angin lalu

19 3 0
                                    

mata hanya saling menatap.
sesekali pundak kita pun bersentuhan.
namun seulas senyum kecil pun tidak terlempar di wajah kita,

seakan yang telah kita lewati bersama hanya angin lalu saja. seolah kenangan kenangan yang menurut ku sangat indah hanya lelucon baginya. seperti tidak pernah mengenal satu sama lain, seakan kita hanya 2 orang manusia yang tidak pernah tau satu sama lain

bahkan untuk menatap matanya saja saya tidak berani.
lemah?
jangan sebut saya seperti itu, kalian tidak tau jika melihat mata nya saja bisa membuat ku kembali padanya.

padahal, jelas jelas ada penolakan di matanya. penolakan yang sangat jelas terukir di mata nya.

garis muka yang tidak sudi melemparkan senyum kepada ku.

yang membuat ku semakim terpuruk dan tepuruk.

tapi sumpah mati saya mencintai dia dengan semua kekurangan nya.

dan satu lagi

penyebutan kata 'kita' benar benar salah jika di sebut di sini.

My PainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang