LIMA

73 9 7
                                    


  Mobil kami berhenti tepat di depan pintu gerbang yang tampak usang dan berlumut, kami keluar dari mobil dan mengamati sekeliling.
       
   "Matsuo Mine" ucap ku membaca papan di samping gerbang itu

      "Pintunya nggak mau kebuka" ucap rio

    "Nggak bisa masuk dong"balas ralfath

   "Bisa bisa" ucap farel semangat

  "Serius?? Gimana caranya??"balas ralfath

    "Terbang"

  "Emang bisa terbang?" Balasnya lugu

    #BLETAK

  "Aduuuuh" ucap ralfath kesakitan

   "Otak lu jalan dikit napa, mampet mulu otak lu" ujar farel

   Kami pun tertawa kecil

  "Hey guys..sini" kata ifan

  Kami pun mengikuti ifan menuju ke pagar bagian samping.

   Ada lubang di pagar ini, cukup untuk dimasuki orang berbadan kecil, i guess..

    "Kita bisa masukin orang lewat sini terus bukain pintu dari dalem..gimana?" Cetus ifan semangat

      "Tapi lubangnya kecil"ucap rio lirih

    "Yaudah kita cari orang yang kecil" balas ifan

    Suasana hening seketika
Kami semua menatap satu sama lain lalu menjatuhkan pandangan kepada ifan, satu satunya orang dengan postur yang kecil dan ramping di grup kami.
    
   " !#$/^&*(+<<|₩!!! " Keluh ifan seraya merangkak kedalam lubang

    Terbenam di pikirannya penyesalan yang teramat sangat karna tanpa sengaja memberikan ide yang ditujukan pada dirinya sendiri

     Kami pun kembali ke pintu gerbang utama,terdengar suara ralfath di balik gerbang hingga akhirnya..

   "AAAAAAAAAAAH!!!"

   Kami terkejut menndengar teriakannya,  claudy yang semenjak tadi di dalam mobil bergegas keluar dari mobil, kulihat dia menatap tajam ke arah pintu gerbang itu.
      Sedangkan rio dan ralfath berusaha keras membuka gerbang utama namun hasilnya nihil, kami pun memanggil manggil ifan namun tidak ada jawaban sama sekali.

     Kami terduduk lesu di dean pagar,tidak bisa menyelamatkan sahabat kami,ifan.
     Claudy melihat kami frustasi, ia berjalan ke arah kami, bukan.Melainkan ke arah pintu gerbang utama, kami melihatnya.ia membuka gerbang itu dengan mudah.

    Melihat hal itu, kami semua segera masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobil memasuki area pertambangan.sangat gelap didalam
     Hanya lampu sorot dari mobil kami yang menerangi sekitar,mobil kami berhenti di bangunan utama dimana kami melihat sorot cahaya di lantai 3.

      "Oke, begini rencananya.Gue,farel sama rian masuk kedalam"jelas rio

    "Terus gue?" Tanya ralfath

   "Lu jagain claudy disini, jangan kemana mana"balas farel

    "Hei, tetap di mobil, jangan kemana mana"ucapku pada claudya

  Kami segera turun dari mobil dan masuk kedalam bangunan utama itu.

............................

   "Gelap"
  "Hidupin senter"
  "Kita nggak bawa senter koplak"

  Kami terdiam

  "Kok bisa?"
  "Elu yang napsu buru buru keluar"
   "Oya deng"
  "Elu berdua juga ngikut aja"
  "Namanya juga ada cewe"
     "Modus bray..modus"
  "Modus modus pala lo pe'a"
 
  Hingga..
     Angin dingin berhembus dari belakang kami, sangat kencang dan sesaat.

   "Plek..dengkul gue kok lemes ya"
  "Sama plek.."
    "Celana gue kok anget ya"
  "............"

  #KROMPYAAANG

   "Aaaaaaaaaah"teriak kami bersama

   "Apaan tu!!"
   "Mana gue tau!"
  "Senter senter..hidupin"
    "Nggak bawa senter dodool"
   "Wait..wait..gue bawa hp"
    "Oya gue juga"
    "Aah..bener bener..flash hp gue"

  Seketika itu juga terjadi kesunyian di antara kami

    "Kita beneran bego ye.."
    "Iye"
     "Iye..sependapat sama lo berdua"

    Kami pun menyalakan flash hp masing masing, tampak wajah masing masing, mulai dari rio,farel, ifan dan juga gu..
     Gue sontak menyorot lampu flash gue ke arah berlawanan, seketika itu juga, tangan gue bergetar.
    Melihat ekspresi gue,rio dan farel memandang ke arah yang gue liat perlahan, wajah mereka sama pucetnya kayak gue, kita seri.
  
     Forget that..yang selanjutnya terjadi adalah..

  "AAAAAAAAAAAAAAH!!!!"

  kami melihat sosok hitam dengan rambut terurai berdiri diantara kami bertiga. Sontak kami lari ke segala arah tanpa memperdulikan sekitar

   Setelah gue rasa cukup jauh, gue berhenti di sebuah lorong, gue arahkan flash gue ke segala arah seraya melangkah mundur.

  #BRUK

   Sekarang, gue ngerasa sesuatu menabrak gue, keringat dingin mengucur dengan derasnya di seluruh badan gue.
     Gue memberanikan diri melihat sosok itu, begitu juga dengannya, mata kami bertemu satu sama lain(note:bukan kayak di drama drama korea ye)

     Wajahnya bersinar,dengan mata melotot yajam kearah gue

"AAAAAAAAAAH" kami berteriak bersama

  #PLAKK

"Aduuuh"ucap farel kesakitan

  "Bikin gue jantungan aja lu"ucap gue lirih

     "Elu juga teriak duluan"

   "Yadah..sama sama teriak" balas gue

   Kami melihat sekeliling

   "Udah ketemu ama pacar lu belum?"ucap gue singkat
 
   "Siapa?"

  "Tu mbak kunti yang barusan"

  "Kampret lu..amit amit jabang bayi dah" balas farel

   Suasana mulai tenang kembali, namun itu tidak lama, kami mendengar suara teriakan. Teriakan dari rio, setelah itu kembali hening

  Sangat hening

   Yang bikin gue merinding, bukan teriakan rio, melainkan wajah farel yang tiba tiba pucat menatap ke arah gue.

  "Di..di..dib..di belak..di belakang..gu..gue..ya.." ucap gue terpatah patah

   Gue memberanikan diri menoleh kebelakang...

   AAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

   teriak kami berdua

Setelah itu,semua menjadi gelap..

  

Fox TalesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang