Pagi ini adalah hari ketiga kami disini, setelah insiden kemarin, kami memutuskan untuk berburu hantu di tempat lain."Ini diaa..tujuan kita selanjutnya"ucap rio
Kami pun mendekatinya dan membaca artikel yang ada di laptop milik Rio
-Tambang Matsuo di utara Jepang dibuka pada tahun 1914 dan ditutup pada tahun 1969. Dalam masa kejayaannya, tambang ini merupakan tambang belerang terbesar di dunia timur. Populasi penduduknya saat itu sekitar 15.000 orang. Kota yang dikenal sebagai "surga di atas awan" ini kini tidak berpenghuni. Lantaran ditinggal, kini sisa-sisa kehidupan di Matsuo menjadi lokasi bagi para pemberani untuk berburu hantu.-
"Yakin mau kesana?"tanya gue
"Iyalaah .elu mau ke hutan lagi biar digondol wewe gombel sono"balas ifan
"Okedeh..Gasss" ucap farel
Kamipun segera packing barang barang yang akan kami butuhkan, setelah itu kami langsung pergi.
Namun sayang, mobil yang kami kendarai mogok di jalan, kami keluar mencari bantuan namun di kanan kiri hanyalah pepohonan hutan."Siall..sial"keluh ralfath
"Okedeh,nggak lucu kita nunggu disini berjam jam, mending kita cari bantuan" usul farel
"Tapi dimana? Nggak ada kendaraan yang lewat"tanya ifan
Farel terdiam sesaat dan menolehkan pandangannya ke arah hutan, kami pun langsung tau yang dimaksud farel.
"Nggak..nggak lagi"ucap gue
"Katanya mau petualangan" balas farel
"Okedeh..gue setuju"ucap rio
"Gue juga"ucap ifan dan ralfath
"Yaudah..gue ikut kalian"
Setelah mencapai kesepakatan bersama,kami mulai berpencar di hutan untuk mencari bantuan entah mungkin dari penduduk desa ataupun yang lainnya..yap, "yang lainnya"
Gue terus berjalan lurus kedepan, berharap bisa nemuin seseorang yang bisa membantu kami.
"hey.."
Gue samar samar mendengar suara seseorang,ah..cuman halusinasi.
"Kamu.."
Langkah kaki gue sontak berhenti, gue langsung melihat sekeliling, tapi kosong, nggak ada orang sama sekali.
"Masa sih siang siang ada mbak kunti,ahaha..yang bener aja..ahah.."
Keawa gue sontak berhenti sesaat ketika ada angin berhembus dari belakang gue. Gue langsung membalikan badan, dan..ternyata..ada..
"Kamu?" Ucapku pelan
Aku melihat seekor musang, eh bukan..Rubah, ya..Rubah kecil kurang ajar yang gue selamatin waktu itu. Rubah itu mirip banget seperti yang gue selamatkan waktu itu.
Dia hanya terduduk menatap ke arah gue dengan muka tak bersalahnya."Aih, kau waktu itu..udah nggak tau terimakasih, sekarang beran sekali datang kesini"
Dia hanya terdiam
"Yaah, udah gila gue lama lama.sigung gue ajak ngomong" ucapku lirih
"Yang benar rubah.."
"AAAAAAAAH"teriak gue
Gue langsung jatuh sesaat setelah mendengar suara tadi.
"Musang ngomong!!" Teriak gue ketakutan
"Orokana.."
"Ap..apa?"tanya gue heran
"Kau bodoh..aku sejenis rubah"
Aku mencerna kembali semua hal ini di pikiranku,rubah ini.Dia tidak menggerakan moncongnya, tapi aku bisa dengan jelas mendengarnya.
Dan yang membuat gue heran, rubah ini..Bicara dengan bahasa indonesia! Ba..bagaimana bisa?"(Sigh) aku bisa mempelajari bahasamu dengan mudah"
"Waah!! Rubah pesulap!!"
"Maksudmu?"
"Kau..kau membaca pikiranku bukan? Bagaimana bisa?" Tanyaku heran
Kami saling bertatap tatapan,keheningan menyelimuti atmosfer ini, entag gue yang gila atau emang ini kenyataan .
"Ikuti aku.." seraya membalikan badan
"Kemana? Bagaimana jika aku tidak mau?"
Hening
"Aku akan memakanmu"
Tubuh gue sontak kaku, badan gue langsung gemetar mendengar ancaman tadi, hal sial macam apa lagi ini ..
Terpaksa gue mengikuti rubah ini,hingga ada jembatan.Di seberang jembatan itu ada kuil kecil,dia menyeberangi jembatan itu.
Gue hanya mengikutinya hingga mencapai kedalam kuil, disini tampak sebuah lukisan besar, ada gambar seorang wanita dan seekor rubah."Oh, itu temanmu ya? Dan majikanmu?"
Dia hanya mengendus tanda kesal
"Aku ingin kamu membantuku"
"Apa?"
"Gambarkan 9 ekor pada rubah itu"
Permintaan ini membuatku kaget
"Apa? Tapi..ini kuil, lukisan ini bisa bisa sakral!"
Rubah itu hanya menatapku dengan tatapan bosan
"Bagaimana kalau setelah ini aku dikutuk? Mending kalau dikutuk mati,kalau dikutuk nggak punya pasangan selamanya gimanaa??"
"Bagaimana jika kamu dimakan hidup hidup?"
GULP..gue menelan ludah setelah mendengar kalimat terakhir tadi.Apa boleh buat, gue mulai menggambar satu persatu ekor di rubah itu, setelah menggambar ekor ke 3..
Hujan badai mulai turun, angin kencang membuat jendela kuil terbuka dan tertutup."Aaaaah!!" Aku menutup telinga
"Cepatlah..tinggal beberapa ekor lagi!!" Desaknya
Aku melanjutkan menggambar, di ekor ke 6, kilat serta halilintar mulai menyambar kesana kemari di luar kuil, aku terus melanjutkan menggambar.
"Astagaa...semoga gue nggak dikutuk jadi jomblo selamanya gara gara ini"batin gue seraya menggambar ekor ke 8.
Setelah ekor ke 9 digambar, cahaya kilat keluar dari dalam lukisan, gue terpental kebelakang, apapun yang terjadi gue langsung menutup mata.
Hujan mulai reda, gue tetep nggak berani buka mata hingga pada akhirnya...gue ngerasa...
sebuah tangan menyentuh pundak ku...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox Tales
FantasyPerjalanan Rian Aditya,mahasiswa jurusan psikolog bersama teman-temannya mengunjungi tempat tempat yang berbau mistis di jepang. Perjalanannya berubah menjadi kisah cinta setelah ia menyelamatkan seekor "Rubah" dari perangkap yang dibuatnya sendiri...