part17

7.8K 306 35
                                    

Hallo guys, maaf buat beberapa bulan ini gue kagak update. Yaa mau gimana lagi gue kenak writer's block yaa tau laah jadi malas nulis di tambah tugas gue makin hari makin menumpuk dan mengenaskan.

Makasih yang udah mau baca cerita ini sama ngevote, gue sempet nangis pas liat yang ngekomen. Kalau kalian mau novel ini gue nulis dan update makin cepet kalian harus ninggalin komen biar gue tambah semangat dan gue akan coba ngebuat bahasanya dan cara penulisnnya lebih bagus lagi. Maklum gue waktu kemarin-kemarin baru belajar nulis.

Oke kita akan back to story, wait!!! Yang kangen Aiden sama Ashley mana suaranya?

Cahaya matahari membangunkan Ashley dari tidur nyenyaknya dalam dekapan hangat Aiden ia masih mencoba mencari tidur. Saat wajahnya menatap ke arah Aiden yang tengah tertidur pulas ia merasa nyaman. Wajah tampan kini mulai di tumbuhi bulu-bulu halus yang mengukir kesan sexy di wajah Aiden. Ashley pun beranjak dari tidurnya mengingat bahwa hari ini ia akan pergi ke newyork bersama Aiden. Mengingat ada urusan Aiden disana.

'Hei! Ada yang ingin ku beritahu!'
Suara Ciara mulai terdengar.

"Kenapa?."

'Aku bisa menguasai tubuhmu walaupun tidak bisa berubah menjadi wolf'

"Apa benarkah?."

'yaa, semalam saat kau tertidur aku mencobanya dan kau tetap tertidur, apa itu efek setelah kau meminum ramuan itu?'

"Aku tidak tahu, setidaknya itu kabar baik, bisa saja saat di newyork nanti ada orang jahat yang menggangguku, kau kan garang jadi kau yang akan melawannya"

'Yaa, suatu keuntungan bagiku dapat menjadi dirimu bisa saja aku genit kepada orang-orang disana'

"Aku akan memenggal kepalamu!"

'Coba saja! Kepalaku juga kepalamu'

"Dasar!!"

Ashley tertawa sendiri saat Ciara mulai pergi, ia bersyukur mendapatkan wolf seperti Ciara walaupun ada rasa kesal di dirinya atas kejahilan yang di buat gadis itu.

"Heii, kau sudah bangun?." Tanya Aiden dengan suara Serak.

"Umm, seperti yang kau lihat."

"Sini, aku ingin memelukmu!."

"Tidak!! Aku ingin pergi mandi."

"Apa perlu berdua? Biar menghemat waktu." Ucap Aiden dengan senyuman mesumnya.

"Dasar mesum!, tidak! Sana kau mandi di kamar mandi lain saja."

.........

"Menurutmu baju mana yang cocok untukku?." Tanya Ashley kepada Aiden.

"Sepertinya yang hitam, itu sangat serasi dengan tubuhmu."

"Iyaa, aku juga suka."

Ashley mengunakan dress hitam, dan saat Aiden melihat Ashley menggunakannya ia menggeram.

"Pakai ini aku tak suka mata para pengawalku melihat keindahan tubuumu, cukup aku saja." Ashley memutar bola matanya saat Aiden mulai dengan sikap posesifnya.

"Ayolah!, kau yang menyuruhku memakai ini."

"Iya karena itu akan memanjakan mataku."
Sekali lagi Ashley ingin mencakar wajah tampan Aiden saat mendengar jawaban sintingnya.

bersyukurlah Aiden karena Ashley mencintainya jika tidak? Mungkin wajahnya sudah tak berbentuk.

........

Pertama-tama Ashley pergi ke pack Goldenplant untuk mengucapkan selamat tinggal kepada ibu, ayah, dan kakaknya.

Ibunya sempat menangis saat Ashley mengatakan ia akan pergi sampai satu bulan.

The legend of the Werewolf silverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang