part10

8.6K 439 4
                                    

Ashley POV

Matahari menembus kelopak mataku.

Ku buka mataku dan menatap ruangan ini.

Dimana aku?

Aku membangunkan diriku bersandar di kepala ranjang.

Rasanya amat asing.

Lalu seseorang masuk ke kamarku.

Ia mengucapkan kata dengan suara baritonnya.

"kau sudah bangun?." Tanya manuel.

"Lalu yang kau lihat apa!?." Jawabku ketus.

"Wooowh santai nona...." aku hanya mendengus kesal.

"Apa mau mu!?." Tanyaku ketus.

"Mau ku kau menjadi miliku!." Jawabnya enteng. Hei! Memangnya kau siapa! Hah... seenaknya saja memerintahku!.

"Hah... jangan harap tuan!." Aku menekan kata tuan.

"Itu memang sudah mutlak." Balasnya.

"In your dream." balasku.

"Sudahlah aku tak mau berdebat terua dengammu! Kau harus makan!." Ia menyuruh maid mengantarkan makanan ke kamarku.

Ingat bodoh! Sampai kapanpun aku takan memakan makananmu! Ketahuilah bahwa itu pasti mengandung racun, atau apalah.

.....

Aku mencoba memikirkan rencana kabur dari tempat terkutuk ini.

Aku akan mencoba merayu sean mungkin karena ia lebih gampang di rayu dari pada bajingan manuel.

untungnya aku di berikan kesempatan keluar dari kamar meskipun hanya di dalam istana.

Aku mencari sean yang ternyata sedang membaca koran.

"Mmm... sean." Panggilku.

"Apa?." Jawabnya.

Mungkinkah mereka merubah pikiran untuk membunuhku atau memakan jantungku. Tapi aku sangat bersyukur.

"Aku ingin ke taman." Ucapku.

"Tidak!."

"Oh ayolah..." aku memasang tampak puppy eye ku.

"Hmm baiklah." Ia mengajakku ketaman.

Aku duduk di salah satu bangku.

'Ash' panggil ciara.

'Apa?'

'Kau harus mindlink arana bilang padanya bahwa jemput di sungan gaborze'

'Untuk apa?'

'Kau berpikir kabur menggunakan kaki? Yang ada mereka menangkapmu! Lebih baik terbang mana ada singa terbang kan?'

'Tumben kau pintar'

'Cepatlah!'

Aku mindlink arana. Arana adalah peri gabriel peri terkuat sepanjang masa yang lahir dalam 700 tahun sekali.

'Arana?'

'Oh my god aku kira kau sudah mati di telan bumi!'

'Haha tak akan mungkin aku meninggalkan sahabatku'

'Oh... jadi kau masih mengingatku rupanya... aku kira kau sudah melupakanku, jadi apa tujuanmu mindlinkku?'

'Bantu aku kabur aku di culik lion gold'

'What... fuck man... oh... mama tuhannn... kau tidak mati kan?'

'Bodoh bagaimana aku mati saat mindlinkmu!'

'Haha baiklah.. santai....' aku hanya memutar bola mata kesal.

'Kau tunggu aku di sungai gaborze tunggu di batu toks'

'Siap!'

Aku melihat sean masih membaca korannya dengan cepat aku berlari.

Aku melihatnya masih memandang buku.

"HAHA... BYE SEAN... BYE LION BASTARD, HAHA..." sean menatapku geram dan mencoba menyusulku.

Aku semakin cepat berlari.

Sekarang dua lion mengejarku.

Sean and manuel. Dasar kembar gila!

Aku cepat berlari. Dan aku melihat arana ia berdiri di batu toks.

Aku meraih kakinya yang hendak terbang.

Tapi manuel berhasil menangkap kakiku.

Aku menendang tangannya dan dia terpetal bersama sean.

"RASAKAN ITU BITCH!!''

......

Aiden dan axh sedang di perjalanan menujuh istana lion yang sangat jauh.

Tiba-tiba Aiden mendapat mindlink dari Ashley.

Betapa bahagianya Aiden sekarang tak terbendung.

'Aiden'

'Ashley kau tak apa kan?'

'I'm okay... beritahukan axh dan para alpha tak usah menjemputku'

'Maksudmu apa!?'

'Aku sedang di perjalanan ke sana bersama arana'

'Syukurlah... siapa arana?'

'Tanyakan pada axh'

Lalu ashley memutuskan mindlinknya dengan aiden. Aiden memberitahukan ini kepada axh dan para Alpha membuat mereka menghela nafas legah.

Aiden menanyakan siapa arana. Dan axh menjelaskan bahwa arana peri gabriel sahabatnya ashley.

Sekarang Aiden bisa bernafas lega.











Halo... 0012354... janji sudah di tepati.

Ai...ai... capten.

Vote yaa... and comen

The legend of the Werewolf silverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang