemyamaran diri ku menjadi Ratu Ana,Mira menjadi Ratu Anisa adik kandung Ratu Ana,Jiso menjadi Asisten Ratu Anisa bernama Vir,Sino dan Dacko menjadi mengawal kerajaan Vila yang bernama agak mirip Don dan Dim,Dina Menjadi Pelindung kerajaan Zaman dulu bernama Warnia,Raela dan Misca menjaga Cctv yang mengawasi kita di markas Vampir Hijau agar kita bisa terhidar dari serangan menyegat mereka berdua jadi soudara kembar bernama Ran dan Ranima? Dan Riu jadi Rou yang di takuti Vampir Hijau.
"Kita udah,sampai di sini kita jangan salah panggil nama nama yang udah di tetap kan,kalau salah panggil nama akhir dari riwayat kita?" ujar Tegas Miran
"Ya?" Seru mereka bertujuh
"Vir ke lantai bawah aja" tanya Miran
"Oke" tanya Dac
"Anisa sama Aku ke pila,kita akan cari belati Pedang,kita berdua" tanya Miran

Di saat aku dan Mira tengah mencari cari di mana,belati pedang kita
Tiba-tiba Ada seseorang lagi menghampiri kita berdua
"Hay hay" ujar Gadis berambut panjang itu dan tampak sinis itu dan mulai mengucapka salam pada ku dan Mira
"Salam hormat Ratu Ana" sapa Gadis itu pada ku
" ada,apa?" tanya Ku pada gadis itu
Belum sempat gadis itu mengucapkan kalimatnya tiba tiba ada seorang pemuda memanggil nama gadis itu
"Fifi,kamu dari mana aja besok kan ada pelatihan prajurit baru,ini mulai sikotesnya" ujar Pemuda itu setengah engos engos san
"Oh iya?....mati aku kalau sampai telat!!!!" ujar Fifi panik
"Mengapa dengan gadis itu?...konyol" ujar Miran dingin
"Udahlah engga usah di fikirin" ujar Mira
"Bener juga,ayok kita pergi dari sini" tanya Miran sambil melangkah menuju vila

Di saat aku dan,Mira menuju vila tiba-tiba kita di kejutkan oleh kedatangan Jiso datang menghampiri kita
"Maaf Ratu Ana?ini ada surat" ujar Vir
"Dari sapa?Vir" tanya Miran
"Saya sendiri,tidak tau Ratu ini dari sapa ?" ujar Jiso
"Yaudah engga pa pa,kamu cepetan ambil belati mu di markas kuno Ratu Ana,di sebelah timur ada pohon apel belati mu di simpen dikat akar,dan warna belati mu Putih seperti pedang" ujar Miran panjang lebar
Dan berbisik di telinga Jiso
"Baik aku akan kesana?" ujar Jiso
"Tapi gimana agar tidak ketahuan" tanya Jiso
"Ini surat untuk mu,pasti tempat itu di buka saat kau memberikan surat ini pada penjaga?" ujar Miran
"Oke?" ujar Jiso
"Tapi yang lain belum mendapat kan belati mereka,dan sekarang mereka dimana aku sendiri engga tau" tanya Jiso
"Tenang belati mereka ternyata udah di aman kan oleh seseorang" ujar Miran
"Sapa" tanya Jiso
"Rahasia" ujar Miran sambil meledek

Di saat aku dan Jiso berjalan di tengah tengah vila tiba tiba Don dan Dim datang mengampiri kita berdua

"Aku lelah harus,berpura pura jadi Don?" ujar Sino
"Sama gue juga lelah,banyak cewek cewek sini ngejar ngejar gue" tanya Dacko
"Kalian ini berantem mulu,aku cari Anisa dulu" ujar Miran
"Dan aku harus ngapain" ujar Dacko
"Kamu cari Warinia dan Rou saja lah?" ujar Miran
"Oke,lah belatinya gimana?" ujar Sino
"Kalau yang itu udah beres" ujar Miran sambil melangkah pergi
"Aku cari Ran dan Raima ya" ujar Jiso
"Yaudah,sana cari" ujar Sino

Di saat semua berkumpul kita memutus kan untuk pergi dari markas para vampir Hijau
Di saat kita hendak pergi
Kita di kejar kejar oleh sekelompok vampir hijau
"Cepat lari!!!!" seru Sino
"Gimana dengan belati pedangnya?" Tanya Semuanya
"Gak usah urusin itu dulu?" ujar Jiso
"Tapi kita,semua bisa mati" ujar Misca sambil berlari
"Mana Miran?" tanya Dina
"Tenang aja,mereka bisa jaga diri!" seru Jiso sambil berlari

Di saat semua lolos dari kejaran para vampir hijau
Aku dan kawan kawan memutuskan mengintai Mira dan Miran dari belakang layar.

"Aaaah?...mereka udah aman kan ?" tanya Miran
"Mereka udah aman?" ujar Mira
"Baguslah?" ujar Singkat Miran
"Tapi kamu,udah mengumpulkan belati pedang kita kan?" tanya Mira
"Tenang aja udah?" ujar Miran
"Sekarang kita pulang?" ujar Mira
"Tunggu dulu?kita harus pamitan agar kita tidak,ketahun?" ujar Miran
"Oke?" ujar Mira

Di saat kita pamitan ada anggota Vampir hijau lagi mencari cari penyusup dan akhirnya mendapati kita sedang menuju kantor vampir hijau

"Maaf ratu,apa anda melihat penyusup?" ujar Penjaga yang ternyata sahabat kecil ku dulu
"Oh maaf saya,tidak melihatnya?" ujarMiran Singkat
"Oh maaf telah menggaggu anda" ujar pemuda itu

Saat ku dan Mira berhasil keluar dari Markas Vampir hijau kita berdua,memutuskan untuk pulang dan menemui mereka yang telah menunggu kita berdua,setelah sampai kita berdua memberikan mereka belati pedang mereka

Dan ternyata mereka menunggu kita berdua,di depan pintu dan menyerbu kita berdua dengan pertanyaan

"Ketua engga papa" ujar mereka semua pada ku kecuali jiso,Sino dan Dacko mereka kelihatannya biasa biasa saja.
"Iya aku engga papa?" ujar Miran Dingkat.
Dan Mira hanya Memutar bola matanya dan melewati Dacko dan bicara singkat
"Oh Begetu!" ujar Mira sambil melewati Dacko
Aku yang medengar Mira,langsung saja masuk tampa melihat Jiso
Tampa peduli mereka semua
"Ketua belati kita?" ujar Semuanya kecuali Jiso,Sino dan Dacko yang diam saja
"Ini tangkap?" ujar Miran
Dan mereka menangkap belati mereka

Besok nya Mereka berdua mendatangi kita berdua
Tentu saja aku dan Mira langsung pergi
"Kita ada salahnya sama,kalian?" ujar Jiso
Tapi Mira dan Miran Hanya diam saja
"Aku mau ketemu dengan orang lain?" ujar Miran sambil melangkah pergi
"Sama aku juga?" ujar Mira
"Maaf bila kalian marah sama,kita berdua?" ujar Dacko dan Jiso
Tetep saja Miran dan Mira pergi dari situ
Dan tentunya langsung tangan Mira di pegang Jiso,hampir di peluk
"Maaf dan jangan,pergi orang itu?" tanya Jiso
Dan Mira tetep jalan melewati Dacko
Itu yang membuat Dacko bingung dan,langsung memegang tangan Mira dan membawanya pergi dari situ

Saat Mira dan Dacko ada di atas gedung sekolah
"Ada apa dengan,mu Ra?" tanya Dacko
Tapi Mira hanya diam dan mulai meneteskan air mata
Dan tentunya Dacko memeluk Mira
Dan akhirnya Mira mengeluarkan Suara
"Kamu engga tau,aku dan Miran hampir tetangkap,dan akhirnya kita tau adik ku Mirna dan Erna ada di sana,mereka di siksa abis abisan?" ujar Mira Panjang lebar Sambil menagis
"Aku engga tau adik ku yang lain?" ujar Mira sambil menangis
Dacko tidak pernah melihat Mira sesedih itu dan hanya bisa  memeluk Mira
"Maaf?" ujar Dacko

Di Tempat Jiso dan Miran
Miran masih diam tidak mau bicara
Tapi Jiso masih mencari tau mengapa Miran jadi Begini setelah pulang dari markas vampir hijau

Besoknya Jiso di ceritain oleh Dacko kalau mereka Sedih mendapati adik adik mereka tertangkap oleh Para Vampir Jahat

Lanjut tan yang ke 10 Besok lagi
Dengan tema berbeda
Terimakasih sebelumnya yang telah baca cerita ku😊😊👍
Makasih yang udah baca

Prince Vampir The Magic (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang